ceracau saja.
Hmm..
ya, maksudnya mau nulis excited -_-a
Sepotong percakapan di senja kemarin membuat saya agak excited. (agak kurang tepat sih, tapi bingung bagaimana lagi menggambarkannya)
Senja ini kembali diingatkan bahwa "hal itu" tidak melulu tentang bunga-bunga dan pelangi. Harus ada kesiapan untuk menyediakan ruang bagi seseorang untuk mengintervensi hidup kita. Ruang yang sangaat besar.
Ruang yang dari sana justru mungkin segalanya bermula. Ya, setelah dari-Nya, harus dibawa ke ruangan itu dahulu untuk diverifikasi. Tentang boleh tidaknya, suka tidak sukanya, ridho tidaknya.
Dan tidakkah ini suatu yang "wah" bagi saya yang sanguinis, koleris, (terkadang) melankolis, dan nyaris tanpa karakter plegmatis ?
Hmm.
Pantas saja ganjarannya masuk surga dari pintu mana saja.
“……. maukah kamu, bangun pagi ngeliat saya. Makan pagi eh ada saya lagi. Pulang kantor loh kok nongol muka saya. Sholat berjamaah imamnya saya. Kalau flu yang bikinin bubur encer saya. Pas lagi pms nggak ada yang bisa ditonjok, ya terpaksa tonjok saya. Kalo ngidam, yang beliin Magnum saya……. Lalu skip skip skip, sampai nyabutin uban saya. Bikinin saya teh anget kalau masuk angin. Yah semacam saya lagi, saya lagi, setiap hari?” (Doni kepada Manda)
Jenuh karya Kinsia Eyusa Merry (Tastebuds)
In this world, there is nothing scarier than trusting someone. But there is also nothing more rewarding.“The Inner Circle” by Brad Meltzer
hmm, tapi sebenarnya yang lebih membuat "tereksitasi" di akhir obrolan kemarin sore adalah di atas segala kecemasan dan kekhawatiran tentang beragam "kalau" dan "jika" di masa depan, ada hal ini yang selalu membuat tenang :
Faman tabi’a hudaya fala khaufun ‘alaihim walahum yahzanun
^_^
Lints..
ReplyDeleteselalu dapat pict2 lucu dan unyu..
gmn nyarinya sih? :)
btw, buku bacaan Lintang banyak ya?tastebuds yg punyanya Kuntawi Aji bkn?
*hihi selalu salahfokus deh saya >_<*
punten yah
teteh ^_^
Deleteada yg koleksi pribadi, ada yang dari temen, dan beberapa ada yg googling,teh. Hehe
ya ga terlalu banyak juga sih teh, tapi karena hobi jadi cukup sering baca. Yap, tastebuds-nya kuntawiaji :)
Aah,,
ReplyDeletelama tak berkunjung hafalannya sudah sampai Al Baqarah,,
***
emm,, lupa,, tok tok,, ting tong,,
Assalamu'alaykum,,
maaf, baru bisa berkunjung setelah sekian lama,,
bukan berkunjung sebenarnya, hanya menyapa dari kejauhan,,
pintu pun tak usah dibuka, karena di luar masih hujan,,
cukuplah engkau yang teduh melihat dari jendela,,
menunggu hingga bunga bisa bermain dengan musimnya,,
***
lama tak bersua, blognya teh Lin,, err,,, blognya Lintang jadi semakin berwarna,, ada apakah gerangan?
apakah karena februari?
yah, tapi saya yakin lintang bukan orang yang mudah terpengaruh bulan atau semacamnya,, :)
***
dan ternyata ada "anonim" lain yang ikut2an pakai "***",,
yah, sudah bisa ditebak kalau ciri seperti itu gampang ditiru,,
-_-a
*mikir solusi
***
yah, yang penting tetep semangat hafalin Qur'an-nya,,
biar kalo ada sinetron "kupinang engkau dengan Al-Kahfi"
bisa tahu salah2nya,,,
oke? oke lah,, oke ya,, sipp,,,
wa'alaykumussalam. Hmm, memang di sana masih musim hujan? soalnya di sini udah musim duku dan rambutan, hujan jg sudah jarang datang.
DeleteLebih "berwarna"? haha, perasaan kakak saja.
ah, ya.."anonim". Kalau kakak juga suka menulis dan membaca pasti tahu yang namanya, hmm..saya menyebutnya "rasa bahasa". Tulisan atau kata-kata setiap orang bagi saya punya rasa bahasa yang berbeda dan bagi orang yang peka dan sering membacanya pasti bisa membedakan. Pun komentar "anonim" yang kemarin yang, ah saya jadi males bahasnya -_-"
ya gitu,deh.
Makanya, kak, pake ID aja
Al-Kahfi? Berarti kalo dihapalin berurutan masih jauh dong, ya.
Saya ga suka sinetron, kak. Ceritanya suka ga berbobot, terus sekalinya rada bagus dan ratingnya tinggi suka jadi panjaaang episodenya dan makin ga jelas ceritanya.
kayak hal ini #eh.