Pundung itu beda bgt sama marah.
Kebanyakan orang, terutama perempuan pasti sepakat sama hal ini. Kalo marah, kita bisa marah sama siapa aja, bahkan sama yg ga kenal. Misalnya di jalan ada yang nyaris nyerempet, kita bisa aja langsung marah. Atau di tv liat berita tentang korupsi, bisa aja kita ikutan ngerasa marah ke koruptor itu. Padahal ga kenal.
Tapi kalo pundung..
kita hanya bisa pundung sama orang yg sudah kita anggap dekat. Atau setidaknya secara emosional dekat. Dan biasanya, seseorang pundung bkn krn masalah yg besar. Cuma karena masalah yang kecil-kecil justru. Yang padahal kalo orang lain (yang ga dirasa deket)yang melakukan kesalahan itu, ga akan bikin pundung.
Jadi bukan masalah kesalahannya yang besar atau kecil, tapi masalah kedekatan emosional tadi yang membuat kesalahan itu akan menjadi sangat mengecewakan, bikin sebel. Dan ya, pundung.
Kemudian,dulu saya berpikir, Kenapa Rasulullah sering banget taubat, ya? Kalau Rasulullah sering ibadah saya masih bisa terima. Tapi kalau taubat? Taubat dari apa? Untuk apa? bukankah Rasulullah terbebas dari dosa? Dan jawabannya adalah..
Karena Rasulullah merasa dekeeeeeeeet bgt sama Allah, jadi kesalahan sekecil apapun atau salah sikap seremeh apapun akan bikin Rasulullah gelisah, takut banget Allah kecewa.
Ya, sama halnya ketika kita merasa sudah dekat secara emosional dengan orang lain. Kita jadi merasa perlu sekali sering minta maaf, menjaga perasaannya agar tidak sampai pundung.. Ya, sering minta maaf pada yang dekaaat sekali dengan kita secara emosional. Bukan karena kita telah melakukan besar. Namun karena cinta kita yang besar padanya sehingga kita begitu takut ia "pundung" atau kecewa karena kesalahan kecil kita.
Jadi sebenernya, seberapa sering kita bertaubat pada Allah sebanding dengan seberapa kita merasa dekat dengan Allah.. Semakin merasa dekat dengan Allah justru kita semakin merasa butuh untuk sering bertaubat.
ketika kita mengsms, kalau orang yang tidak terlalu dekat dgn kita, balasan darinya tidak akan kita nanti-nanti. Tapi kalau yg kita sms orang yg dekat atau someone special mungkin? Biasanya baru 5 menit saja kita sudah gelisah menanti balasan..
Ya, seperti itu kira2..
Kalau ada seorang yang jarang shalat kemudian sholat dzuhur tp mendekati waktu ashar, itu suatu kemajuan,,suatu kebaikan. Tapi kalau kita, yang insyaallah sudah shalat lima waktu, yang paham keutamaan shalat tepat waktu, yg dr kecil udah belajar shalat, ya..kita (yg seharusnya) lebih dekat dgn Allah kemudian melakukan hal yang sama, shalat dzuhur tp mendekati waktu ashar, itu menjadi suatu kelalaian, suatu yang "salah". "Mengecewakan" Allah..
-----
Dengan bertaubat kita sedang mendefinisikan jarak kita dengan-Nya..
Semakin sering maka semakin kita merasa bahwa kita semakin dekat dengan -Nya
Semakin merasa tak perlu dan jarang.. ya mungkin demikianlah posisi kita..
T_T
Semoga Allah karuniakan kita kemauan, kecintaan, dan kesempatan untuk sering bertaubat yang dengannya Allah karuniakan pula kedekatan dengan-Nya..
Aamiin
Sent with iNotes
Sunday, December 15, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment