Thursday, November 29, 2012

Nyeredet Hate

November 29, 2012 2 Comments



Sebagai manusia biasa tentunya kita semua tahu bahwa hubungan sengan sesama manusia pada umumnya dan persaudaraan dengan sesama muslim pada khususnya tidak selalu mulus. Ujian dan masalah-masalah itu tak hanya datang dari faktor eksternal hubungan melainkan juga dari faktor internal. Ya, antar sesama kita sendiri. Yang terkadang masalah ini membuat kita cenat-cenut dan terasa nyeredet hate (this word cannot be translated).

Hmm, sebegitu rapuhnya kah hubungan kita (terutama sesama muslim) hingga kita mudah berkonflik dan terpecah belah?

Coba kita sedikit renungi yuk salah satu ayat luar biasa berikut ini..

Wednesday, November 28, 2012

Apa yang Kau Tunggu Benar-benar Ada?

November 28, 2012 0 Comments


Apakah orang-orang yang sedang menunggu itu, sedang menunggu sesuatu yang benar-benar ada?

Karena, kita tidak mungkin bisa menunggu datangnya sesuatu yang tidak kita sebabkan kehadirannya.

Kita tidak bisa menunggu kesehatan, yang saat ini justru tengah kita jauhkan keberadaannya dengan kebiasaan hidup kita yang buruk.

Kita tidak bisa menunggu uang, dari pekerjaan yang kita malas mengerjakannya, atau yang kalau bisa kita hindari.

Kita tidak bisa menunggu kebahagiaan, dengan cara bicara dan bersikap yang menyalahkan siapa pun kecuali diri sendiri.

Dan kita tidak bisa menunggu kehidupan yang damai, dengan cara melanggar batasan-batasan kebaikan.

Maka,

Marilah kita bekerja dengan JELAS,
yang jelas apa yang kita kerjakan,
yang jelas tujuannya untuk Allah semata,
yang jelas hasilnya adalah untuk kesejahteraan keluarga dan kebermanfaatan bagi sesama,
dan yang jelas cara-caranya adalah kejujuran dan keramahan.

Karena,

Jika yang kita kerjakan jelas, akan jelas jugalah apa yang kita tunggu.




Jadi, apa yang sekarang sedang kau tunggu? 


Jika kau menungguku untuk menyerah, kau akan menungguku selamanya.
Naruto Uzumaki

:D

Friday, November 23, 2012

Especially for You

November 23, 2012 0 Comments


Ya Allah kasih sayangilah daku
dengan sebab AlQuran ini
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai pemimpin
sebagai cahaya
sebagai petunjuk
dan sebagai rahmat bagiku..




Ya, Al Quran adalah cahaya, petunjuk, dan juga rahmat bagi kita. Hmm, tapi apa iya hal itu bisa terwujud (hanya) dengan membacanya dengan tajwid yang benar, nada yang indah, dan juga jumlah yang banyak setiap hari?

Hoo, ternyata "hanya" hal-hal tersebut saja tidaklah cukup. Ada sepuluh amalan yang seharusnya terangkum ketika kita sedang membaca Al Quran (Tilawah).

salah satunya ialah sebagai berikut

(salah sembilan lainnya insyaAllah akan ada di tulisan yang lain ^_^)

cekidot..




Takhshish

Yaitu menyadari bahwa dirinya merupakan sasaran yang dituju oleh setiap khithab (nash) yang ada di dalam Al Qur’an. Jika mendengar suatu perintah atau larangan maka ia memahami bahwa perintah atau larangan itu ditujukan kepada dirinya. Demikian pula jika mendengar janji atau ancaman. Jika mendengar kisah orang-orang terdahulu dan para Nabi maka ia mengetahui bahwa kisah itu tidak dimaksudkan sebagai bahan cerita semata-mata tetapi untuk diambil pelajarannya dan bekal yang diperlukannya.

Thursday, November 22, 2012

Bonding

November 22, 2012 0 Comments


Beberapa waktu lalu saya mengalami sesuatu yang membuat saya sungguh-sungguh tak bernafsu makan. Bukan.., tentunya bukan masalah stress, patah hati, maupun kegalauan yang menjadi penyebabnya, penyebab ha itu terjadi ialah.. sakit gigi.

Selain rasanya yang cenat-cenut ga karuan saya juga jadi kesulitan mengunyah, padahal perut tetep kerasa laper. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke swalayan membeli bubur dan biskuit bayi, soalnya dua benda itu yang terlintas dipikiran saya waktu membayangkan makanan yang empuk-empuk dan ga perlu banyak dikunyah.

Sewaktu lagi asik-asiknya milih bubur sama biskuit bayi tiba-tiba saya didatangi salah seorang SPG (sales promotion girl),

"selamat sore, bunda.. wah lagi belanja bubur sama biskuit ya ?"
eh O_o

Sunday, November 18, 2012

Kau Mau Kemana?

November 18, 2012 1 Comments



Dulu sekali aku pernah meminta bisakah seandainya kita tak saling mengenal saja. Sehingga tak perlulah ada cerita, remah-remah tawa, bahkan kerat-kerat luka yang katamu akulah tersangkanya-Ah, kau saja yang tidak tahu, kau justru dengan segala perhatian hingga ketidakpedulian telah menyembiluku pelan-pelan-. Ya, percayalah dulu aku benar-benar pernah memintanya. meminta agar kita tak saling mengenal saja.

Awalnya kupikir itu mustahil, tapi Dia adalah Maha Kuasa untuk mengubah setiap pinta menjadi realita.
Dan, taraa..
Benar saja, sekarang kita nyaris benar-benar tak saling mengenal kurasa.
Entah kapan tepatnya semua bermula, hanya saja bincang kita kala senja itu mungkin salah satu tandanya.



“kau mau kemana?”, aku lupa apakah aku mengatakan pernyataan itu saat kau menjawab dengan kalimat singkat ini: “tak kemana-mana, hanya pergi”.

Tuesday, November 13, 2012

Aku dan Kesempatan

November 13, 2012 0 Comments


"lama sekali kau tak datang?”

“ya..kau banyak berubah”

“mengapa-? Kau lama sekali”

“sebab kau tak pernah memanggilku”

“sejak kapan kau perlu dipanggil untuk datang”

“ok! Maaf, kuralat; sebab kau tak menginginkanku”

“hah? Kau benar-benar lucu, bukankah yang sebelum-belumnya aku juga tak pernah baik menyambut tiap kedatanganmu”

“tapi tetap saja, kau menginginkan kedatanganku kala itu”

“bagaimana bisa?”

“aku kira kau sudah mengerti akan hal ini. Orang-orang memang seringkali pura-pura mengingkari apa yang sebenarnya ia ingini”

“maksudmu?”

Monday, November 12, 2012

Sejenak Jeda

November 12, 2012 0 Comments


Sesuatu yang mulai menjadi biasa akan kembali spesial saat kau sejenak menjauh dari kebiasaan itu.

Mungkin begitu. Meski tak selalu dapat diterapkan di segalanya. Jika kau mulai bosan dengan suatu keadaan yang sebenarnya kau sukai mulanya, pergi saja! Pergi saja dari keadaan itu sejenak. Tentu saja bukan untuk menyingkir, hanya menghindar saja. Menghindar yang tak lama. Dan rasakanlah saat kerinduan itu kembali hadir mengetuk-ngetuk. Kerinduan untuk segera kembali dan tak berlama-lama. Kerinduan seperti rindunya Rooney untuk menciptakan gol lagi. Kerinduan itu, seperti tabiatnya, tak perlu kau nanti-nantikan datangnya. Ia akan segera hadir dengan sendirinya. Amat lancang.

Jeda. Itu lah mungkin sebutannya. Semacam koma untuk menarik napas dan melihat sekitaran, bukan titik yang mengakhiri kalimat. Koma yang mengharuskan untuk meneruskannya, bukan titik yang memberi alternatif untuk memberhentikannya. Jeda-jeda yang produktif pastinya. Jeda-jeda yang tak mubazir harusnya.


sejatinya kita tak berpisah, hanya menjeda, kawan.. :)

Sunday, November 11, 2012

Hanya tentang Memutuskan

November 11, 2012 0 Comments

Waktu saya kecil saya sangat tidak suka makan sayur. Baik sayuran mentah maupun yang matang. Baik sayuran yang terhidang secara "solo" maupun terhidang secara berduet dengan daging, sosis, roti, atau apapun. Bahkan ketika makan risoles atau pastel saya akan rela hanya memakan bungkusnya eh maksudnya kulitnya saja karena isi risoles atau pastelnya penuh sayuran.

Namun setelah saya pergi ke klinik Tongfang..., halah, maksudnya, namun semua berubah ketika saya mulai dapat pelajaran di sekolah bahwa sayuran itu sehat dan sangat penting bagi tubuh. Dan semenjak itulah saya menjadi pencinta sayuran. Baik mentah maupun matang, dari yang warnanya hijau sampai ungu, dari yang umum sampai yang aneh-aneh.

Awalnya saya hanya memakan sayur dalam jumlah yang sedikit, namun sugesti yang begitu kuat bahwa sayur identik dengan sehat membuat saya mengambilnya dalam porsi yang lebih banyak dibanding makanan lain. Tak peduli orang lain bilang sayuran itu pahitlah atau tak enaklah. Yang penting sayur. Titik. Maka saya akan menyukainya. Urusan penyajian yang menarik atau rasa yang luar biasa itu hanya bonus saja bagi saya.

Sederhana memang. Saya menyukai sayur karena saya memutuskan untuk menyukainya. Saya memutuskan untuk menyukainya, karena saya menganggap ada kebaikan di dalamnya. Cukup. Itu saja.

Membangun Keluarga Percinta Alqur’an

November 11, 2012 0 Comments


Berikut adalah kompilasi livetweet Kajian Suang Istiqamah edisi Oktober 2012 dengan tema: Membangun Keluarga Percinta Alqur’an, oleh Bunda Widianingsih.





Sesungguhnya Al-Qur’an itu mudah. Buat yang bilang sulit, berarti mereka lagi sembelit; sembelit hatinya. #SaungIstiqamah

Banyak contoh nyata anak yang sudah hafal Qur’an sempurna. Mereka adalah anak para Ulama. Berarti awalnya dari keluarga. #SaungIstiqamah

Imam Ghazali, Imam Syafi’i, Ustadz Hasan Al-Banna, dari kecil sudah hafal Al-Qur’an dan ribuan hadits karena dekat dengan ulama.#SaungIstiqamah

Dalam Qur’an terdapat doa-doa untuk kebaikan dalam keturunan. #SaungIstiqamah

Rabbij’alnii muqimashsholah wamindzurriyati (Doa Nabi Ibrahim) » Rabbku jadikan aku sebagai penegak sholat dan dari keturunanku.#SaungIstiqamah

Rabbi hablii minashshaalihiin » Rabbku karuniakan padaku dari kalangan orang shalih. #SaungIstiqamah

Kullukum ra’un, wakullukum mas’ulun ‘an ra’iyatihi » Tiap kamu adalah pemimpin, dan tiap kamu ditanyai atas yang dipimpin. #SaungIstiqamah

Di akhirat, anak menuntut bapak, istri menuntut suami. Begitu besarnya peran & tanggung jawabnya. Bapak musti punya visi qurani. #SaungIstiqamah

Peran ibu juga tidak kalah penting. “Ibu adalah contoh bergerak di dalam rumah.” #SaungIstiqamah

Bapak menyusun garis besar haluan keluarga, ibu mengisi laci-laci dari garis besar tersebut. Bapak visoner, ibu mendetail.#SaungIstiqamah

Generasi Qur’an berawal dari rumah. Rumah harus jauh dari hal-hal yang membuat lupa Allah, ex: musik yg naikkan nafsu duniawi. #SaungIstiqamah

Saturday, November 10, 2012

Adakah Ku Sedikit di Hatimu?

November 10, 2012 0 Comments


Berbincang sejenak dengan seorang saudara beberapa waktu yang lalu di kala senja. Tentang hidupnya, perjalanan panjangnya, cita-citanya, dan segenap kegemilangan yang ia miliki kini. Rasa kagum pun berdesakan, membuat saya berkali-kali ber-wah panjang dan berulang memuji Penciptanya.

"Hoho, ini berkat doa dari kamu juga,kok.." begitu celetuknya.
Celetukan biasa yang setelah itu berhasil membuat saya jadi pusing kepala.

Jawaban yang sederhana dan tidak salah memang. Tapi dihusnudzoni begitu membuat saya merasa agak seperti "ditimpuk sandal". *bletak!

Bagaimana tidak, saya sendiri sejujurnya benar-benar lupa kapan terakhir kali menyebut namanya pada doa-doa saya. Jadi teringat juga kalau seringkali banyak mendapat kalimat :
"doain, ya.."
"teman-teman saya besok ada ujian, mohon doanya ya semoga dimudahkan"
 atau kalimat-kalimat lain yang sejenis. Lalu dengan entengnya saya menjawab,
"oke,insyaAllah.."
sip. Beres.
Kemudian seringnya jarang sekali permintaan-permintaan itu terealisasikan pada doa-doa yang saya panjatkan. Terlalu sibuk berdoa untuk kepentingan pribadi. Atau justru terlalu (sok) sibuk hingga berdoa pun jarang ;

Monday, November 5, 2012

CURANG!

November 05, 2012 0 Comments



Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
pada suatu hari yang besar,
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
Q.S. Al-Mutaffifin (1-6)


Kamu curang
Selalu ingin dimengerti tanpa sedikitpun mau memahami
Selalu ingin diperhatikan tanpa sedikitpun mau berempati
Selalu ingin diprioritaskan tanpa pernah mau mendahulukan
Selalu mengkritisi tapi enggan untuk dikoreksi
Menuntut orang lain berubah tanpa pernah mau sedikit saja bermuhasabah
Mengghibah dengan mudah orang lain yang melakukan hal yang mubah tapi memudahkan diri untuk bermain pada perkara syubhat

Sincerely, Sasuke

November 05, 2012 0 Comments

kali ini edisi bersih-bersih inbox email,
yak, dan entah bagaimana, email yang berasal dari dia yang saya lupa entah siapa dan dari tempat yang antah berantah ini sedikit membuat sebutir gerimis merintik dari mata -_-a
#sindrommelankoliaakut








Kepada Naruto,

Kau adalah si dobe yang perengek, pengganggu, idiot, dungu, dan tidak berbakat, dan aku benci ketekunan sialanmu. Tapi aku yakin kau sudah tahu ini.

Aku harus mengakui, suratmu membuatku lengah. Aku berjalan dan kemudian sebuah surat dengan namaku di dalamnya menampar wajahku. Dasar dobe… kau menulis surat ini dan bahkan tidak punya keberanian untuk menemukanku dan memberinya padaku?

Tapi tetap saja ini menarik untuk dibaca. Aku bisa melihat dimana kau mematahkan pensilmu karena menulis terlalu keras, dimana kau menulis hingga menembus kertas… bahkan dimana kau menangis di atasnya… atau bahkan di bagian mananya yang terkena noda ramen. Aku bisa membayangkan kau menggigit lidahmu sambil berkomat-kamit tentang aku dan… seperti yang kau katakan, 'keegoisanku', sambil memakan ramen dan juga mematahkan pensil… Sungguh pemandangan yang menghibur.

Sekarang, aku akan menanggapi semua alasan bodohmu untuk membenciku, dan juga memberikanmu beberapa alasan mengapa aku membencimu.