Monday, May 28, 2012

Setabah Hujan di Bulan Juni

May 28, 2012 0 Comments

“tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu” 



― Sapardi Djoko DamonoHujan Bulan Juni







tabah,bijak,dan ariflah (seperti hujan bulan juni) di bulan juni nanti..

Rindu Pelangi

May 28, 2012 0 Comments
“Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi, dan memelukmu. 
: Aku ingin orang itu selamanya aku. ” 


Mendung masih menggantung
Seolah ia enggan memberitakan setelah ini akan cerah atau hujan


Kau tahu?
Aku mencintai hujan
Mencintai aroma saat ia membasahi rerumputan
Mencintai rintik-rintiknya yang berkah dan menyejukkan

Tapi akhir-akhir ini aku merindukan pelangi

Hai tuan mentari..
maukah kau membiaskan hujan kali ini menjadi pelangi untukku?










Sedikit Meracau tentang "Cinta"

May 28, 2012 0 Comments
Sejak dari dulu,beginilah cinta..
deritanya tiada akhir
(Tit Pat Kai dalam "Kera Sakti")

ahh..sebegitunya kah cinta?
sehingga orang begitu rela jatuh di dalamnya dan dimabuk olehnya..
jika cinta memang hanya tentang derita, bodoh sekali nampaknya jika saya mau mengenal cinta

hingga pada akhirnya saya mengenal sebuah frasa yang memupuskan kecurigaan saya terhadap cinta

"cinta karena Allah"


Lalu,jika saya mencintai karena Allah, saya dapat apa?
kalau derita,lalu apa bedanya ?

“Barangsiapa yang ingin meraih kelezatan iman hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” (Hasan lighairihi, diriwatakan oleh Waki’ dalam Kitab az-Zuhd 9337) dengan sanad yang shahih dari Ali bin Al-Husain secara marfu)




“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada yang bukan Nabi, tetapi para Nabi dan Syuhada merasa cemburu terhadap mereka. Ditanyakan : “Siapakah mereka? Semoga kami dapat mencintai mereka. Nabinya menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena cahaya Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Wajah-wajah mereka tidak takut di saat manusia takut dan mereka tidak bersedih di saat manusia bersedih. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membacakan ayat : “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS. Yunus : 62).(Shahih, at-Tirmidzi (2390) dan Ahmad (V/236-237) dari jalur Ja’far bin Barqan )


“Allah berfirman : “Cinta-Ku telah ditetapkan bagi siapa saja yang saling mencintai karena Aku”(HR Bukhari-Muslim)




“Sesungguhnya Allah akan bertanya nanti pada hari Kiamat : “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka di bawah naungan-Ku yang tiada yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Ahmad (V/229, al-Hakim (IV/169) dan selain keduanya dari hadits ‘Ubaidah bin ash Shamit) 


Seorang laki-laki mengunjungi saudaranya (seiman) di kota lain. Lalu Allah mengirim satu malaikat untuk mengikuti perjalanannya. Tatkala bertemu dengannya, Malaikat itu bertanya : “Ke manakah engkau hendak pergi? “Ia menjawab : “Aku hendak mengunjungi saudaraku di kota ini’.Malaikat itu bertanya lagi : “Adakah suatu keuntungan yang engaku harapkan darinya?’ Ia menjawab : ‘Tidak ada, hanya saja aku mencintainya karena Allah. Maka malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintainya karena Allah”(Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (544), Ibnu Hibban (2509), al-Hakim (IV/171) dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (XIII/52) dari jalur Mubarak bin Fudhalah)




 lalu..lalu, bagaimana saya tahu bahwa saya mencintai seseorang karena Allah?
bagaimana melakukannya?
kemudian sedikit terjawablah..

Tanda seseorang mencintai orang lain karena Allah adalah ia tak rela orang yang ia cintai itu berbuat dosa dan melanggar aturan Allah..ia akan sekuat tenaga mencegahnya, meskipun hanya dengan sebuah nasehat


ah..cinta karena Allah..
cinta yang abadi karena lahir dari sebab yang abadi

Siapa yang Paling Dicintai Allah ?
“Apabila dua orang laki-laki saling mencintai karena Allah, maka yang paling utama adalah yang paling mencintai rekannya” (Shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd (712) dan Abdullah bin Wahab dalam Al-Jaami’ (hal. 36) dari jalur Ibnu Lahi’ah)
Diantara orang yang saling mencinta
dia yang paling utama bukanlah yang paling luas ilmunya
bukan pula yang paling berlimpah harta
atau paling elok rupa atau paling tinggi jabatannya
dia yang utama adalah dia yang paling mencintai saudaranya karena Allah :')

jadi bagaimana mungkin model kisah cinta seperti ini akan jenuh dan berakhir?
bagaimana mungkin struktur cinta seperti ini melahirkan derita?
sedangkan mereka para pencinta karena Allah akan selalu berlomba untuk menjadi yang paling mencintai saudaranya

Maka ijinkan aku..
“Apabila salah seorang dari kamu mencintai saudaranya karena Allah hendaklah ia memberitahu kepadanya, karena hal itu dapat melanggengkan kasih sayang dan memperkuat rasa cinta.” (Shahiihul Jaami’ ash wa Ziyaadatuhu no. 3562)

di atas semua keutamaannya..
di tengah setapak panjang hubungan kita
terteladankan pula oleh Rasulullah shalallahu'alaihiwassalam,sang manusia utama..
dan tentunya karena perintah-Nya ..
maka..ijinkan aku mencintaimu karena Allah :')
*boleh,ya?




#pagipagisudahgerimis
mungkin sudah banyak lembar kisah kita yang terbuka
mungkin yang lalu banyak coretan yang tak kita inginkan
atau bahkan mungkin kita biarkan kosong dan terabaikan
namun hari ini dan esok kita masih punya lembar baru
yang siap diisi dengan kisah manisnya iman,tawa,dan haru
hingga nanti di firdaus kita bisa tersenyum mengenang masa lalu


Friday, May 25, 2012

Berubah dengan Sederhana (part1)

May 25, 2012 0 Comments

Apa yang membuat orang sulit berubah?
Kondisi lingkungan dan keluarga yang tidak kondusif?
Keterbatasan fasilitas dan materi?
Atau ujian dan cobaan yang tak henti membadai?
atau..atau..atau..atau sejuta dalih dan argumen (yang tampak) logis lainnya?

Ah..mungkin kata berubah nampak terlalu sakral,penting,dan besar sehingga akhirnya kita terlampau memikirkannya (hingga lupa melakukannya) dan membuat berubah menjadi sesuatu yang rumit dan sulit.

Padahal perubahan itu sederhana..
sesederhana kata yang tak sempat diucapkan kayu pada api yang menjadikannya abu
sesederhana kata yang tak sempat diucapkan awan ketika ia meniada dan menjadi hujan.
*ah,nampaknya saya terlalu gombal -_-"

Tapi memang begitulah,menyederhanalah maka kau kan berubah.

Sederhana Terhadap Nasehat
Nasehat adalah cikal bakal perubahan,pemantik seseorang untuk bermuhasabah untuk kemudian berubah. Sedangkan sederhana tentu adalah kata yang jauh maknanya dari sepele dan tentunya menyederhanakan bukan saudara kembar dari meyepelekan. Lalu bagaimana caranya bersikap sederhana terhadap nasehat ?

Adalah termasuk suatu ketidaksederhanaan ketika kita "menyakralkan" momen tertentu untuk menerima nasehat. Misalnya, hanya ketika mengikuti ta'lim, mendengar khotbah, mengikuti suatu dauroh, berulang tahun, dsb. Hingga akhirnya kita terjebak dalam formalitas, kecanduan momentum, dan akhirnya sulit untuk berubah. Padahal kita membutuhkan nasehat setiap saat dan setiap waktu . Oleh karena itu, sederhanalah. Ambil nasehat kapan saja dan dimana saja kita menemuinya. Saat dalam majelis ilmu bahkan saat kita sekedar sedang menunggu angkutan umum di perempatan jalan.

Ketidaksederhanaan lainnya adalah ketika kita membatasi dan menyeleksi mana orang yang layak kita dengarkan nasehatnya. Terkadang mungkin kita terserang arogansi yang akut -entah karena jabatan, senioritas, keluasan ilmu atau hal semu lainnya- sehingga kadang menjadi enggan menerima nasehat bila bukan dari orang-orang yang kita anggap layak.

Jika semakin tinggi nilai diri/kedudukan kita lalu semakin sedikit orang yang layak menasehati kita, bukankah hal itu layaknya kita meniti jalan yang berliku dan penuh jurang namun dengan penerangan yang semakin sedikit dan redup?

Ah..saya jadi terusik oleh sebuah kisah yang pernah terukir indah dalam sejarah...


Khudzaifah bin Al Yaman ra dalam suatu kesempatan, mendatangi sahabatnya, Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra. Tidak seperti biasanya, Khudzaifah yang juga disebut shahibus sirri (penyimpan rahasia) Rasulullah saw itu mendapati Umar dengan raut muka yang muram, penuh kesedihan. Ia bertanya, "Apa yang sedang engkau pikirkan wahai Amirul Mukminin?"


 Jawaban Umar sama sekali tidak terduga. Kesedihan dan kegalauan hatinya, bukan karena banyak masalah rakyat yang sudah pasti membuatnya letih. Kali ini, Umar justru tengah khawatir memikirkan kondisi dirinya sendiri. 


 "Aku sedang takut bila aku  melakukan kemungkaran, lalu tidak ada orang yang melarangku melakukannya karena segan dan rasa hormatnya kepadaku," ujar Umar pelan. Sahabat Khudzaifah segera menjawab, "Demi Allah, jika aku melihatmu keluar dari kebenaran, aku pasti akan mencegahmu." Seketika itu, wajah Umar bin Khattab berubah senang. "Alhamdulillah yang menjadikan untukku, sahabat-sahabat yang siap meluruskanku jika aku menyimpang," katanya.


Wahai Amirul Mukminin, siapa yang tak tahu keutamaan akhlakmu? Dan hanya diri yang terlena yang tak tahu bagaimana jauhnya derajat kami dibandingkan engkau. Namun masih saja engkau cemas dan khawatir jika tak ada yang menasehati dan meluruskan. Bahkan berharap siapa pun tak terbelenggu rasa segan dan hormatnya padamu agar mereka dapat leluasa menegurmu...:'(


Ya, rasanya kita (sepertinya lebih tepatnya saya T_T) harus banyak belajar untuk sesederhana mungkin menyikapi nasehat.


sederhanalah..maka kau kan berubah ^_^








Secret of Surah Al Kahf

May 25, 2012 0 Comments

Ever wondered why Prophet Muhammad(SAW) asked us to recite Surat Al-Kahf every Friday?
Let’s find out today inshaAllah…

This Surah has Four stories in it,having some morals,lets see them and understand what they are saying to us:


1) The People Of The Cave
Its the story of young men who lived in a disbelieving town, so they decided to migrate for the sake of Allah and run away. -Allah rewards them with mercy in the cave and protection from the sun - They woke up and found the entire village believers. 
  • MORAL:TRIAL OF FAITH.

2) The Owner Of Two Gardens
A story of a man whom Allah blessed with two beautiful gardens, but the man forgot to thank the One who blessed him with everything and he even dared to doubt Allah regarding the afterlife.So His garden was destroyed - He regretted ,but was too late and his regret did not benefit him .
  • MORAL:TRIAL OF WEALTH.

3) Musa(AS) and Khidr(AS)
When Musa(AS) was asked-“Who’s the most knowledgeable of the people of earth?”” Musa(AS) said:Me…,but Allah revealed to him that there’s someone who Knows more than him.Musa(AS) traveled to the man and learnt how the Divine Wisdom can sometimes be hidden in matters which we perceive as bad.
  • MORAL:TRIAL OF KNOWLEDGE.

4) Dhul-Qarnayn
Its a story of the great King that was given knowledge and power and was going around the world,helping people and spreading all that’s good.He was able to overcome the problem of Yajooj-Majooj and build a massive dam with the help of people whom he could not even understand.
  • MORAL:TRIAL OF POWER

In the middle Allah mentions Iblees as the one who stirs these trials:
Behold! We said to the angels “Bow down to Adam”: they bowed down except Iblis. He was one of the Jinns, and he broke the Command of his Lord. Will ye then take him and his progeny as protectors rather than Me? And they are enemies to you! Evil would be the exchange for the wrongdoers!


Now let us see what’s the relationship between Surat Al-Kahf and the Dajjal (Anti-Christ)? 


Dajjal will appear before Day of Judgement with the 4 trials:


***He’ll ask people to worship him and not Allah:
  • Trial of Faith .

***He’ll be given powers to start/stop rain and tempt people with his wealth:
  • Trial of with his wealth. .

***He’ll trial people with the “knowledge” and news he gives them:
  • Trial of Knowledge .

He’ll control huge parts of the Earth. 
  • Trial of Power .

How to survive these trials? The answers are in Surat Al-Kahf 


# Survival Kit 1: Good companionship.
“And keep thy soul content with those who call on their Lord morning and evening, seeking His Face; and let not thine eyes pass beyond them, seeking the pomp and glitter of this Life; no obey any whose heart We have permitted to neglect the remembrance of Us, one who follows his own desires, whose case has gone beyond all bounds.” (Surat Al-Kahf, verse 28)

# Survival Kit 2: Knowing the Truth of this World .
“Set forth to them the similitude of the life of this world: It is like the rain which we send down from the skies: the earth’s vegetation absorbs it, but soon it becomes dry stubble, which the winds do scatter: it is (only) Allah who prevails over all things” (Surat Al-Kahf, verse 45)


# Survival Kit 3: Humbleness.
“Moses said: “Thou wilt find me, if Allah so will, (truly) patient: nor shall I disobey thee in aught.””(Surat Al-Kahf, verse 69)

# Survival Kit 4: Sincerity.
“Say: “I am but a man like yourselves, (but) the inspiration has come to me, that your Allah is one Allah. whoever expects to meet his Lord, let him work righteousness, and, in the worship of his Lord, admit no one as partner.” (Surat Al- Kahf, verse 110)

# Survival Kit 5: Calling to Allah .
“And recite (and teach) what has been revealed to thee of the Book of thy Lord: none can change His Words, and none wilt thou find as a refuge other than Him.” (Surat Al-Kahf, verse 27)


# Survival Kit 6: Remembering the HereAfter .
“ One Day We shall remove the mountains, and thou wilt see the earth as a level stretch, and We shall gather them, all together, nor shall We leave out any one of them. And they will be marshalled before thy Lord in ranks, (with the announcement), “Now have ye come to Us (bare) as We created you first: aye, ye thought We shall not fulfil the appointment made to you to meet (Us)!”: And the Book (of Deeds) will be placed (before you); and thou wilt see the sinful in great terror because of what is (recorded) therein; they will say, “Ah! woe to us! what a Book is this! It leaves out nothing small or great,but takes account thereof !” They will find all that they did, placed before them: And not one will thy Lord treat with injustice.” (Surat Al-Kahf, verses 47-49)
source: systemoflife.com

Wednesday, May 16, 2012

Aku Ini..

May 16, 2012 0 Comments
Aku ini seperti bivalvia
Yang berusaha menyimpan sejuta kenangan tentang kita
Menahan sakit dan luka
Karena berharap semua itu kelak kan jadi mutiara

Aku ini layaknya gumpalan awan
Yang tak bisa membasahimu dengan rintik hujan
Aku hanya berharap mentari kan membiaskannya menjadi pelangi
Hingga akhirnya kau dapat lihat lukisan dari semua yang aku rasakan


ah..ayolah,bukankah pada akhirnya salah satu dari kita harus mengalah?


"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan." (AL Hijr:47)
:'(

Awan, Rumput, dan Mentari

May 16, 2012 0 Comments
Rumput selalu berseri ketika terbit sang mentari
Padahal awan selalu memberinya hujan

Rumput bersedih ketika mentari terbenam
Padahal awan selalu temaninya siang dan malam

Awan selalu menanti rumput tumbuh tinggi
Agar jarak antara mereka makin dekat lagi
Tapi rumput tak sadari dan hanya perhatikan mentari

Tuesday, May 15, 2012

Will You Marry Me ?

May 15, 2012 3 Comments


Pagi itu berlangsung seperti biasa
Matahari cerah tak berawan 
Bulir embun menyapa dedaunan
Burung hantu dan kutilang pun saling bersahutan..

*maaf, dikarenakan burung hantu yang bersangkutan kemungkinan sedang terkena insomnia sehingga terpaksa kami masukan dalam adegan ini -_-"

Lalu seperti biasa pula saya dan seorang teman saya menuju kantin Salman untuk sarapan. Benar-benar tak ada yang aneh dan benar-benar istimewa.
Sampai ketika kami duduk, ada seorang pria yang menghampiri meja kami dan duduk di hadapan kami. Usianya mungkin sekitar 25 tahunan. Pria itu tak membawa piring makan dan pada awalnya tak berkata apapun,hanya sekilas-sekilas menatap kami,lalu menatap ke arah lain dengan pandangan kosong. Dan di saat itulah saya merasa ada suatu yang sungguh aneh, bahkan samapai membuat saya kesulitan untuk menyuapkan makanan ke mulut saya..
dan ternyata..


hahhhh..
ternyata saya salah mengambil alat makan,masa di tangan kanan dan kiri saya sama-sama memegang garpu.
haduh pantesan dari tadi susah banget makannya.

Kemudian,setelah saya mengambil sendok dan kembali ke meja, pria itu berkata,
"Lagi ngapain mbak di sini?"
"Lagi sarapan.."
ya masa lagi main badminton -_-
"Harga cabe katanya naik ya,mbak?"
"ho,,hmm.."
waduh,meneketehe..
"Iya,tuh makanya tukang ojeg lagi pada mau demo"
???

Kemudian pria itu mulai berbicara panjang lebar,yang sebenarnya saya dan teman saya juga tak paham apa yang dia bicarakan,dengan menatap kosong ke arah jendela. Kami hanya menanggapi sekedarnya dengan ber "Ooo.." ria, "hmm..", maupun "meong.."(oh..kalo itu suara kucing di bawah meja yang sedari tadi minta makan).

"iya,nih mbak..ngebingungin kan pemerintah zaman sekarang,heuhh..Oia,mbak, mau nikah sama saya nggak ?"
tanpa tedeng aling-aling tiba-tiba pria itu bertanya demikian sambil menatap ke arah saya,teman saya pun menatap kami dengan terperanjat.
"Oh..nggak"
jawab saya sekenanya.
"Kalo,mbak,mau nggak nikah sama saya?" pria itu beralih menatap teman saya yang menjadi semakin terperanjat.
"emm..enggak.."
"hoo..oke" setelah berkata demikian pria itu beranjak pergi entah kemana.

singg...
saya dan teman saya pun saling bertatapan tak percaya, tak percaya dengan kejadian yang barusan kami alami.

haha..
random sekali pagi itu. Udah kayak nawarin koran aja tuh orang.
"korannya mbak..korannya..mau beli koran,mbak?"
"oh..nggak.."
"Kalo mbaknya..mau beli koran ga, mbak?"
"emm..nggak"

saya sampai celingak-celinguk setelah pria itu pergi, siapa tahu ada kamera dan ternyata saya masuk acara "Kena Deh" atau "Spontan". kan lumayan,masuk tv. tapi ternyata ga ada,hoho..

Hmmm..
ya begitulah hidup. terlalu banyak hal yang tak terduga dibanding hal yang terduga.
tak perlu terlalu gelisah atau cemas menyikapinya.
toh tak ada takdir Allah yang buruk bagi seorang muslim, yang buruk adalah prasangka buruk kita terhadap takdir Allah tersebut.

hah..dan pagi ini sedikit banyak mengajarkan saya untuk  menyikapi hal-hal yang tak terduga secara proporsional..


"Kami tak tahu ini rahmat atau musibah..

Kami hanya berprasangka baik kepada Allah.."

^_^