"ya udahlah, gitu aja kok diributin.."
"ini udah dilakuin dari dulu dan buktinya ga ada masalah apa-apa?"
Baiklah, memang kita tak selalu harus meributkan perkara yang sepele, yang sepertinya terlihat kecil dan sederhana.
Ada yang bilang, menyederhanalah maka kau akan bahagia.
Iya, saya tahu itu. Tapi dari sudut pandang mana kita memandang sesuatu itu dan mengklasifikasikan bahwa ia termasuk kategori sepele dan sederhana?
Dari tuntunan-Nya saja, bukan?
ah, jadi ingin menuliskan hal ini sekali lagi,
“Tersebutlah seorang syaikh yang telah menulis sebuah kitab yang menjelaskan tentang urgensi tauhid. Dia menjelaskan kepada para muridnya dan terus mengulang ulang pembahasannya.
Suatu hari murid-muridnya berkata : Wahai syaikh, kami berharap Anda mau mengganti pelajaran yang Anda sampaikan kepada kami dengan materi-materi yang lain, seperti kisah, shirah dan sejarah.” Syaikh itu menanggapi: “Insya Allah akan saya pertimbangkan.”
Keesokan harinya dia keluar menemui murid-muridnya dengan wajah yang menyiratkan kesedihan dan beban pikiran. Mereka pun bertanya tentang hal yang menyebabkan beliau bersedih. Dia menjawab : “Aku mendengar bahwa seorang warga kampung tetangga menempati rumah baru, dia merasa takut diganggu jin, lalu dia menyembelih seekor ayam jantan di ambang pintu untuk mendekatkan diri pada jin, dan aku telah mencari seseorang untuk mencari kebenararan berita tersebut.”
Ternyata para muridnya tidak bereaksi apapun mendengar berita tersebut. Mereka hanya berdoa memintakan hidayah bagi orang tersebut, mereka hanya terdiam.
Keesokan harinya syaikh kembali menemui mereka dan berkata : “Kami telah mendapatkan kejelasan berita tersebut, ternyata peristiwanya tidak seperti yang aku dengar. Lelaki tersebut tidak pernah menyembelih seekor ayam jantan untuk mendekatkan diri pada jin, tapi yang dia lakukan adalah berzina dengan ibunya.”
Kontan mereka gempar dan marah. Mereka memaki-maki dan mengoceh banyak. Mereka berkata :”Perbuatannya harus digugat, dia harus dinasehati, dia harus dihukum” Dan banyak lagi umpatan mereka.
Kemudian syaikh berkata : ”Sungguh aneh kalian ini. Begitukah reaksi kalian mengingkari orang yang terjerumus satu perbuatan dosa besar padahal perbuatannya tidak mengeluarkannya dari Islam. Tapi kalian tidak mengingkari orang yang terjerumus dalm kemusyrikan menyembelih untuk selain Allah, dan mengalamatkan ibadah kepada selain Allah?”
Murid-muridnya pun terdiam. Kemudian syaikh menunjuk salah seorang dari mereka sambil berkata : ”Bangun dan ambilkan kitab tauhid, kita akan membahasnya dari awal!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
:'(
Kita diminta menghargai makhluk hidup, kita diminta untuk tidak memaksakan agama, kita diperintahkan untuk berakhlak baik dan menolong sesama.
Namun, kita juga diperintahkan untuk tidak ikut-ikutan. Apalagi mencampur-adukkan keimanan dengan kemusyrikan.
No comments:
Post a Comment