Sunday, March 13, 2011

Antara Aku, Dia, dan Anjing Itu (Part2)

March 13, 2011 0 Comments
assalamu'alaykum tareman-teman,karawan-kawan...yang di sini....yang di sana..di mana-mana..berhubung banyaknya permintaan untuk melanjutkan note ini(sampai2 SBY aja bilang LANJUTKAN!!!) dan berhubung saya tidak mau ada demo besar-besaran untuk menuntut kelanjutan note ini maka dengan ini saya memutuskan untuk melanjutkan note ini..ok dari pada banyak berbasa basi busuk mending langsung baca aja y..

waduhhhh...posisi lintang semakin tersudut(untung g sampe ngeluarin tendangan sudut)
wanita itu semakin mendekat dan akhirnya berdiri di samping lintang. Lintang menahan nafas sejenak berharap wanita itu berkata "coba lihat ke arah sana..di sana ada kamera..anda masuk acara tv kami KENA DEH!!".hahh..tapi ternyata tidak.
Dan waktu lintang liat ke bawah,ternyata kaki wanita itu tidak menginjak tanah!!!
melainkan menginjak kaki lintang,terang aja lintang cuma bisa meringis kesakitan.
sedangkan anjing yang ada di depan kami terus saja berjalan berputar-putar tanpa memberi komentar apa2.
wanita itu:"dek.."wanita itu tiba2 mengeluarkan suara dan menjabat tangan lintang.Tangannya terasa
sangat dingin
lints:"eh..oh..mmmm"
wanita itu :"mau jalan kedepan?"
sambil menggelengkan kepala lintang jawab:"iya.."(?)
Wanita itu:"boleh bareng g?saya takut banget sama anjing.."

GUBRAAAAKKKKK
lints:"oh iya boleh mbak.."
Akhiranya kami bergandengan sampai ujung jalan,sayup-sayup pun terdengar lagusepanjang jalan kenangan kita slalu bergandeng tangan..
dan anjing itu ikut berjalan kira2 2 meter di samping kami.
setelah sampai di ujung jalan,wanita tersebut naik angkot
dan anehnya anjing itu langsung berlari kembali ke arah rumah yang tadi dimasuki majikannya
heehhh..ada2 aja..eh tapi kok serasa ada yang kurang?
wahhhh pukul 07.10!!!!
waduhh.TELAAAAT!!!

hmmm..
coba bayangkan kalau wanita itu tak berkata apa2
mungkin ia akan terus tercekik rasa ketakutannnya sendiri
kalau ia tak berkata apa2
mungkin lintang akan terus terbelenggu prasangka2 yang tidak2
kalau ia tak berkata apa2
mungkin anjing itu hanya bisa menggonggong dan kafilah tetap berlalu(?)

saat kita merasa sedang tertekan,punya banyak masalah..
kita justru cenderung ingin menyendiri
berharap rasa sepi kan memberi solusi
padahal siapa tahu Allah telah menitipkan solusi pada orang2 yang ada di sekitar kita
atau mereka kan dapat meringankan jiwa walau hanya sekedar jadi pendengar cerita kita
bukankah garam yang dinikmati dalm kebersamaan akan terasa lebih nikmat dari pada puding yang dinikmati dalam kesendirian??

ketertutupan kita yang berlebihan justru terkadang menimbulkan prasangka yang tidak2 dari orang lain dan akan membuat kita justru makin tersiksa

jadi kenapa kita masih ragu untuk berbagi??
memang tak semua hal layak untuk diceritakan
tapi tak segalanya pula boleh disimpan sendiri
ya kan?^^

wallahu'alam bishowab

Sunday, March 6, 2011

Dialog Sunyi

March 06, 2011 0 Comments
Biarkan aku menulis di sini
Tak dibaca?
Aku tak peduli
Karena terkadang aku butuh ruang yang sunyi
Untuk berdialog dengan hati

Biarkan aku menulis di sini
Layaknya  awan
Yang tak peduli di bumi bagian mana hujan akan ia jatuhkan
Di atas tanah gersang
Di atas lautan
Atau bahkan di atas selokan

Biarkan aku menulis di sini
Tersenyum dan tertawa bersama kata-kata nan jenaka
Merenung dan menangis  bergulat dengan kata melankolis atau romantis
Bersitegang dengan kata-kata serius
Atau sekedar berkelana tak menentu bersama  kata-kata labil dan misterius

Biarkan aku menulis di sini
Bertemu dengan bagian diriku yang mungkin tak pernah kau kenali
Menyapa sudut –sudut  hati yang tak pernah kau kunjungi

Biarkan aku menulis di sini
Melakukan dialog sunyi...