Thursday, December 22, 2011

Doa Untukmu (1)

December 22, 2011 0 Comments
Aku tak memohon pada-Nya agar kau berjalan di setapak yang mulus ataupun memikul beban yang ringan

Aku berdo'a agar kau diberi kekuatan dan ketabahan
untuk mendaki jalan yang bertaburan batu karang

Dan agar kau diberi keberanian sehingga kau bisa memanjat ke puncak paling sulit sendirian
lalu agar kau bisa mengubah setiap batu sandungan menjadi balok pijakan

Aamiin, ya Rabb >.<

Thursday, December 1, 2011

Hai, Hati..

December 01, 2011 0 Comments
Hai,hati..
Sakitilah ia..
Bagaimana mungkin aku mau,dia muslim sepertiku. Dan semua muslim bersaudara. Bagaimana mungkin aku menyakiti saudaraku?
Hai,hati..
sesungguhnya kau lebih beriman dari orang tua itu
Mereka lebih dulu hidup dan beriman
maka mereka lebih baik dariku
Hai,hati..
seesungguhnya kau lebih beriman dari anak kecil itu
Aku lebih dahulu berbuat dosa
maka ia lebih baik dariku
Hai,hati..
sesungguhnya kau lebih beriman dari teman sebayamu itu
Aku tahu persis dosa-dosaku
tapi aku tak tahu persis dosa-dosanya
maka ia lebih baik dariku


Monday, November 7, 2011

Bertarunglah Satu Ronde Lagi !

November 07, 2011 0 Comments
Bertarunglah satu ronde lagi
Setelah kakimu begitu kelelahan
Hingga kamu harus menyeretnya ke tengah ring
Bertarunglah satu ronde lagi
Setelah lenganmu begitu payah
sehingga kau tak bisa mengangkatnya untuk bertahan
Bertarunglah satu ronde lagi
Hingga hhidungmu berdarah
Matamu lebam dan kamu begitu kelelahan
sehingga kamu ingin lawanmu meninju rahangmu dan menidurkanmu
Bertarunglah satu ronde lagi
Karena orang yang selalu bertarung satu ronde lagi tak akan pernah terkalahkan



\(>.<)9



Tuesday, November 1, 2011

Tak Tahu

November 01, 2011 0 Comments
Di langit wajahnya terbekas rona-rona pelangi
Namun aku tak tahu rinai hujan mana
Yang baru saja sejukkan nuraninya

Di matanya ada ilau-kilau cahaya
Ada pendar-pendar asa
Tapi aku tak tahu bintang mana
Yang baru saja melintas dan jatuh di hatinya

Tahan aku agar tak menerka
Halangi aku agar tak berprasangka
Cukuplah aku dengan harapku saja
Biarkan aku menikmati sunyi bersama mimpi
Tanpa lakumu,ucapmu, dan segala penafsiran tentang semua itu

Tuesday, October 18, 2011

Peluntur Futur

October 18, 2011 0 Comments



anda merasa shalat anda tak lagi terasa menghapus gelisah?
atau tilawah tak lagi terasa indah?
atau anda mengalami kesulitan melangkah ketika ada panggilan dakwah?

WASPADALAH!!!
mungkin sekarang anda tengah mengalami gejala futur** yang akut. Bila gejala ini tak segera ditangani, futur dapat menyebabkan hati mudah terserang putus asa,dengki,virus merah jambu, bahkan kekufuran!

jadi harus gimana dong???

oh..jangan khawatir..
di sini kita akan membahas tips2 untuk mengatasi gejala kefuturan

Friday, May 27, 2011

Hati Anti Cenat-cenut

May 27, 2011 0 Comments
Anda sering mengalami gejala kelabilan akut?
atau galau berkepanjangan?
itu semua merupakan efek dari hati yang sakit dan cenat-cenut ga karuan

Solusinya??
temukan resepnya di sini..

Hati dalam bahasa arab disebut dengan istilah "qalbu"

Qalbu yang sehat memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan. Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya qalbu. Sedangkan tanda qalbu yang sakit adalah sebaliknya. Santapan qalbu yang paling bermanfaat adalah keimanan dan obat yang paling manjur adalah al-Qur’an.

Selain itu, qalbu yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.Mengembara ke Akhirat
Qalbu yang sehat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putra-putra akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekedar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi shallallhu 'alaihi wasallam bersabda,

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melewati suatu jalan.” (HR. al-Bukhari)

Ketika qalbu seseorang sehat, maka dia akan mengembara menuju akhirat dan terus mendekat ke arahnya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila qalbu tersebut sakit, maka dia terlena mementingkan dunia dan menganggapnya sebagai negeri abadi, sehingga jadilah dia ahli dan hambanya.

2.Mendorong Menuju Allah subhanahu wata'ala
Di antara tanda lain sehatnya qalbu adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah subhanahu wata'ala dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tentram dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata.

Maka qalbu tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk menemukan ketenangan dan ketentraman bersama Ilah sembahan nya. Sehingga tatkala itulah ruh benar-benar merasakan kehidupan, kenikmatan dan menjadikan hidup lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia.
Untuk tujuan menghamba kepada Allah subhanahu wata'ala inilah surga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.

Abul Husain al-Warraq berkata,
“Hidupnya qalbu adalah dengan mengingat Dzat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya.”

Oleh karena itu terputusnya seseorang dari Allah subhanahu wata'ala lebih dahsyat bagi orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, karena terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia.

3.Tidak Bosan Berdzikir
Di antara sebagian tanda sehatnya qalbu adalah tidak pernah bosan untuk berdzikir mengingat Allah subhanahu wata'ala. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah subhanahu wata'ala atau saling mengingatkan dalam kerangka berdzikir kepada-Nya.

4. Menyesal jika Luput dari Berdzikir
Qalbu yang sehat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari dzikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.

5. Rindu Beribadah
Qalbu yang sehat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman.

6.Khusyu’ dalam Shalat
Qalbu yang sehat adalah jika dia sedang melakukan shalat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah shalat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam shalat tersebut. Baginya shalat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.

7.Kemauannya Hanya kepada Allah
Qalbu yang sehat hanya satu kemauannya, yaitu kepada segala sesuatu yang diridhai Allah subhanahu wata'ala.

8. Menjaga Waktu
Di antara tanda sehatnya qalbu adalah merasa kikir (sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang pelit terhadap hartanya.

9. Introspeksi dan Memperbaiki Diri
Qalbu yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba’ah (mengontrol) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah subhanahu wata'ala dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah subhanahu wata'ala serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.

Demikian di antara beberapa fenomena dan karakteristik yang mengindikasikan sehatnya qalbu seseorang.
Dapat disimpulkan bahwa qalbu yang sehat dan selamat adalah qalbu yang himmah (kemauannya) kepada sesuatu yang menuju Allah subhanahu wata'ala, mencintai-Nya dengan sepenuhnya, menjadikan-Nya sebagai tujuan. Jiwa raganya untuk Allah, amalan, tidur, bangun dan bicaranya hanyalah untuk-Nya. Dan ucapan tentang segala yang diridhai Allah lebih dia sukai daripada segenap pembicaran yang lain, pikirannya selalu tertuju kepada apa saja yang diridhai dan dicintai-Nya.


Berkhalwah (menyendiri) untuk mengingat Allah subhanahu wata'ala lebih dia sukai daripada bergaul dengan orang, kecuali dalam pergaulan yang dicintai dan diridhai-Nya. Kebahagiaan dan ketenangannya adalah bersama Allah, dan ketika dia mendapati dirinya berpaling kepada selain Allah, maka dia segera mengingat firman-Nya,

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:27-28)

Dia selalu mengulang-ulang ayat tersebut, dengan harapan dia akan mendengarkannya nanti pada hari Kiamat dari Rabbnya. Maka akhirnya qalbu tersebut di hadapan Ilah dan Sesembahannya yang Haq akan terwarnai dengan sibghah (celupan) sifat kehambaan. Sehingga jadilah abdi sejati sebagai sifat dan karakternya, ibadah menjadi kenikmatannya bukan beban yang memberatkan. Dia melakukan ibadah dengan rasa suka, cinta dan kedekatan kepada Rabbnya.

Ketika disodorkan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka hatinya mengatakan, “Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita, sesungguhnya aku mendengarkan, taat dan akan melakukannya. Engkau berhak dan layak mendapatkan semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu.

Apabila ada takdir menimpanya maka dia mengatakan, ” Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, miskin dan membutuhkan-Mu, aku hamba-Mu yang fakir, lemah tak berdaya. Engkau adalah Rabbku yang Maha Mulia dan Maha Penyayang. Aku tak mampu untuk bersabar jika Engkau tidak menolongku untuk bersabar, tidak ada kekuatan bagiku jika Engkau tidak menanggungku dan memberiku kekuatan. Tidak ada tempat bersandar bagiku kecuali hanya kepada-Mu, tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepadaku kecuali hanya Engkau. Tidak ada tempat berpaling bagiku dari pintu-Mu, dan tidak ada tempat untuk berlari dari-Mu."

Dia mempersembahkan segalanya hanya untuk Allah subhanahu wata'ala, dan dia hanya bersandar kepada-Nya. Apabila menimpanya sesuatu yang tidak dia sukai maka dia berkata, “Rahmat telah dihadiahkan untukku, obat yang sangat bermanfaat dari Dzat Pemberi Kesembuhan yang mengasihiku.” Jika dia kehilangan sesuatu yang dia sukai, maka dia berkata, “Telah disingkirkan keburukan dari sisiku.”

Semoga Allah subhanahu wata'ala memperbaiki qalbu kita semua, dan menjaganya dari penyakit-penyakit yang merusak dan membinasakan, Amin.

Sumber: Mawaridul Aman al Muntaqa min Ighatsatil Lahfan fi Mashayid asy-Syaithan, penyusun Syaikh Ali bin Hasan bin Ali al-Halabi

Suami Saya Seorang Hafidz

May 27, 2011 3 Comments

Senja kian merona
Namun ronanya tak membuat langkahku melambat untuk sekedar menikmati kepergian sang mentari
Aku terus saja melaju berkejaran dengan waktu

Ah..untungnya dia masih berdiri di sana
Ya,lelaki itu masih berdiri di sana
Di ujung jalan setapak penuh kenangan, jalan setapak menuju salman..
Segera saja kumenghampirinya
Dengan masih sibuk mengatur nafas yang terengah akupun dengan tak sabar segera berkata padanya

Monday, May 2, 2011

Aku Ingin Tetap Berada di Bawah Hujan

May 02, 2011 0 Comments


Aku ingin tetap berada di bawah hujan
Belajar padanya tentang ketulusan
Karena ia tak pernah peduli di bumi mana ia kan dijatuhkan

Aku ingin tetap berada di bawah hujan
Merasakan tiap bulir mengalir hingga ke sepetak lahan gersang bernama jiwa
Dan sedang tak ingin aku bertemu dengan purnama yang  menguning
Karena hari ini aku hanya ingin berada di bawah hujan untuk menyeka hati agar kembali bening

Aku ingin tetap berada di bawah hujan
Agar semua air mata ini dapat tersamarkan...
Tak peduli aku dengan rona senja yang kucinta
Karena hari ini aku hanya ingin berada di bawah hujan
Berusaha  berdamai dengan kegelisahan

Sunday, April 24, 2011

Dialog Sunyi (2)

April 24, 2011 0 Comments
menghadapimu
lelah
aku merasa seperti sampah

mendengarkanmu
bising
hanya membuat kepalaku pening

Menurutimu
Seolah semua adalah kebutuhanku

Berusaha merajaiku
disaat harusnya akulah yang memperbudakmu


Seandainya kita tidaklah satu
sudah lama kuingin tinggalkanmu

#hawanafsu

Sunday, March 13, 2011

Antara Aku, Dia, dan Anjing Itu (Part2)

March 13, 2011 0 Comments
assalamu'alaykum tareman-teman,karawan-kawan...yang di sini....yang di sana..di mana-mana..berhubung banyaknya permintaan untuk melanjutkan note ini(sampai2 SBY aja bilang LANJUTKAN!!!) dan berhubung saya tidak mau ada demo besar-besaran untuk menuntut kelanjutan note ini maka dengan ini saya memutuskan untuk melanjutkan note ini..ok dari pada banyak berbasa basi busuk mending langsung baca aja y..

waduhhhh...posisi lintang semakin tersudut(untung g sampe ngeluarin tendangan sudut)
wanita itu semakin mendekat dan akhirnya berdiri di samping lintang. Lintang menahan nafas sejenak berharap wanita itu berkata "coba lihat ke arah sana..di sana ada kamera..anda masuk acara tv kami KENA DEH!!".hahh..tapi ternyata tidak.
Dan waktu lintang liat ke bawah,ternyata kaki wanita itu tidak menginjak tanah!!!
melainkan menginjak kaki lintang,terang aja lintang cuma bisa meringis kesakitan.
sedangkan anjing yang ada di depan kami terus saja berjalan berputar-putar tanpa memberi komentar apa2.
wanita itu:"dek.."wanita itu tiba2 mengeluarkan suara dan menjabat tangan lintang.Tangannya terasa
sangat dingin
lints:"eh..oh..mmmm"
wanita itu :"mau jalan kedepan?"
sambil menggelengkan kepala lintang jawab:"iya.."(?)
Wanita itu:"boleh bareng g?saya takut banget sama anjing.."

GUBRAAAAKKKKK
lints:"oh iya boleh mbak.."
Akhiranya kami bergandengan sampai ujung jalan,sayup-sayup pun terdengar lagusepanjang jalan kenangan kita slalu bergandeng tangan..
dan anjing itu ikut berjalan kira2 2 meter di samping kami.
setelah sampai di ujung jalan,wanita tersebut naik angkot
dan anehnya anjing itu langsung berlari kembali ke arah rumah yang tadi dimasuki majikannya
heehhh..ada2 aja..eh tapi kok serasa ada yang kurang?
wahhhh pukul 07.10!!!!
waduhh.TELAAAAT!!!

hmmm..
coba bayangkan kalau wanita itu tak berkata apa2
mungkin ia akan terus tercekik rasa ketakutannnya sendiri
kalau ia tak berkata apa2
mungkin lintang akan terus terbelenggu prasangka2 yang tidak2
kalau ia tak berkata apa2
mungkin anjing itu hanya bisa menggonggong dan kafilah tetap berlalu(?)

saat kita merasa sedang tertekan,punya banyak masalah..
kita justru cenderung ingin menyendiri
berharap rasa sepi kan memberi solusi
padahal siapa tahu Allah telah menitipkan solusi pada orang2 yang ada di sekitar kita
atau mereka kan dapat meringankan jiwa walau hanya sekedar jadi pendengar cerita kita
bukankah garam yang dinikmati dalm kebersamaan akan terasa lebih nikmat dari pada puding yang dinikmati dalam kesendirian??

ketertutupan kita yang berlebihan justru terkadang menimbulkan prasangka yang tidak2 dari orang lain dan akan membuat kita justru makin tersiksa

jadi kenapa kita masih ragu untuk berbagi??
memang tak semua hal layak untuk diceritakan
tapi tak segalanya pula boleh disimpan sendiri
ya kan?^^

wallahu'alam bishowab

Sunday, March 6, 2011

Dialog Sunyi

March 06, 2011 0 Comments
Biarkan aku menulis di sini
Tak dibaca?
Aku tak peduli
Karena terkadang aku butuh ruang yang sunyi
Untuk berdialog dengan hati

Biarkan aku menulis di sini
Layaknya  awan
Yang tak peduli di bumi bagian mana hujan akan ia jatuhkan
Di atas tanah gersang
Di atas lautan
Atau bahkan di atas selokan

Biarkan aku menulis di sini
Tersenyum dan tertawa bersama kata-kata nan jenaka
Merenung dan menangis  bergulat dengan kata melankolis atau romantis
Bersitegang dengan kata-kata serius
Atau sekedar berkelana tak menentu bersama  kata-kata labil dan misterius

Biarkan aku menulis di sini
Bertemu dengan bagian diriku yang mungkin tak pernah kau kenali
Menyapa sudut –sudut  hati yang tak pernah kau kunjungi

Biarkan aku menulis di sini
Melakukan dialog sunyi...

Monday, February 14, 2011

Yakin Udah Siap Berkeluarga?!

February 14, 2011 0 Comments
Catatan si Ika*

Hmm..jadi yakin udah bener2 siap berkeluarga??
atau masih ragu?
tidak baik memulai sesuatu dengan keraguan (ya walaupun itu lebih baik dari tidak memulai sama sekali)
di notes "Siapa takut berkeluarga?!" kita udah bahas panjang lebar kali tinggi sama dengan volume tentang cara "berkelurga" yang benar.
Nah sekarang biar lebih mantep yuk kita simak tulisan di bawah ini...^^


Da'wah adalah seruan dengan metode tertentu agar orang bergerak dari gelap menuju cahaya. Dari jahiliyah pada suatu yang fitrah. Dan karena kita mencintai orang tua kita, sudah selayaknyalah kita berda'wah pada mereka. Ya..da'wah karena cinta..dan cinta itu butuh pengorbanan. Sejauh apa pengorbanan kita? sejauh itulah jangkauan cinta kita.
Tapi pengorbanan yang seperti apa?
Allah telah mengajarkan bagaimana seharusnya berkorban tanpa menjadi "korban" keadaan dan kebodohan kita sendiri.

Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.
QS. Maryam (19) : 41
ceritakanlah...ya Allah meminta Rasulullah untuk menceritakan kisah Nabi Ibrahim.Berarti kisah ini adalah suatu kisah yang sangat penting dan harus diambil hikmahnya

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
QS. Maryam (19) : 42
"wahai bapakku.."suatu sapaan yang menunjukkan hubungan yang sangat dekat. Sejatinya menyampaikan pesan, apalagi suatu perintah ada seninya, agar yang menerima pesan atau perintah itu bersedia melakukan apa yang kita minta dengan kelegaan hati.dan kata-kata tersebut menunjukkan penghormatan dan kasih sayang yang teramat sangat.
Selain itu , dalam ayat ini nabi Ibrahim tidak memojokkan ayahnya sebagai tersangka dan penyekutu Allah melainkan mengajaknya berdiskusi dan menanyakan baik-baik

Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
QS. Maryam (19) : 43
"telah datang kepadaku sebahagian ilmu.." kalimat ini menunjukkan kerendahan hati nabi Ibrahim. Ketika berda'wah kita tidak boleh merasa lebih pintar ataupun lebih sholeh dari orang yang kita da'wahi.

Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
QS. Maryam (19) : 44
Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaithan ".

QS. Maryam (19) : 45
"sesungguhnya aku khwatir.."merupakan kata-kata yang menunjukkan kasih sayang kita terhadap orang tua. Kita menda'wahi mereka bukan karena kita merasa lebih berilmu dan lebih sholeh melainkan karena kita khawatir jikalau mereka ditimpa azab Allah.

Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama ".
QS. Maryam (19) : 46
beginilah da'wah..tak selalu mulus. Sering kali da'wah kita dapat mengalami penolakkan bahkan dari orang tua kita sendiri

Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku.
QS. Maryam (19) : 47
ketika da'wah nabi Ibrahim mengalami penolakkan, beliau tidak marah kepada ayahnya melainkan mendo'akan dan memohonkan ampun. 

Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan daripada apa yang kamu seru selain dari Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku ".
QS. Maryam (19) : 48
ketika hasil da'wah tidak sesuai dengan yang diharapkan,tak perlu kecewa,toh tugas kita hanya meyeru dan masalah hidayah adalah hak prerogatif Allah. Selain itu ayat ini senada dengan hadits Rasulullah bahawa tiada ketaatan kepada mahluk selain dalam hal yang ma'ruf (kebaikan). Kita memang wajib mentaati orang tua kita namun ketika ketaatan itu justru menyimpang dari aturan Allah maka kewajiban itu gugur.


Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Yaqub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
QS. Maryam (19) : 49
tiada akan pernah sia-sia da'wah ini jika memang diniatkan untuk Allah semata, karena nanti Allah-lah yang akan membalas segala usaha kita dengan sebaik-baik dan seadil-adilnya.


Wahai saudaraku..
jadi sudah benar-benar yakinkah bahwa kita telah siap "berkeluarga" ?
dengan tidak melalaikan hak-hak orang tua kita untuk dida'wahi?
dengan tidak melalaikan hak mereka untuk diseru menuju cahaya dan kebaikan?
dengan tidak melalaikan hak mereka untuk membersamai kita di surga nantinya?

wallahu'alam bishowwab



Friday, February 11, 2011

Ibnu Qayim Mengingatkan Kita dengan Tiga Kata

February 11, 2011 0 Comments
Beliau rahimahullah berkata: Hendaknya setiap orang berhati-hati agar tidak menyombongkan diri dengan kata "أنا" (saya) "لى"(milikku) "عندى"(kepunyaanku).

Karena dengan ketiga kata diatas Allah Ta'ala menguji iblis, Fir'aun dan Qarun.


Adapun kata أنا terdaptat pada perkataan Iblis:
أنَا خَيْرٌ مِنْهُ
"Aku lebih baik dari dirinya (Adam)"


Kata لى pada perkataan Fir'aun:
لِى مُلْكُ مِصْرَ
"Kerajaan Mesir adalah milikku."


Kata عندى pada perkataan Qarun:
إنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِى
"Aku diberi (kekayaan) semata-mata karena ilmu yang ada pada diriku."


Akan tetapi yang pantas bagi seorang hamba, hendaknya dia mengatakan
Kata أنا seperti dalam kalimat:
أنا العبدُ المذنب، المخطئ، المستغفر،المعترِف
"Aku adalah seorang hamba yang penuh dengan dosa, orang yang bersalah, orang yang selalu memohon ampun (atas dosa-dosanya), orang yang mengakui (kesalahannya)"


Adapun kata لى, seperti:
لى الذنب، ولى الجُرم، ولى المسكنةُ، ولى الفقرُ والذل
"Dosa-dosa itu adalah milikku, kesalahan itu adalah milikku, kemiskinan itu adalah milikku, faqir dan hina itu adalah milikku."


Adapun kata عندى seperti pada kalimat
اغْفِرْ لى جِدِّى، وَهَزْلِىوخَطَئِى، وَعَمْدِى، وَكُلُّ ذلِكَ عِنْدِى
Ya Allah berikanlah ampunan padaku atas ketergesa-gesaanku, kelemahanku, kesalahanku dan kesengajaanku dan semua itu ada pada diriku."


-Zaadul Ma’aad Juz ke 2-

Wallahu'alam bishowab

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)

Tuesday, January 4, 2011

Nantikanku di Batas Waktu

January 04, 2011 0 Comments
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi ke syurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu


weitss..
melowmode:on

tapi memang benar kawan
judul lagu ini terasa sangat cocok dengan apa yang lintang rasain sekarang dan apa yang sering terjadi di sekeliling lintang

nantikan ku di batas waktu
ya..
terkadang adzan sudah berkumandang kita masih menunda-nunda untuk melaksanakan sholat

nantikan ku di batas waktu
walau ada janji bertemu dengan teman atau janji menghadiri sebuah rapat yang diagendakan jam 8 kita malah sering datang jam 7
(jam 7 lewat 120 menit maksudnya)

nantikan ku di batas waktu..
untuk sebuah kebaikan kita sering sekali menunda dan mengerjakannya di akhir waktu

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
QS. Ali Imran (3) : 133


“Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR Bukhari)

Mengapa suatu kebaikan tak boleh ditunda?

1. karena kita tak punya jaminan apakah esok kita masih hidup

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
QS. Luqman (31) : 34


kita memang tak akan pernah tau apa yang akan terjadi pada kita di hari esok,dan yang dimaksud sebagai hari esok di sini adalah semua waktu setelah saat ini. Jadi ketika kita menunda suatu kebaikan apakah kita yakin bahwa sejam,semenit,bahkan sedetik kemudian kita masih hidup??

2.Karena setan selalu menggoda kita
ketika kita menunda untuk melakukan suatu kebaikan waktu tersebut akan digunakan oleh setan untuk menghasud kita agar mengurungkan niat kita melakukan kebaikan tersebut

”Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan berbagai macam kebaikan, dan mereka senantiasa berdoa kepada Kami dengan disertai rasa harap dan cemas. Dan mereka pun senantiasa khusyu’ dalam beribadah kepada Kami.” (QS. Al Anbiyaa’ [21] : 90).

3.Karena mungkin kesempatan tak datang dua kali

4. Setiap waktu memiliki hak dan kewajiban masing-masing
hari ini kita punya kewajiban yang harus dilaksanakan,esok pun kita punya kewajiban lain yang juga harus dilaksanakan.
ketika kita menunda sesungguhnya kita sedang menumpuk kewajiban-kewajiban itu.
Seperti pesan Hasan Al Bana
"kewajiban yang ada lebih banyak dari waktu yang tersedia.."

4. Pekerjaan yang terus dilakukan akan menjadi sebuah kebiasaan
jika kita sering menunda lambat laun kita akan terbiasa menjadi seorang dealiner dan ini akan menjadi karakter kita.


“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”.(surat Al-Hadid ayat 21)

bersegeralah dalam kebajikan..
tidakkah surga yang seluas langit dan bumi sangat menggiurkan??
karena usiaku tak menunggu
tak akan kubiarkan cinta-Mu menantikan ku di batas waktu..


(disarikan dari materi "bersegera dalam kebajikan" oleh ust Taufik Nuryana,
DP2Q2 2010 @ Masjid Al Karim,Cijanggel )