Spesial untuk kamu,
aku yang lainnya...
Kamu mau pulang kemana? Aku tahu betul perjalanan yang sudah kita lewati sangat panjang. Tapi ini belum waktunya kita pulang, sayang..
Masih banyak bekal yang harus kita kumpulkan.
Andai kamu tahu, selama ini aku tidak pergi. Aku hanya sedikit menjauh karena akhir-akhir ini kau sering mengeluh. Kau tahu kan aku tidak suka orang yang suka melenguh (emangnya sapi "melenguh" -_-a ) oia, maksudku mengeluh. Saat kau bersedih aku tak akan marah hanya saja aku tak akan tinggal diam jika itu adalah tanda untuk menyerah.
Kau tak perlu pergi kemana-mana untuk mencari dan menemuiku, aku disini. Ada untukmu. Asal kau mau sedikit saja meluangkan waktu untuk kembali mendengarkanku dan menyerahkan beberapa urusan untuk aku kerjakan.
Ah, bagaimana bisa kau berpikir bahwa aku akan pergi sedangkan kau adalah orang pertama yang Ia perintahkan untuk aku jaga dari api neraka. Bahkan lebih utama untuk dijaga dibanding keluarga kita.
Oh, ya..tentang rasa takut. Aku bercerita padamu tentang sepenggal firman-Nya di surat kedua. Hei, bukankah kita waktu itu membaca dan menyerap hikmahnya bersama? Bagaimana mungkin kau lupa? Ah, kau tidak lupa. Hanya terkadang enggan mengingatnya saja.
ijinkan aku mengingatkan dan mengulangnya, ya..
disebutkan di QS Al Baqarah ayat 38
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Kami berfirman : Turunlah kalian semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada ketakutan atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
Di ayat tersebut, jika kau mengikuti petunjuk-Nya, niscaya tidak akan ada ketakutan pada dirimu. Dan luar biasanya pada ayat tersebut Allah menyebutkan kata "khaufun" bukan "khaufuna" yang maknanya Allah tidak mencabut semua ketakutan namun sebagian ketakutan.
Ketakutan itu ada dua jenis, pertama, ketakutan yang hanya ada dalam pikiran kita dan yang kedua kondisi yang berbahaya dan menakutkan. "fear" dan "fear on".
Misalnya, seorang anak kecil memegang ular yang berbisa. Anak kecil ini sama sekali tidak merasa takut.(fear) Tapi orang tuanya yang melihat hal tersebut pasti merasa takut anaknya akan digigit ular tersebut (fear on).
Yang mana yang lebih berbahaya?
Tentu saja yang kedua, "fear on".
Dan ketakutan mana yang Allah cabut dari orang yang beriman? fear atau fear on?
Yang Allah cabut adalah ketakutan yang kedua dan Allah sisakan ketakutan yang pertama. Ya, bukankah untuk menyembah-Nya memang kita perlu takut dan harap?
Seperti juga ketika hari kiamat nanti tiba, baik orang kafir maupun beriman jika menyaksikan kejadian kiamat pasti akan merasakan takut. Tapi akhir dari dua golongan ini berbeda, orang kafir di neraka, orang beriman di surga.
Begitulah.
Percayalah bahwa selama kamu mengikuti perintah-Nya, maka ketakutan itu hanya mungkin terjadi dalam jiwamu tapi tidak terjadi pada apa yang kau alami sebenarnya. Kejadian sebenarnya kau selamat dan baik-baik saja. Tidakkah kau percaya? Bukankah Ia telah berkata "Niscaya.." ?
:)
Selanjutnya,ah, penjelasan ayat ini masih panjang. Nanti saja ya kamu yang gantian menuliskan.
Ayolah..aku mohon jangan berlama-lama dalam kondisi seperti ini. Surga dan ampunannya terlalu menggiurkan untuk tidak disegerakan.
Lagipula, tidakkah kau merasa dengan ujian yang begitu berat sekarang, Allah tengah menyiapkan pundak kita untuk sesuatu yang lebih besar dan spektakuler nantinya?
:)
jadi, kau sudah siap untuk berlari lagi?
Super sekali teh lintang,,,,, salam dari wilayah.
ReplyDeletealhamdulillah,
ReplyDeleteho, wa'alaykumussalam
aku gak mudeng..
Delete