Sunday, February 3, 2013

Kebaikan yang Tertunda



Hai, jiwa..
ketika kau merasa doa-doamu (seolah) tertunda
maka..




Teruslah berdoa dan jangan bosan untuk melakukannya,
karena mungkin,
penundaan jawaban lebih baik bagimu.
Atau bahkan, bisa jadi, penerimaan doa itu sama sekali bukan kemaslahatan bagimu.
Tapi, kamu pasti diberi pahala, dan doamu dikabulkan dengan cara yang lebih bermanfaat dan terbaik bagimu.
Dan boleh jadi, diantara manfaat itu bahwa permintaanmu tidak dikabulkan, tapi diganti dengan sesuatu yang lain.

Dan jika iblis datang padamu dan berkata, "Lihatlah, berapa banyak kamu sudah berdoa, namun tidak juga ada yang terkabul"
maka katakanlah, "aku justru tengah beribadah dnegan doa-doa itu. Dan aku percaya jawaban dari doa-doaku sudah jelas ada. Tapi mungkin, ia ditunda untuk maslahat yang lain, dan jawaban itu akan datang pada waktu yang tepat. Dan andaipun jawaban itu tak kunjung ada, yang pasti aku telah beribadah dan mendapat pahala.."

Maka, jangan terlampau sok tahu, tentang apa-apa yang terbaik untuk dirimu. Jangan pernah memohon sesuatu tanpa menyertai dengan permintaan pada-Nya bahwa jawaban itu baik bagimu. Sebab boleh jadi ada bagian dari dunia yang kamu minta, yang jawabannya justru akan menghancurkanmu. Dan jika untuk urusan dunia kamu diperintahkan bermusyawarah dan meminta pendapat sahabatmu dalam berbagai masalah yang kamu tidak sanggup menyelesaikannya, dan melihat apa yang terjadi padamu itu tidak bermanfaat, maka mengapa kamu tidak menanyakan pada Tuhan-mu tentang apakah yang kau minta itu bermanfaat bagimu atau tidak? Bukankah Tuhan-mu Yng Maha Mengetahui semua maslahat?
Demikianlah istikharah itu merupakan bagian dari cara bermusyawarah yang cerdas.


Ok, jiwa?
0_<
(ahaha, mau bikin ekspresi mengedip tapi malah jadi aneh -_-a)

2 comments:

  1. pernah bertemu pengamen?

    sepertinya pernah, oke saya lanjutkan,,

    sama halnya ketika berhadapan dengan pengamen, yang sedang beratraksi demi mendapatkan sekeping uang receh dari kita,,

    jika pengamennya tak ramah, dengan lagu yang tidak kita suka - ditambah suaranya yang falsetto semua,, tentu uang receh akan segera kita berikan, agar si pengamen segera berlalu membawa suara mencekamnya,,

    namun jika yang didendangkan lagu yang kita suka, dengan lirik yang indah, dan suara yang merdu,, uang receh justru tak terburu meluncur dari tangan kita,,

    uang kita tahan sebentar, untuk menikmati senandung sang pengamen,, bahkan jika lagunya habis, kita pinta lagu lain untuk dinyanyikan,,

    lama mendengarkan,,

    baru uang kita berikan,,
    kadang bahkan bukan sebuah uang logam, melainkan selembar uang kertas dengan nominal menakjubkan,,

    bayaran atas lagu indah yang telah didendangkan,,

    ***

    yah, penerapan memang tak semudah penulisan,,
    -_-a
    jujur saya pun kadang merasa sedikit jengkel, apabila doa belasan tahun, tak jua terkabul,,

    tapi yah, mungkin saat ini Allah masih suka dengan doa-doa saya,, menyimpan pemberian-Nya untuk sesuatu yang lebih besar,,
    :)

    ***

    betewe, sudah beberapa kali komentar tapi belum pernah ngasih salam,,

    Assalamu'alaykum,,,

    ReplyDelete
  2. :'|
    iya, gitu, ya..selalu begitu.

    kalau kata ust Nouman Ali Khan,
    Allah itu tidak seperti am*zon.com, yang kalau kita minta mobil langsung dapat mobil. Kita ini hamba Allah, bukan konsumen bagi Allah.
    Allah pasti mengabulkan doa seseorang, tapi mengabulkan dengan cara-Nya yang artinya :
    1. Mengabulkan sesuai keinginan kita
    2. Mengabulkan tidak sesuai keinginan tapi ke arah yang lebih baik
    3. Tidak mengabulkan (yang artinya mengabulkan untuk ditunda dan dijadikan pahala)

    fiuhh
    memang benar juga, penerapan memang tak semudah menuliskan..
    tapi tak mudah bukan berarti tak bisa,kan, kak? :')


    oia, mau jawab salam, wa'alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh

    ReplyDelete