Dulu, ketika berusia 6 tahun, saya pernah bermain petak umpet dengan seorang teman. Hanya berdua? Ya, karena teman-teman yang lain ternyata sudah lelah bermain seharian dan hanya kami berdua yang bertahan.
Kembali ke cerita tentang permainan,
dia yang bertugas menutup mata sedangkan saya yang mencari persembunyian.
Oia, saat itu kami bermain petak umpet di halaman rumah kakek saya.
1
2
3
4
5
...
ketika sedang asik mencari persembunyian, saya berpapasan dengan ibu saya yang sedang menuju ruang makan.
"Ibu, masak apa?"
"kue pisang, mau?"
"mauuuu.."
dan saya pun memakan sepotong kue itu dengan lahap.
"habis makan kue pisang bobo siang,ya.."
*angguk2*
dan saya pun sebagai anak yang penurut setelah itu segera beranjak untuk tidur siang.
dan saya lupa kalau lagi main petak umpet *tepokjidat*
baru inget lagi ketika sorenya ibu teman saya datang, bilang kalau katanya anaknya pulang dengan nangis-nangis dan minta ibunya lapor polisi karena takut saya diculik orang.
haduh, padahal yang dicari lagi enak-enak tidur siang
-___-"
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
lalu sekarang,
kita tak sedang bermain petak umpet, kan?
atau kalau pun iya
dan memang sedang tugasku untuk berjaga
aku harap kau tak tertidur di persembunyian dan lupa bahwa ada "permainan" yang harus kita selesaikan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamu adalah secarik alamat
yang tak ada dalam peta
bagaimana bisa aku benar-benar tiba di sana? (HTR)
Hei, aku memang bersembunyi,,
ReplyDeletetapi aku tak pernah menyuruhmu mencari,,
menunggu,,
itu yang kupinta,,
menungguku terjaga dari mimpi,,
atau mewujudkannya untukmu,,
itu,, jika kau mau,,
***
"emang nama kakak apa(eh,siapa)? kok bisa dipanggil "mbak"?"
***
nama saya? -_-a hemm,,, siapa ya enaknya,,
***
oia, kata pepatah inggris, curiousity kill the cat"
***
"curiosity killed the cat"?
Lintang pelihara kucing di rumah? :)
mungkin saya menyebutnya "permainan tulisan"
Deletehaha, tidak semua orang paham dan terbiasa bahwa tulisan-tulisan bisa saling berbincang, berbalas-balasan dan (mungkin) berteman akrab tanpa masing-masing penulisnya saling kenal ataupun berkaitan.
Seperti saat bocah-bocah bermain adu layangan. Tak saling tahu, tak saling lihat, hanya saja menatap langit yang sama. Masing-masing asik menggerakkan layangan. Ketika salah satu benangnya putus. Sudah, habis perkara. Tak (ada) apa-apa.
begitu, kan?
------------------------------------------------------------------
siapa? haha, tetep anonim juga gapapa. terserah aja.
(seharusnya) tak ada bedanya.
disebut atau tidak, saya akan tetap menulis dan orang-orang mungkin akan tetap membaca. tidak akan saling mempengaruhi.
karena di blog ini, tujuan saya adalah menulis, bukan untuk membuat seseorang atau orang-orang membacanya.
kalaupun ada yang membacanya, ya, itu terserah saja.
*ngomong naon sih,lin -__________-"
--------------------------------------------------------------
oia, "killed" ya
bukan "kill"
haduh.
wah kak anonim... jangan bikin teh lintang galau.. bhayaa tau...
ReplyDeleteteh lin yuk main petak umpet...
-_________-"
Deleteyuk, teteh yang jaga,deh..dayu yang sembunyi
tapi tar kalo udah di tempat persembuyian smsin tempatnya ya biar gampang dicari
huahahaha :))
ReplyDeleteeh,ada iie..
Deleteahlan wa sahlan \(^.^)/