Saturday, June 30, 2012

Epilog Bulan Juni

June 30, 2012 0 Comments
Sudah genap sebulan ini hujan jarang datang. Seolah diamini oleh jati yang meranggas pelan-pelan. Ah,padahal banyak yang ingin kuceritakan pada hujan. Tentang ketersesatanku di jalan yang paling kukenal, tentang pangeran berkuda yang kehilangan kudanya, tentang panda yang terlampau banyak begadang hingga lingkar matanya menghitam (atau memang sudah hitam ya?), hingga tentang bidadari kecil yang mengajariku untuk berkata yang ahsan. Tapi karena hujan tak datang, maka kusimpan saja semua di sudut ingatan.


Sudah genap sebulan ini hujan jarang datang. Lalu pada awan-awan yang berarak kutitipkan saja salam.
"katakan pada hujan,bila nanti ia datang, jangan lupa ajak pelangi,ya!"


Oia,aku lupa mengatakan, sudah hampir sebulan ini aku punya kawan baru. Namanya kesendirian.
"mengapa kau mau berkawan denganku ? Aku ini sepi,tak ada siapa-siapa" tanyanya waktu itu.
"tak apa, bersamamu aku lebih bisa mendengarkan suara hatiku, bersamamu pula rasanya aku bisa lebih dekat dengan-Nya"

Terakhir kali hujan datang,mungkin ia lupa mengatakan bahwa ia telah menitipkan beberapa rintiknya pada bola mataku. Dan harusnya kukeluarkan mereka dengan mencicil menjadi gerimis kecil-kecil, namun karena badai yang tiba-tiba melanda jiwa, jadi saja semua tumpah bak air bah sepekan kemarin. heuh.
lalu sepertinya badanku tak ingin mataku terlalu basah begitu, kemudian hendak diuapkannyalah semua rintik itu dengan menaikkan suhu. Demam.

Baiklah, orang demam memang harus banyak beristirahat, terlelap. Dan..ah..mimpi buruk. Kebiasaan itu terulang lagi. Demam kemudian mimpi buruk,mimpi buruk kemudian demam, hingga aku berpikir bahwa mimpi buruk dan demam adalah reaksi kesetimbangan. Dan di saat-saat seperti ini pun aku menjadi semakin akrab dengan kesendirian. Sampai kapan? Yah,mungkin sampai ada sayap-sayap yang hinggap dan membawaku terbang meninggalkan kesendirian.


Cukup.
Sepertinya catatan tak beraturan ini harus segera diakhiri. 
Salah satu pelajaran yang kudapat, aku tak boleh terlalu bergantung pada hujan, betapapun aku menyukai kehadirannya. Karena bukankah Allah juga menciptakan tuan mentari yang hangat, senja yang merona, angin yang lembut, dan juga yang lainnya? lagipula jika selamanya hujan ada dan tak pernah reda bukankah tak baik juga?


epilog bulan juni
bukankah semuanya harus baik pada akhirnya?
khusnul khatimah :)
















Thursday, June 28, 2012

Dan Untuk Semua Itu

June 28, 2012 0 Comments


untuk doa-doa yang terucap dan telah berpilin di langit
untuk mimpi-mimpi yang dipancangkan dan diazamkan
untuk segenap rasa cinta yang mengisi jiwa dan memantik asa
untuk selengkung senyum pelangi di langit wajah mereka


untuk ksatria-ksatria cahaya
untuk mereka,pejuang-pejuang cinta
segenggam asa


untuk semua kisah yang dituliskan
untuk semua makna yang pernah tercipta
untuk setiap mimpi yang kau rindukan segera menjelma nyata
untuk semua yang kau cintai dan kau relakan berkorban untuknya hingga mati




untuk setiap awan yang berarak membawa mimpi
dan untuk setiap bintang di jaring-jaring malam yang dulu bersama kita beri nama harapan






akankah kau berhenti disini ?


Wednesday, June 27, 2012

Sedikit Tentang Sabar

June 27, 2012 0 Comments


Ibnu Taimiyah pernah memberikan pelajaran yang sangat indah tentang sabar di kala sakit.
Beliau rahimahullah berkata,
Sabar yang indah (yang baik) adalah seseorang bersabar tanpa mengeluh (merintih) rasa sakit pada makhluk. Oleh karena itu, pernah dibacakan kepada Imam Ahmad bin Hambal kala ia sakit bahwa Thowus sangat tidak suka merintih tatkala sakit. Setelah itu Imam Ahmad tidak pernah mengeluh lagi (pada makhluk dengan merintih sakit) sampai waktu ia meninggal dunia.
Adapun mengeluh kepada Allah, Sang Khaliq maka itu tidak menafikan sabar yang jamil (yang indah). Bahkan Ya’qub pernah berkata,
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ
Bersabarlah dengan sabar yang baik” (QS. Yusuf: 18)
Ya'qub berkata,
إنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إلَى اللَّهِ
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86)

Sumber: Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/183-184.

Monday, June 25, 2012

Sepenggal Tentang Samt, Hadyu, dan Dall

June 25, 2012 1 Comments



Sesungguhnya samt (perilaku) yang baik merupakan salah satu akhlak agung yang dimiliki para nabi. Akhlak ini akan memakaikan baju kewibawaan dan kemuliaan kepada pemiliknya, serta menghiasinya dengan keteguhan dan ketenangan.
Orang yang melihat perjalanan hidup para salaf akan mengetahui bahwa mereka lebih bersemangat untuk mempelajari perangai yang baik daripada mempelajari ilmu yang merupakan kecerdasan dan kilauan akal.
Abdurrahman bin Mahdi -Rohimahulloh- berkata: “Dahulu kami mendatangi seseorang bukan karena ilmunya, tetapi untuk belajar dari hadyusamt, dan dall yang dimilikinya.”[Al-Adab Asy-Syar'iyyah (2/149)]
Beliau juga berkata: “Dahulu ‘Ali Ibnul Madini dan yang lainnya menghadiri majelis Yahya bin Sa’id Al-Qaththan bukan karena ingin mendengarkan sesuatu, melainkan ingin melihathadyu dan samt beliau.” [Al-Adab Asy-Syar'iyyah (2/149)]
Ibnu Muflih -Rohimahulloh- berkata: “Dahulu majelis (al-Imam) Ahmad dihadiri sekitar 5000 orang atau lebih. Yang menulis kurang dari 500 orang. Adapun sisanya, belajar adab dansamt yang baik dari beliau.” [Al-Adab Asy-Syar'iyyah (2/12)]
Ibnul Jauzi -Rohimahulloh- berkata: “Sungguh dahulu ada sekelompok salaf yang sengaja pergi menuju seorang hamba yang sholih untuk melihat samt dan hadyu, bukan untuk mengambil ilmunya. Karena hadyu dan samt merupakan buah dari ilmunya.” [Shaidul Khathir (hal. 216)]
Ibrahim An-Nakha’i -Rohimahulloh- berkata: “Dahulu bila mereka mendatangi seseorang untuk mengambil ilmu darinya, mereka melihat terlebih dahulu kepada sholatnya, samt, dan penampilannya. Setelah itu barulah mereka mengambil ilmu darinya.” [Al-Adab Asy-Syar'iyyah (2/149). Lihat Sunan ad-Darimi (Hadits no. 434, 435, 436). Lihat pula Fa'idah Muhimmah ba'daha karya Abul 'Aliyah -Rohimahulloh-)]
Abu ‘Ahim An-Nabil -Rohimahulloh- berkata: ” Hammad meninggal pada hari itu dalam keadaan aku tidak mengetahui ada yang menyamainya dalam Islam, dalam hal penampilan,dall, dan samt.” [As-Siyar (7/459)]
Al-Hasan bin Ar-Rabi’ -Rohimahulloh- berkata: “Aku tidak menyamakan Ahmad bin Hanbal dalam hal samt dan hadyu dengan seorang pun, kecuali Ibnu Mubarak.” [Tarikh Islam karya Adz-Dzahabi (hal. 66)]
Ibnul Jauzi -Rohimahulloh- berkata: “Aku bertemu dengan Abdul Wahhab Al-Anmathi. Ternyata dia berada di atas aturan salaf. Tidak terdengar ghibah di dalam majelisnya. Dia tidak pula meminta upah dari menyampaikan hadits. Apabila aku membacakan hadits-hadits yang melembutkan hati, diapun menangis. Tangisannya membekas dalam hatiku dan membangun adab dalam diriku. Dia berada di atas samt para syaikh, yang sifat-sifat mereka kami dengar dalam penukilan.”
KETERANGAN:
As-Samt : Baiknya penampilan dalam perkara agama.
Al-Hadyu : Tingkah laku dan cara hidup.
Ad-Dall : Keadaan seseorang berupa ketenangan, kewibawaan, baiknya perjalanan dan cara hidupnya.
——————————
Dikutip dari buku “Mahkota yang Hilang” yang ditulis oleh Abu Abdillah Faishal bin Abduh Qa’id al-Hasyidi, diterbitkan oleh Cahaya Ilmu Press, halaman 12 – 15.

Sunday, June 24, 2012

Kemarau Mulai Risau

June 24, 2012 0 Comments


kemarau mulai risau 
menanti hujan yang tak kunjung datang


katakan pada kemarau
hujan telah datang
awan telah menitipkan rintiknya pada bola mata
yang nampaknya begitu tak kuasa membela sebuah luka sebagai bahagia


kemarau mulai risau
menatapi tanah yang mulai pecah-pecah


katakan pada kemarau
bahwa di sana ada sepetak yang lebih gersang
sepetak itu bernama jiwa
dan hampir saja benih tawa tak mampu tumbuh di sana


lalu
katakan pada kemarau untuk berhenti risau
suatu hari hujan pasti datang menyapa
diiringi mega-mega mempesona
dan berhiaskan pelangi jingga






dan kini
katakan saja pada kemarau untuk mempersiapkan diri
agar kelak hujan layak tuk menyapanya lagi


dan hingga pada akhirnya semua kan indah pada waktunya




"Dia lah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya(hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."(Al A'raf :57)


"Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan allah membentangkannya di langit menurut apa yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira."(Ar Ruum :48)




sangatrinduhujan...







Saturday, June 23, 2012

Bolehkah Aku Tak Cemburu?

June 23, 2012 0 Comments



Jiwa pernah bercerita kepadaku bahwa dia tidak tertarik pada keindahan surga dan segala apa yang ada di dalamnya. Bukan berarti dia tidak ingin masuk surga atau tidak percaya pada semua ‘kebahagiaan terdahsyat’ yang dilukiskan dalam Al-Qur’an dan Hadits tersebut, tetapi karena akalnya benar-benar tidak bisa membayangkan.
Pun Jiwa tidak berhasrat menjadi Bidadari Surga. Dia -insyaa Allah- ikhlas bila suaminya kelak beristrikan Bidadari di sana, bahkan dia berdoa agar sang suami mendapatkan Ratu dari segala Ratu Bidadari.
  • Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. [QS. Al-Baqoroh : 25]
  • Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholih, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. [QS. An-Nisaa' : 57]
  • Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Alloh), pada sisi Robb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhoan Alloh. Dan Alloh Maha Melihat hamba-hamba-Nya. [QS. Ali 'Imron : 15]
  • Tetapi hamba-hamba Alloh yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh nikmat. Di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khomr dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Di dalam khomr itu tidak terdapat alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. [QS. Ash-Shooffaat : 40 - 49]
  • Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya. [QS. Shood : 49 - 54]
  • “Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan.” Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebagiannya kamu makan. [QS. Az-Zukhruf : 68 - 73]
  • Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Alloh memelihara mereka dari azab neraka, sebagai karunia dari Robb-mu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar. [QS. Ad-Dukhan : 51 - 57]
  • Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Robb mereka; dan Robb mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): “Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka denganbidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. [QS. Ath-Thuur : 17 - 21)
  • Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Robb-nya, ada dua surga. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? [QS. Ar-Rohmaan : 46 - 61]
  • Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam surga itu adabidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan?Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maha Agung nama Robb-mu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. [QS. Ar-Rohmaan : 62 - 78]
  • Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam. [QS. Al-Waaqi'ah : 10 - 26]
  • Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). [QS. An-Nabaa' : 31 - 34]
Hanya satu yang Jiwa inginkan, satu yang Jiwa harapkan, satu yang Jiwa panjatkan … Jiwa hanya ingin bersama Allah, dengan jarak yang sangaaat dekat. Jiwa ingin bertemu dan memandang wajah Allah. Jiwa ingin bersimpuh di kaki Allah. Jiwa tidak ingin sedetik pun ditinggalkan Allah. Hanya itu!
“Salahkah Jiwa?” tanyanya seringkali.
Ah, Jiwa … Aku tidak bisa berkata apa-apa … Namun, bila hal tersebut dibenarkan dalam syari`at, dari lubuk hati terdalam kuberdoa semoga Alloh mengijabahi harapan dan impianmu … [Aamiin ... Aamiin ... Yaa Mujiibas Saa'iliin ...]
Tapi, Jiwa … ketahuilah … ada banyak ujian serta cobaan yang akan menghadang. Banyaaak … dan yang terbesar adalah masalah HATI. Engkau tahu bagaimana sulitnya peperangan dalam HATI, kan? Seperti yang saat ini tengah kau alami. Kau harus bisa mengosongkan hatimu dari dunia, meski mungkin akan ada berjuta luka. Kau harus berusaha agar “CUKUP ALLAH SAJA BAGIMU” dan sedikitpun tak ada celah untuk selain-NYA.
Bagaimana, Jiwa? Sanggupkah engkau?

Friday, June 22, 2012

Crazy Little Thing Called..

June 22, 2012 0 Comments


Yeah..
crazy little thing called...love
gila.
gila memang kalau yang dicintai bukan Dia..

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata, yang kurang lebih:
Bahwasanya rasa cinta terhadap Dzat yang paling dicintai lagi Tertinggi dan cinta yang semu dalam hati seorang hamba tidak akan pernah bersatu. Keduanya saling bertolak belakang, bahkan salah satunya pasti akan mengeluarkan yang lain.
Barangsiapa yang seluruh kekuatan cintanya ditujukan untuk Dzat yang paling dicintai lagi Tertinggi, menganggap kecintaan kepada selain-Nya sebagai suatu kebatilan dan adzab, maka niscaya dia akan memalingkan cintanya dari selain-Nya. Kalaupun mencintai selain-Nya, maka hal itu didasari cinta karena-Nya; atau disebabkan sesuatu itu merupakan sarana untuk mencintai-Nya; atau dikarenakan ia adalah pemutus dari perkara-perkara yang berseberangan dan yang dapat mengurangi rasa cinta kepada-Nya.
Cinta yang benar adalah pengesaan terhadap Dzat yang dicintai. Tidak disekutukan antara Dia dan selain-Nya dalam cintanya, karena Alloh membenci hal itu. Menjauhkannya dan tidak memberinya kesempatan untuk berada di sisi-Nya dan menggolongkannya sebagai pendusta dalam pengakuan cintanya. 
Jika makhluk saja enggan dan cemburu sekiranya kecintaan terhadapnya disekutukan dengan selainnya, padahal dia tidak berhak menerima seluruh kekuatan cinta itu, maka bagaimana dengan Dzat Yang Mahatinggi, yang cinta itu hanya layak ditujukan kepada-Nya, sedangkan seluruh cinta kepada selain-Nya ditetapkan sebagai adzab dan bencana?
Cinta semu menghilangkan kecintaan terhadap apa yang lebih bermanfaat baginya. Bahkan, menghilangkan kecintaan terhadap segala sesuatu yang memiliki kebaikan dan kenikmatan. Sungguh, tidak ada kehidupan yang bermanfaat selain dengan mencintai-Nya semata.
Maka dari itu, hendaklah seorang hamba memilih antara salah satu dari dua cinta, karena keduanya tidak mungkin digabungkan dan tidak mungkin hilang secara bersamaan.Barangsiapa yang berpaling dari rasa cinta kepada Alloh, dzikir kepada-Nya, dan rindu terhadap perjumpaan dengan-Nya, maka Alloh akan memberinya cobaan kepadanya dengan rasa cinta kepada selain-Nya.
Sungguh, seseorang adalah budak apa-apa yang dicintainya, bagaimanapun keadaannya, sebagaimana dikatakan dalam sya’ir:
Engkau adalah korban pembunuhan dari semua yang kau cintai.
Maka ambillah untuk dirimu dalam cinta yang engkau pilih.
Siapa saja yang tidak menjadikan Ilah (Robb)nya sebagai penguasa dan pemeliharanya, niscaya hawa nafsu akan menjadi sembahannya.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” [QS. Al-Jaatsiyah: 23]



ya..dan sekali lagi
"Cinta yang benar adalah pengesaan terhadap Dzat yang dicintai. Tidak disekutukan antara Dia dan selain-Nya dalam cintanya, karena Alloh membenci hal itu. Menjauhkannya dan tidak memberinya kesempatan untuk berada di sisi-Nya dan menggolongkannya sebagai pendusta dalam pengakuan cintanya"
dan adakah kesepian yang lebih menyakitkan selain ketika kita dan Allah berjauhan? :'(
ah..
Rabbee..Rabbee..i'm Yours.. :')

Monday, June 18, 2012

Diam

June 18, 2012 0 Comments
Jika diam adalah kata
bukankah selama ini kita telah banyak bercerita

Jika diam adalah rindu
entah berapa lama jiwa telah tersembilu



Tidak sedang memintamu berbicara
karena telah lama pula kukehilangan frasa untuk menerjemahkan semua

Saturday, June 16, 2012

I am Yours!

June 16, 2012 0 Comments
Well I've done-done wrong and you bet I felt it
I tried to be chill but it was so hot that I melted
I fell right through the cracks
And I'm trying to get back!
Before the cool done run out
and I'll be giving it my bestest
And nothing's going to help me but divine intervention
I reckon it's again my turn...to win some or learn some!
So I won't hesitate no more, no more
This cannot wait, I'm Yours! Rabbee I'm Yours!!

Well open up your mind and see like me
Open up your plans and man, you're free!
Open up your heart and you'll find love, love, love :)
Listen to my music and maybe sing with me?
I love peaceful melodies
It's our God-forsaken right to be loved, loved, loved, loved, loved!

So I won't hesitate no more, no more
This cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, Rabbee! Rabbee! I am Yours!

I've been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
and my breath fogged up the glass
So I drew a new face and laughed :D
I guess what I be saying is there ain't no better reason,
to rid yourself of vanities and just go with the season
It's what we aim to do
Our name is our virtue!

So I won't hesitate no more, no more
This cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, Rabbee! Rabbee! I am Yours!
Rabbee, Rabbee, I am Yours!
Rabbee, Rabbee, I am Yours!
Oh, Rabbee, Rabbee, I am Yours!




Thursday, June 14, 2012

Hariku Masih Ada

June 14, 2012 0 Comments

hariku banyak


aku tahu telah kau ambil beberapa
tapi tak mengapa
hariku masih ada


tentang embun-embun yang meniada
tentang sekeranjang semburat jingga
bahkan tentang cahaya terang yang pernah kau tunjukkan di ufuk sana
bawa saja semua
sungguh,bawa saja
bukan,bukan karena aku tak menyukainya
hanya saja terkadang ia menyembilu jiwa


lagipula..
hariku masih ada


dan lagipula
mungkin saja esok masih ada waktu untuk kita


kembali bersama..










meskipun kita berjauhan dan tak saling menyapa
tak apa
asal kita saling mendoakan
dengan begitu kita akan selalu merasa dekat

Kualitas Pensil

June 14, 2012 0 Comments


Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi
tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai."


"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.
Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali
kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.


"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu
Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."

"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani
hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."


Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.


"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .


"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".


"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".


"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".


"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan"

Layakkah Dicintai ?

June 14, 2012 4 Comments








Bertanyalah kita. hari ini. 
Sejenak saja. 
Kepada diri sendiri. 
Tentang sebuah lambang keberartian dan makna hidup yang sangat mendalam: kelayakan untuk dicintai. Maka, layakkah kita dicintai?


Ya, layak dicintai adalah lambang keberartian. 

Sebab cinta tak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa. 
Tidak juga untuk karya-karya yang tak bermakna. 
Hanya bila kita berguna, maka kita layak dicintai. 




Hidup tak akan memberi ruang untuk orang-orang yang kikir atau degil, yang hanya bisa merusak dan tak pernah bisa membangun. 
Yang hanya pandai mengkhianati, menyakiti, dan tak pernah berdaya untuk merajut kembali
Yang hatinya dingin membeku dan tak pernah mampu mengilhami. 
Hanya bila kita berarti, maka kita layak dicintai.


Kelayakan dicintai adalah definisi dari sebuah kapasitas diri.

 Kapasitas yang diukur dari sejauh mana kita memiliki harga.
Dalam wujud amal nyata dan peran-peran yang berbukti. 
Bukan status, apalagi sekadar hiasan performa dan gincu-gincu kepalsuan.

Wednesday, June 13, 2012

Monday, June 11, 2012

Ketika Tiba Saatnya Memilih

June 11, 2012 0 Comments
Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil, janganlah memilihnya dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. 

Tariklah nafas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apa pun mengalihkan perhatianmu, tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi. 

Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkan hatimu. Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah, dan pergilah kemana hati membawamu.





"Banyak pilihan akan membuatmu bingung,maka sebelum semakin banyak pilihan segerakanlah untuk memilih" _LNA

Sunday, June 10, 2012

Bungkus dan Isi

June 10, 2012 0 Comments


Hidup akan sangat melelahkan,sia-sia, dan menjemukan bila kita hanya menguras pikiran untuk memikirkan "bungkus" daripada "isi".


Seharusnya kita mampu membedakan mana yang hanya sekedar "bungkus" mana yang sejatinya adalah "isi".


"Rumah yang indah" itu hanya bungkusnya;
"keluarga yang bahagia" itu isinya.


"Pesta pernikahan" hanya bungkusnya;
"Kasih sayang, pengertian, dan tanggungjawab" itu isinya.


"Ranjang mewah" itu hanya bungkus;
"Tidur nyenyak" itu isinya.


"Kekayaan " itu hanya bungkus;
"Hati yang gembira" itu isinya.


"Makanan enak" itu hanya bungkus;
"Gizi,nutrisi,dan kesehatan" itu isinya.


"Buku" itu hanya bungkus;
"Pengetahuan" itu isinya.


"Jabatan" itu hanya bungkus;
"Pelayanan dan pengabdian" itu isinya.


"pergi ke tempat ibadah"  itu bungkusnya.
"Melakukan ajaran agama" itu isinya.


"Kharisma" itu hanya bungkus;
"karakter" itu isinya.




#tertohok>,<







Saturday, June 9, 2012

Menyesakkan, Bukan ?

June 09, 2012 0 Comments



"Jika engkau menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, duka yang makin mengecil dan menyempit. Engkau harus tahu bahwa bila duniamu terasa sempit, sebenarnya jiwamulah yang sempit, bukan dunianya.”
(Ar-Rafi’i)





Ibrahim An Nakh’i, suatu hari berjalan bersama sahabatnya, seorang buta. Setelah beberapa lama menyusuri jalan, orang buta itu mengatakan, "Ya Ibrahim, orangorang yang melihat kita mengatakan, "Itu orang buta dan orang pincang…itu orang buta dan orang pincang." Ibrahim dengan tenang lalu mengatakan, "Kenapa engkau begitu terbebani memikirkannya? Jika mereka berdosa karena menghina kita sedangkan kita mendapat pahala, lalu kenapa?"




Fudhail bin Iyadh, tokoh ulama yang terkenal ketakwaannya di zaman generasi tabi’in bercerita bahwa suatu ketika, saat berada di Masjidil Haram, ia didatangi seseorang yang menangis. Fudhail bertanya, "Kenapa engkau menangis?" Orang itu menjawab, "Aku kehilangan beberapa dinar dan aku tahu ternyata uangku dicuri." Fudhail mengatakan, "Apakah engkau menangis hanya karena dinar?" Sungguh mengejutkan jawaban orang itu. Ia menjawab, "Tidak, aku menangis karena aku tahu bahwa kelak aku akan berada di hadapan Allah, dengan pencuri itu. Aku kasihan dengan pencuri itu, itulah yang menyebabkan aku menangis…"


Mereka yang dirahmati Allah itu, menyikapi berbagai persoalan dengan lapang dada. Mungkin saja mereka berduka, bersedih, kecewa, atau barangkali tersulut sedikit kemarahannya. Tetapi mereka berhasil menguasai hatinya kembali. Hati mereka tetap ridha, mata mereka tetap teduh, ketenangan mereka sama sekali tidak terusik. Betapa indahnya.


Kisah-kisah itu harusnya membuat kita mengerti bahwa, jika kita tidak lapang dada dan tidak mudah bersabar, kita pasti akan menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Sebab penderitaan terbesar adalah jiwa yang cepat goyah dan bimbang saat menghadapi sesuatu yang sebenarnya remeh. Penderitaan paling berbahaya adalah ketika tujuan hidup kita yang demikian agung, terbentur oleh keadaan hidup yang sesungguhnya sepele. Persoalan remeh, yang kita lihat secara keliru, kemudian mengakibatkan sempitnya dada, nafas tersengal, kesal hati, murung wajah, hati yang bergemuruh duka cita, bahkan air mata dan dendam. Hingga istirahat terganggu, pikiran tidak tentu arah.



Jika itu yang terjadi, takkan ada amal-amal besar yang bisa dilakukan. Lantaran amal-amal besar itu, hanya lahir dari jiwa yang tenang, hati yang lapang, penuh ridha, pikiran yang jernih.


Itu sebabnya, pendakwah Syaikh Mushtafa Masyhur mensyaratkan sifat ’nafasun thawiil” atau nafas panjang, yang harus ada dalam diri para pejuang Islam. Baginya, jalan perjuangan yang terjal dan panjang tak mungkin bisa dilewati oleh orang-orang yang ber ‘nafas pendek’ alias mudah goyah, dan tidak sabar.

Apa rahasia lapang dada yang dimiliki para salafushalih itu? Kenapa mereka tetap memiliki bashirah yang terang dalam menghadapi persoalan hidup? Salah satunya adalah karena wawasan ilmu mereka yang luas. Orang yang sempit wawasan adalah orang yang takut dengan perkara-perkara kecil, sangat takut dengan pristiwa yang remeh dan mudah marah dengan kata-kata yang tidak berkenan di hatinya. Seseorang bahkan bisa sampai terbakar puncak kemarahannya disebabkan peristiwa yang sebenarnya bisa dilewati dengan memejamkan mata. Bahkan bisa dilewati dengan senyum bila dibarengi dengan sedikit berpikir lapang dada.


Menyesakkan,bukan?
dan ternyata
bukan karena masalahnya yang terlampau besar
melainkan hatimu yang kini terlampau sempit..
:'(





Friday, June 8, 2012

Thursday, June 7, 2012

Tentang Ilmu

June 07, 2012 0 Comments
Tidak ada yang mampu menundukkan dan menjinakkan semuanya, kecuali dengan ilmu.


Bukan, bukan ilmu yang ada di kepalamu, sebab apa guna ilmu yang hanya sekedar hafalan.
Tapi ilmu yang ada di hati, sebab ia sudah menjadi karakter dalam diri.


Allah menyindir orang berilmu yang tidak menjadi manfaat bagi dirinya
seperti keledai yang membawa tumpukan buku di punggungnya.


Ilmu itu seharusnya menjadi karakter, bukan sekedar hafalan.
Memang tahapannya baca, hafal, laksanakan dan rasakan, kemudian menjadi karakter.








Bersabarlah kawan, ilmu dari otak untuk sampai ke hati
Butuh istiqomah.
Perkuat alasanmu, kenapa kau melakukan itu.

( “Belajar Menuju Ihsan” – Bambang Achdiat )