Sunday, September 15, 2013

Melindungi


Kita harus melindungi orang yang kita cintai,
termasuk dari perasaan kita sendiri.

-----


Seperti kekata bunda Hajar saat Nabi Ibrahim meninggalkannya di tengah gurun pasir gersang,
"jika ini memang perintah Allah, Ia pasti tak akan menyia-nyiakan kami.."
padahal dalam hatinya pasti ada gemuruh kehilangan dan sayat-sayat kerinduan saat orang tercintanya itu perlahan-lahan menghilang dari pandangan. Ya, tapi ia memilih untuk memendam segenap perasaan. Karena ia tahu, Nabi Ibrahim pun tak sedang pergi dengan ringan hati. Bunda Hajar tak ingin menambah berat langkah dengan mengungkapkan segenap keluh kesah.

Atau saat bunda Khadijah menyaksikan Rasulullah yang datang dengan menggigil gemetaran dan berkata,
"selimuti aku.. selimuti aku.."
Jika kau perempuan, kau pasti tahu bagaimana rasanya buncahan kecemasan. Apalagi ini tentang yang dialami oleh orang yang paling kau cintai, kecemasan itu bisa membuatmu bertanya tiada henti sampai kau akhirnya tahu mendetail terkait apa yang dia alami.
Tapi inilah bagian yang mengagumkan, bunda Khadijah memilih diam dan menyelimuti Rasulullah. Ia paham betul, menyampaikan segala kecemasan hanya akan membuat Rasulullah semakin tak tenang dan memperburuk keadaan.

-----

Mungkin memang demikian, ukuran kedewasaan kita dalam mencintai seseorang. Bukan tentang bunga, hadiah, atau ucapan manis. Tidak sepicik itu.
Ukuran kedewasaan kita dalam mencintai seseorang mungkin justru terletak pada seberapa hati-hati kita untuk tidak mengumbar perasaan. Ada saat-saat dimana lebih baik perasaan kita-apapun itu, entah marah, rindu, atau kekhawatiran- disimpan saja baik-baik. Dikubur dalam-dalam. Bukan, bukan dikubur untuk dihilangkan, tapi justru agar kelak ia tumbuh lebih indah.


-----

hmm..
dan tentang kupu-kupu di perutmu.., rasanya tak perlu setiap hari kau ceritakan. Apalagi padanya, orang yang seharusnya kau lindungi itu. Apa kau tak tahu bahwa kepakan sayap kupu-kupu di belantara hutan Brazil secara teori dapat menimbulkan badai tornado di Texas?

jadi, tolong dijaga, ya..

:)

-----

ah, dan betapa tak banyak orang tahu (atau menolak tahu? atau memilih lupa?) bahwa bagi perempuan "perhatian" itu bisa jadi "mematikan". Ya, mungkin serupa ujian melihat paras cantik atau senyum manis bagi pria.






No comments:

Post a Comment