Sunday, September 30, 2012

Hai, Ayah

September 30, 2012 2 Comments

Hai, ayah..
Malam ini aku ingin sedikit bertanya dan bercerita. Tidak, tidak... bukan tentang dompet atau payungku yang hilang (lagi). Bukan, bukan juga tentang aku yang tersesat di kota yang kutinggali sejak kecil ini. Tidak juga tentang menangnya Chelsea atas Arsenal kemarin malam (tuh,kan,ayah..chelsea yang menang ^_^)

Ini tentang sesuatu yang beberapa waktu yang lalu juga (sering) aku tanyakan..


lalu keningmu mulai berkerut

"tanyakan saja pada ibumu.." ucapmu.

Selalu begitu. 
Ayah selalu menyuruhku menanyakan pada ibu ketika sebenarnya ia ingin mengatakan "tidak".

:'(







Hey, Dad, look at me
Think back, and talk to me
Did I grow up according to plan?
And do you think I'm wasting my time
Doing things I want to do?
But it hurts when you disapproved all along
And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I'm never gonna be good enough for
You can't pretend that I'm alright
And you can't change me
'Cause we lost it all
Nothin' lasts forever
I'm sorry I can't be perfect

(Perfect, Simple Plan)

Saturday, September 29, 2012

Bukankah Kau Tak Pernah Buatku Kecewa?

September 29, 2012 0 Comments


"I don’t wanna be someone who walks away so easily. I’m here to stay and make the difference that I can make."
- Jason Mraz - I won’t give up







Nabi Zakaria AS. Ia tak lagi muda. Tulang-tulangnya telah melemah. Helai demi helai rambutnya telah memutih. Namun ia demikian gelisah karena di usianya yang sedemikian senja itu ia belum memiliki putra.






Gelisah Nabi Zakaria bukan sekedar tentang tak adanya buah hati penyejuk mata yang menjadi penerus silsilah keluarga. Gelisah Nabi Zakaria bukan juga sekedar kesepian karena hanya hidup berdua di kala tua. Lebih dari itu, gelisah Nabi Zakaria lebih karena kekhawatiran tiadanya penerus Risalah Islam.



Thursday, September 27, 2012

Hujan (Akhirnya) Datang

September 27, 2012 1 Comments

Sudah kubilang hujan pasti datang
katakan itu pada kemarau yang mulai risau menanti sejuknya turun dari jejaring langit !

Sudah kubilang hujan pasti datang
Ia hanya perlu waktu untuk berkelana mengumpulkan uap dari segenap samudera
sebagai bekalnya
untuk menemuimu...


dan hari ini dia akhirnya datang, bukan ?


aku tahu..aku tahu
alhamdulillah :')

Wednesday, September 26, 2012

Senyuman

September 26, 2012 0 Comments


Senyuman
Lengkungan lembut yang bisa meluruskan banyak hal

Senyuman
Mengayakan penerima tanpa pernah membuat jatuh miskin si pemberi

Senyuman
Hanya perlu waktu sesaat, namun efeknya bisa selamanya


Dan Kau..
adalah jawaban atas segenap tanya atas senyumanku



Saturday, September 22, 2012

Terus Gue Harus Bilang "WOW" Gitu ??

September 22, 2012 3 Comments


Saya suka sekali dengan kata-kata, frasa-frasa, ungkapan-ungkapan dan segenap kalimat-kalimat yang terangkai dan terjalin karenanya.

MasyaAllah...alhamdulillah Allah telah menciptakan itu semua :')

Tapi akhir-akhir ini saya agak terganggu dengan beberapa ungkapan. Mulai dari
"SO WHAT?!"
terus, "SIAPA *dengan nada menggantung, pas lawan bicaranya udah jawab baru dilanjutin* YANG NANYA/ YANG PEDULI?"
atau,

"IYA KALEE"
sampe yang paling anyar,

"TERUS GUE HARUS BILANG 'WOW' GITU??"

Friday, September 21, 2012

Gadis Ini

September 21, 2012 0 Comments

Pagi ini seorang gadis nampak gugup. Sesekali ia menarik ujung jilbab untuk membuatnya rapi dan simetri. Atau sekedar mengusap-usap rok panjangnya agar tak nampak kusut. Padahal sedari tadi nampaknya semua telah rapi.

Kemudian akhirnya ia merasa siap. Siap untuk memulai pidatonya pagi ini. Tanpa kertas contekan. Hanya dengan segumpal keyakinan yang berhari-hari ini telah ia siapkan.

Ia lalu menatap kedepan. Berusaha sedikit tersenyum dan akhirnya memulai pidatonya...

"Gadis ini.." tercekat, ia merasa tenggorokannya tercekat. Namun kemudian ia menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan.

"Gadis ini, tengah diberi beban yang sedemikian berat dan jalan yang sedemikian mendaki, hal ini karena DIA percaya bahwa gadis ini cukup berotot dan berotak untuk membawanya hingga ke puncak.

Wednesday, September 19, 2012

Sesuatu

September 19, 2012 0 Comments
Aku pikir ini bukan tentang rindu
atau rindu telah demikian menyeruak mencemari segenap rasa hingga aku sulit membedakannya?

Ah, tidak.. ini memang bukan tentang rindu
bukankah rindu hanya untuk dia yang jauh?
sedangkan
Kau dekat, teramat dekat..



Tiada kesepian yang lebih menyakitkan selain merasakan bahwa aku dan Engkau tengah berjauhan :'(

Sunday, September 16, 2012

Would You Be My Chopsticks ?

September 16, 2012 1 Comments

Di pagi yang cerah itu, pada sebuah meja makan kayu..

"sendok.." sapa garpu sambil menatap sendok yang kini ada di sampingnya.
"Benarkah kita akan bersama selamanya ?" tanyanya pada sendok.
"Sebenarnya aku selalu ingin begitu.."
"Tapi ?"
"Entahlah, garpu.. mungkin saat ini iya tapi aku tak tahu untuk selanjutnya. Mereka sepertinya lebih menyukaiku. Mereka menggunakan aku untuk menyendok sup, mengaduk kopi, mengukur gula yang akan mereka masukkan ke dalam minuman, dan semua itu bisa kulakukan tanpamu.."
"Jadi kau merasa begitu ?"
" Ya, sepertinya untuk banyak hal cukup aku saja dan tak perlu kita bersama.."

Begitu sedih garpu mendengar apa yang baru saja dikatakan sendok. Padahal dahulu mereka pernah berjanji untuk selalu bersama dan saling membantu.

ah, kenapa sendok sekarang jadi begini ? tak lagi merasa perlu bersama karena segala kelebihan yang dimilkinya. Baiklah, sepertinya aku pun akan baik saja tanpanya.

Dan akhirnya waktu pun berlalu, sendok dan garpu pun lama berpisah dan jarang dipakai bersama. Akhirnya garpu pun menyadari bahwa ia pun bisa tanpa sendok. Setiap menggulung mie, untuk menancap buah-buahan segar, ah, ternyata tak sesulit itu hidup tanpa sendok..

hmm, ternyata sama saja.. kami memang tak sepenuhnya saling bergantung. Aku bisa pergi tanpanya dan dia juga akan tetap baik-baik saja tanpaku. Mungkin kami bisa bersama, tapi tak mengapa pula bila harus terpisah..

"tapi aku..maksudku kita, tidak akan bisa seperti itu.." gumam sebatang sumpit pada sumpit pasangannya.
"kita tak bisa saling meninggalkan. kita bisa melayani manusia hanya jika kita bersama, jika salah satu tiada, tamatlah riwayat kita.."


Begitulah..
di dunia ini, ada yang hubungannya dengan kita bagai sendok dan garpu, mungkin di saat-saat tertentu bisa bersama dan saling membantu namun jika harus terpisah pun bukan suatu perkara besar.

Namun ada pula yang bagai sepasang sumpit, saling melengkapi, yang jika salah satunya hilang yang lain jadi tidak berarti. Yang jika salah satunya hilang, sulit bagi yang lain untuk mencari pengganti.
Mereka betul-betul hanya bisa berguna jika bersama..




“Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya.” (H.R Abu Daud)



‘Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati..’

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)





terimakasih (bila) kau mau berada di sisiku, aku tahu aku tak cukup baik, namun tanpamu aku tak akan bisa melakukannya..
so, would you be my chopsticks ? :)



dan untuk kamu, kamu, dan kamu, ternyata (saat ini) kita hanya sendok dan garpu


Wednesday, September 12, 2012

Kisah Dua Pemuda di Perpustakaan Salman

September 12, 2012 1 Comments


Tadi siang saya ke perpustakaan Salman untuk membaca *ya iyalah, masa maen bulu tangkis*. Di sebelah tempat saya duduk ada dua orang mahasiswa yang sedang belajar. Sepertinya sih mereka berdua anak TPB karena sesekali terdengar mereka sedang mendiskusikan soal kalkulus.

Kemudian secara tak sengaja saya mendengar secuil perbincangan mereka,

pemuda 1 : "Haduuh, ngantuk bangeet..padahal satu soal aja belum beres"

pemuda 2 : "Ho, ngantuk ya..hmm ,eh, udah baca Quran belum ?"

pemuda 1 : "oh, belum.."

pemuda 2 : "Tuh,kan..pantesan ngantuk.."




*bletak*

Saya berasa ditimpuk sandal mendengar perbincangan mereka.

Ya, ngantuk. Dan yang ditawarkan bukan permen, bukan cuci muka.

Yang ditanya bukan "Begadang ya tadi malem?"

tapi,

"udah baca Quran,belum ?"




Jadi inget pasukannya Al Fatih, pasukan penakluk konstatinopel, pasukan yang merupakan sebaik-baik pasukan. Hal yang utama yang senantiasa dicek bukanlah jumlah senjata, bukan kesiapan logistik, tapi yang dicek pertama adalah kondisi ruhiyah mereka. Bagaimana sholat mereka, puasa mereka, tilawah mereka..


ahh..



*bletak*

lagi-lagi saya berasa ditimpuk sandal jika ingat lagi perbincangan siang tadi..

Baca Quran bisa bikin ga ngantuk? Apa iya?

Iya, lah..iya banget..

Coba bayangkan, gimana semangat dan "seger" nya kita ketika membaca komik favorit atau buku karya penulis favorit kita. Atau kita dapat surat, atau sms, atau tulisan dari orang yang kita cintai. Pasti bacanya sambil penuh dengan bunga (ada yang putih dan ada yang merah, setiap hari kusiram semua, mawar melati semuanya indah -_-a). Bahagia, semangat, dan ga bosen buat diulang-ulang.

Lalu bukankah kita (mengaku) mencintai Allah?

Berarti membaca surat-surat Nya (seharusnya) akan menimbulkan efek yang sama (bahkan lebih), bukan?



Ya Rabb :'(

dan saya masih sering terkantuk ketika membaca Quran..

astaghfirullah..






“Sungguh malam ini hatiku bahagia sekali setelah duduk mengaji walau aku sangat lelah. Mengaji itu pupuknya hati dan akal, ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan iman kita di era hebat ma’siyat ini.” - Ust. M Arifin Ilham

Dan

saya pun juga tidak tahu jika ada hal lain yang lebih mengistirahatkan dan menyembuhkan daripada shalat dan membaca quran.. 




*ya Allah tumbuhkanlah di hati hamba kecintaan untuk berinteraksi dengan Quran, serta mampu mencintai dan dicintai oleh orang-orang yang juga memiliki kecintaan berinteraksi dengannya..
aamiin >.<



Tuesday, September 11, 2012

Jika Kau Datang

September 11, 2012 0 Comments

jika kelak kau akhirnya datang, aku tak akan bertanya mengapa baru sekarang.
jika kelak kau akhirnya datang, aku tak akan biarkanmu menunggu di depan pintu terlalu lama.
aku juga berjanji tak akan bertanya pintu mana saja yang telah kau lewati sampai kau mengetuk di sini.
aku akan abaikan penantian sepanjang musim penghujan
aku akan lupakan segenap risau sepanjang kemarau

cukup saja kau datang, maka aku tenang.
:')









balada ketika menanti petugas laundry yang sudah hampir dua minggu tak datang -_-"

Monday, September 10, 2012

Hanya Laki-laki yang Punya Satu Hati

September 10, 2012 0 Comments


Sedikit merenungi QS Al Ahzab ayat 4..





مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِفِي جَوْفِهِ


"Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati bagi rongganya..."

perhatikan..perhatikan..
dalam ayat di atas Allah menggunakan kata "rojulin" yang berasal dari kata "ar-rijal" yang artinya laki-laki. Allah tidak menyebutkan kata "annisa'" yang artinya perempuan dan juga tidak menyebutkan kata "al-insan" yang artinya manusia (yang berarti di dalamnya juga termasuk laki-laki dan perempuan).


Mengapa ??
Karena perempuan bisa hamil. Ya, dan ketika seorang perempuan hamil maka dalam rongga tubuhnya mungkin terdapat dua hati, bahkan tiga, empat, lima, dst.


MasyaAllah...
Al Qur'an sangat presisi..bahkan untuk hal sesingkat ini.
:')






Allahumma faqihna fid diin...


and
may Allah ta'ala grant us understanding of His book, aamiin.. >.<

Sunday, September 9, 2012

Susah Payah

September 09, 2012 0 Comments


قَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ
la qad khalaqna al insana fee kabad

We have certainly created man into hardship

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah
(QS Al Balad : 4)




Kata "kabad" jika diterjemahkan memiliki arti : kuat, bekerja keras, perangkap yang banyak dan menyerang dari berbagai arah, perjuangan tiada akhir.


Ya, begitulah. manusia diciptakan dalam keadaan susah payah yang mengharuskan manusia untuk terus.


Apapun jalan yang kita pilih, kita akan selalu mengalami kesusahan dan kepayahan. Hanya saja, ada jalan yang berujung pada pahala dan ampunan Allah dan ada pula jalan yang berujung pada azab dan murka Allah. Orang yang lari dari segala perintah Allah mungkin merasa akan terbebas dari kesusahpayahan. Mereka tak menyadari, walaupun mereka telah lari dari kesusahan yang mereka pikir akan timbul jika mentaati perintah Allah, mereka akan tetap dibuat susah payah dan stres oleh masalah hidup yang lain. Begitulah, karena kesusahpayahan adalah sesuatu yang pasti dialami manusia.


"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah"
(QS An-nisa' : 28)


Kita memang diciptakan dalam keadaan susah payah namun Allah telah menciptakan aturan dan memberikan perintah-perintah-Nya tidak lain adalah untuk meringankan kehidupan kita dan pada akhirnya berujung pada keselamatan dan kebahagiaan bagi kita pula. MasyaAllah :)



Humans are never free from worry. The richest one is worried about their relationship with their family members, and it might not be worrying to you – but it is extremely worrying to them.
The worries in the world are contrasting and scaled in many ways. Some people might be worried that they will be tortured in the next few minutes like many Muslims in the secret prisons, whereas another worries about why their carpet and curtains don’t match.

Each person has their own form of enormous struggle in life. So why not strive for the greatest of good deeds which hold the greatest rewards? Because aren’t you going to struggle – no matter what – anyway? :)


"..Bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas (neraka)" (QS Al Ghasiyah : 3-4)


Bagaimanapun, tanpa kita minta, kita akan selalu berada dalam kesusahan dan kepayahan. Tinggal kita memastikan, apakah kita tengan bersusah payah di jalan-Nya ataukah sebaliknya..







Saturday, September 8, 2012

Apakah Sepele Bagimu ?

September 08, 2012 0 Comments


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
QS. ar-Rum (30) : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
QS. ar-Rum (30) : 22

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
QS. ar-Rum (30) : 23

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
QS. ar-Rum (30) : 24

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu ke luar (dari kubur).
QS. ar-Rum (30) : 25

Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.
QS. ar-Rum (30) : 26


Pada hari-hari kita, 
yang sering kali kita anggap tak istimewa, berserak tanda-tanda kekuasaan-Nya

Hanya saja, sering kali kekerdilan jiwa membuat kesyukuran hanya mengalir atas serangkai doa yang menjadi realita
Selebihnya, segala yang ada pada semesta, nampak biasa

Seringkali kekeruhan hati mempersempit persepsi sehingga definisi kasih sayang-Nya hanya terbatas pada terijabahinya hal-hal yang kita pinta

Padahal,
Apakah sepele bagimu
jika suatu masa
kau menyaksikan harapan yang pernah hanya terlintas dalam benak
tidak terlantun dalam doa
hanya mengalir dalam bening suara hatimu saja
kemudian ia menjadi nyata milik realitasmu…

Apakah sepele bagimu
ketika apa-apa yang kau anggap biasa dan tak begitu kau pedulikan
menjadi karunia yang justru menopang segenapa kehidupan
dua kaki yang masih lincah melangkah
tangan yang masih diberi kekuatan untuk melakukan segala kegiatan
telinga, mulut, hidung, kulit, jantung,...
ah..
apakah sepele ??

Kemudian,
ketentraman dalam kecenderungan
bahasa dan kulit yang berlainan
bergantiannya siang dan malam
iringan awan membawa takut dan harapan lewat kilat dan hujan
langit yang ditegakkan

semua
tidak kebetulan
semesta sempurna tercipta untuk menopang hidup mahluk kecil bernama manusia

buka mata, hati, dan telinga
masih banyak kewajiban kesyukuran pada hal-hal yang justru sering kita anggap biasa

ah, iya
dan tentang doa-doa
Dia pasti paling tahu bagaimana berkonspirasi dengan waktu dan mengondisikan semesta bagi realitas sebuah doa






astaghfirullah..
ampuni hamba atas hari-hari belakangan yang penuh pembanding-bandingan hingga menjauhkan hamba dari kesyukuran :'(



Wednesday, September 5, 2012

Kau Beri Nama Apa ?

September 05, 2012 0 Comments

Kau beri nama apa ?
Pada jiwa
Seumpama debur ombak yang menggulung dan menenggelam
Lalu diam-diam mengikis karang keangkuhan perlahan

Kau beri nama apa?
Genang pada mata yang sering kau rintikkan pada pucuk-pucuk malam

Kau beri nama apa?
Selip-selip rasa
Yang frasanya selalu kau terjemahkan dalam panjangnya doa
Yang dalam diam sebenarnya membuatmu selalu merenungkan



Ah, jadi ini yang kau sebut rindu ?



dan (sepertinya) aku (mulai) merasakannya..

Monday, September 3, 2012

Ditolak!

September 03, 2012 0 Comments


Don't break anybody's heart, they have only one...

Break their bones, they have 206... (anonim)


Ditolak. (Kata orang) rasanya sakit. Bikin hati hancur dan patah, atau minimal sedikit menyesakkan. Ya begitulah, agak terasa berlebihan mungkin, tapi memang ditolak itu tidak enak. Setidaknya itu yang saya alami beberapa waktu yang lalu.

Beberapa waktu yang lalu saya pulang ke rumah saya di daerah Tangerang. Karena keluarga saya baru pidah ke sana dan saya agak jarang pulang (walaupun ga separah bang Toyib) saya agak belum terbiasa dengan suasana lingkungan sekitar rumah saya. Kemudian pada suatu pagi seorang pria datang ke rumah saya. Dia berdiri di depan pagar rumah sambil mengucapkan salam (?),

"misii,bu..misi..."

Dari pengamatan yang saya lakukan dari lubang jendela, sekilas terlihat bahwa dia adalah pria separuh baya dengan penampilan cukup sederhana. Kemudian segera saja saya melapor pada ibu saya,

"bu, ada tamu.."

"oh, itu pengemis, bukan tamu. Ambilin uang di dompet terus kasiin ke pengemis itu.."

"masa sih pengemis? tapi kayaknya bukan pengemis,deh.."

"itu pengemis, udah sering masuk perumahan ini. Udah sana cepetan ambilin uang.."

Kemudian saya ambil beberapa uang receh (haduh,kok pelit banget ya saya >.<) dan segera keluar untuk menemui bapak pengemis tersebut. Ternyata benar beliau seorang pengemis karena begitu melihat saya keluar beliau langsung mengulurkan belalainya eh mengulurkan tangannya. Sebenarnya beliau terlihat (terlampau) sehat, tegap, dan rapi untuk ukuran seorang pengemis. Ah,ya sudahlah, siapa tahu dia memang sangat membutuhkan.

Lalu segera saja saya serahkan uang tersebut, namun tiba-tiba..
"ahh,apaan receh doang ??? ogah-ogah,mending ga usah. Seribu,kek.. receh doang" hardik bapak pengemis itu. saya jadi agak tersentak dan bingung.
"ya,udah, saya pergi aja. Dasar, masa cuma ngasih receh doang, seribu kek minimal ", bapak pengemis itu berlalu sambil menggerutu.
Haduh, saya ditolak.

Pengemis itu menolak uang receh. Padahal setelah saya lihat kembali uang receh yang akan saya berikan ternyata adalah uang receh dengan nominal seribu rupiah pada tiap kepingnya dan jumlahnya pun cukup lumayan. Ingin rasanya memanggil bapak pengemis tersebut dan menyerahkan uang yang saya genggam. Yah..tapi bapak pengemis itu sudah menghilang.
fiuhh..

Ternyata beliau bukan pengemis pertama di hari itu, ada sekitar 3-4 pengemis yang datang semenjak pagi hingga sore. (tapi mereka ga nolak uang recehan) Dan itu berulang setiap hari padahal mereka masih terlihat sangat bugar. Belum genap seminggu di rumah saya sudah mulai hapal wajah-wajah mereka dan jadwal "kunjungan rutin" masing-masing. Ya, mengemis sudah menjadi profesi..

Jadi teringat kisah Umar bin Abdul Aziz yang hanya dalam dua tahun masa kepemimpinannya mampu membuat tak ada lagi rakyat di negerinya yang layak menerima zakat. Hmm, awalnya saya mengira bahwa rakyat yang dipimpin Umar bin Abdul Aziz pasti kaya raya semua hingga tak ada yang layak menerima zakat. Atau Umar bin Abdul Aziz sebelumnya sepertinya rajin sekali membagi-bagikan harta (mungkin semacam BLT di zaman sekarang) sehingga pada akhir kepemimpinannya semua rakyatnya berkecukupan.

Ah,tapi ternyata bukan seperti itu. Setelah membaca kisahnya, ternyata tak adanya rakyat yang layak menerima zakat bukan karena semua rakyatnya kaya raya namun karena semua rakyatnya memiliki harga diri (izzah) yang tinggi sehingga mereka enggan menerima zakat meskipun mereka hidup kekurangan. Semiskin apapun mereka, mereka akan selalu berusaha untuk bekerja dan tidak meminta-minta.

Jadi selama dua tahun kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, ia memang membuat rakyatnya kaya namun bukan kaya akan harta, yang ia kayakan adalah hati-hati mereka. Ia memang memberantas kemiskinan, ya memberantas kemiskinan yang paling utama, yaitu kemiskinan akan harga diri dan rasa malu. :')





Ya, negeri ini memang rakyatnya banyak yang miskin

bukan harta,bukan itu yang utama

namun jiwa

miskin jiwa hingga ia terbiasa hanya menerima dan meminta-minta


negeri ini memang penuh dengan jiwa peminta-minta

yang tak pernah puas pada harta

pada dunia yang hina

bukan saja mereka yang menengadahkan tangan di jalan-jalan

namun juga mereka kaum intelek berdasi di gedung-gedung tinggi


kemiskinan jiwa..

penyakit yang menjangkit karena cinta dunia

hingga selalu merasa kurang terhadapnya

dan akhirnya tak tabu lagi untuk selalu hanya menerima dan meminta-minta




ah,kemiskinan jiwa..

jangan-jangan ia juga mulai hinggap dan menginfeksi hati-hati kita




naudzubillahi mindzalik >.<



"Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya". (Muttafaqun ‘alaihi)

"Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api" (HR Ahmad)

"Minta-minta itu merupakan cakaran, yang seseorang mencakar wajahnya dengannya, kecuali jika seseorang meminta kepada penguasa, atau atas suatu hal atau perkara yang sangat perlu"(HR At Tirmidzi)

"Wahai Hakiim! Sesungguhnya harta itu indah dan manis. Barang siapa mengambilnya dengan berlapang hati, maka akan diberikan berkah padanya. Barang siapa mengambilnya dengan kerakusan (mengharap-harap harta), maka Allah tidak memberikan berkah kepadanya, dan perumpamaannya (orang yang meminta dengan mengharap-harap) bagaikan orang yang makan, tetapi ia tidak kenyang (karena tidak ada berkah padanya). Tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang meminta)". (HR Bukhari-Muslim)