Saturday, January 19, 2013

#Tentang Setengah Agama Itu (Part2)



bismillah

Yak, mari kita lanjutkan pembahasan #tentang setengah agama itu..
Hmm, sebelumnya, kalau ada yang baru pertama kali tersasar di blog ini dan dengan malangnya terdampar di tulisan ini, percayalah sebenarnya saya bukan orang yang sangat mumpuni untuk membahas tentang "pernikahan". Ini cuma sekedar "sharing"  ringan dari orang yang juga sedang mencari hikmah dan ilmu tentang pernikahan ^.^v. Yang padahal kalau si penulis ini bercermin maka dia masih akan menemukan wajah yang cengengesan(?)



di siang itu, di suatu majelis (yang semoga rahmat Allah tercurah di dalamnya) sesi tanya-jawab pun tiba. Para peserta pun begitu antusias bertanya..

"bolehkah jika begini?..bolehkah jika begitu? apakah secara syariah hal ini dan hal itu diperbolehkan?"

kemudian sang pemateri pun mulai menjawab,

"sebelum saya menjawab semua pertanyaan tadi saya ingin mengingatkan suatu prinsip. Dalam perkara apapun yang menyangkut pernikahan, bahkan mungkin secara luas dalam perkara apapun menyangkut hidup kita, agama kita mengajarkan dan membiasakan untuk tidak melihat dari fiqul ahkam (hukum/syariah) saja namun juga dilihat dari sisi fiqul akhlaq (termasuk adab, kebiasaan, dan sopan santun yang berlaku) dan juga sisi fiqud dakwah (terkait syiar dan citra islam).

misalnya, tadi ada yang bertanya, apakah boleh seorang pria menyampaikan pinangan langsung pada sang wanita tanpa melalui wali ataupun guru (murobbi) wanita tersebut? Secara syariah memang hal tersebut diperbolehkan, tapi kita juga harus mempertimbangkan dari sisi fiqul akhlaq, apakah hal tersebut santun? dan dari segi fiqud dakwah, apakah hal tersebut baik bagi segi dan citra Islam? (misalnya citra islam di mata orang tua sang wanita yang misalnya belum terlalu memahami bagaimana cara islam mengatur lamaran dan pernikahan).

Agama kita mengajarkan konsep ahsanu amala, amalan terbaiklah yang diminta oleh Allah. Jadi ketika akan memperbuat suatu amalan pertimbangan kita tidak hanya pada boleh dan tidak boleh semata, tapi selalu berusaha mencari apakah ada yang lebih baik atau yang terbaik yang bisa kita kerjakan.."

hmm..
begitulah. karena memang hidup kita tidak hanya berkutat pada fiqih dan ushul fiqih, perlu banyak kebijaksanaan yang kita gunakan ^_^


tulisan lainnya:

http://lintang-wahyu-mukti.blogspot.com/2012/12/saat-wanita-meminang-pria.html

http://lintang-wahyu-mukti.blogspot.com/2013/01/tentang-setengah-agama-itu-part1.html



2 comments:

  1. numpang lewat teh :D
    tenang teh saya ga merasa malang kok nyasar disini hehe :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. wow, ada sinu berkunjung.. *_*
      marimari silahkan masuk..sandalnya dipake aja :)

      Delete