“Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 201)
“Dan aku memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap ketetapan (takdir) yang Engkau tetapkan untukku sebagai (takdir) kebaikan.”
(HR. Ahmad no. 25019, Ibnu Majah no. 3846, Ibnu Abi Syaibah no. 29345, Ibnu Hibban no. 869, Abu Ya’la no. 4473 dan Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar no. 6026.
Hadits shahih)
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan, yang disegerakan (di dunia) maupun yang diakhirkan (di akhirat), yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari seluruh keburukan, yang disegerakan (di dunia) maupun yang diakhirkan (di akhirat), yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui.”
(HR. Ahmad no. 25019, Ibnu Majah no. 3846, Ibnu Abi Syaibah no. 29345, Ibnu Hibban no. 869, Abu Ya’la no. 4473 dan Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar no. 6026.
Hadits shahih)
memang begitu ya,
untuk "sekedar" melakukan kebaikan-kebaikan ringan, atau meniatkan shaum sunah, atau tilawah, atau bersedekah saja akan banyaaaaak sekali godaannya.
setan pasti tak akan tinggal diam.
apa lagi "perkara kebaikan sebesar ini"...
ya Allah..
jika "hal ini" adalah bagian dari kebaikan yang disegerakan
maka aku memohonkannya pada-Mu, ya Rabb..
----------------------------------------------------------------------
” Bersungguh-sungguhlah karena itu akan lebih layak untuk dikabulkan” (HR. Muslim & Abu Dawud)
Pertolongan Allah akan datang ketika hati ini sudah bulat dengan usaha dan perjuangan.
Maju mundur menyebabkan kita mudur dan tidak pernah maju.
Ini memang tidak mudah. Tetapi untuk kepentingan apapun-terlebih untuk meniti jalan hidup keislaman secara menyeluruh dan menyempurnakannya- tidak ada waktu dan tempat untuk sebuah keputusan yang setengah hati.
Kita harus mencoba. Karena tak ada pilihan lagi selain itu.
” Ya Allah aku memohon agar Engkau pilihkan dengan ilmu-Mu..”
*sepertinya ungkapan di atas lagi "in" ya di media -_-a, tapi beneran bukan karena hal itu kok hal ini ditulis #abaikan
"Menunggu?
ReplyDeleteKau tahu? menunggu bagiku bukan suatu hal yang menyenangkan, tapi tenang saja, untuk yang satu ini sepertinya aku akan selalu menyiapkan waktu dan tak akan pernah bosan."
***
Kalau memang masih mau menunggu, kenapa masih ingin disegerakan?
ragu datangnya dari setan,,
tapi terburu-buru sepertinya juga setali tiga uang,, :D
jadi ya,, ambil konklusinya sendiri teh,,
***
"kakak/teteh/akang anonim, terimakasih banyak ya atas kunjungannya..^_^"
***
silakan panggil apa saja, asal jangan adik, karena saya lebih tua :) tapi kalo maksa - dan ingin tampak muda - saya ijinkan,,
***
maaf kalo saya komen loncat2 -_-a yang penting maksud tersampaikan,,
oh iya,, mengingat akun anonimnya banyak,, kalo saya mudah dikenali ko,, yang pake tiga bintang (***) itu saya,,
kecuali kalo ntar ada yang liat komen ini,,
-_-a susah juga ya,,, yah pokoknya gitu deh,,,
terkadang menunggu dan menyegerakan juga bisa jadi bukan hal yang berlawanan. kalo yang ditunggu segera datang, bisa aja, kan? :D
Deleteya elah,kak, dikasih nama aja sih biar ga bingung. ga usah anonim2an
-_-a
tapi lambat laun, meski banyak yang anonim, saya jadi hapal mana yang komentar kakak mana yang bukan (lho?)
:)
ReplyDelete