Bismillah..
Percayalah ini bukan tulisan galau (hmm,tapi biasanya kalo orang dibilangin jangan bayangin gajah malah bayangin gajah -_-a). Haha, ya sudahlah, terserah persepsi pembaca saja.
Sebenarnya saya terkadang agak kurang nyaman membicarakan hal seperti ini secara eksplisit. Soalnya takutnya termasuk dalam golongan yang dibenci Allah karena mengatakan apa yang tidak (atau lebih tepatnya belum ^.^a) dikerjakan.
“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Ash-Shaf: 2-3)
Tapi takut juga termasuk dalam yang ini,
>.<
dan karena lagi-lagi terdorong oleh permintaan adik-adik yang super banget dedikasinya dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi teteh mentornya,
"teh, tar habis liburan kita bahas tentang pernikahan,yaa.. beberapa kali pertemuan juga boleh"
"eh..teteh mah belum berpengalaman, nanti ngundang pemateri yang udah nikah aja ya.."
"ah, teteh..waktu jelasin tentang kiamat sama kematian juga kan teteh belum pernah ngalamin.."
#tepokjidat
"elah..bisa aja kalian jawabnya.."
"siapa dulu dong yang ngajarin.." (sambil kedip-kedip)
#senjatamakantuan -_-"
dan semoga apa yang tertuliskan selalu bisa menjadi pengingat dan peringatan keras bagi penulisnya >.<
dan,
yang terutama..
semoga tulisan ini dapat mendapat ridho-Nya
aamiin.
yak,sekian..
lah, mana bahasannya ???
ahaha, iya juga.
Hmm, sebelumnya saya juga pernah membahas sedikit "#Tentang Setengah Agama Itu" di tulisan http://lintang-wahyu-mukti.blogspot.com/2012/12/saat-wanita-meminang-pria.html
Nah, di tulisan yang sekarang sebenarnya hanya ingin sedikit bermukadimah..
Pernikahan..
Mitsaqon gholidzo, perjanjian yang teguh, berat. Hitungannya pun setengah agama.
If love has blinded you, marriage will be an eye opener. Just be prepared that it's not all butterflies and rainbows, requires a lot of patience hence the reason for it 'completing half your deen (Syaikh Abdul Bary Yahya)Ya, begitulah. Pernikahan memang isinya bukan sekedar romantis-romantisan doang (ga akan selalu dipenuhi kupu-kupu dan pelangi alangkah indahmu merah kuning hijau di langit yang biru). Ini tentang tersedianya seluas-luas kesabaran karena memang sejatinya suatu pernikahan "hanya salah satu jalan" , jalan yang panjang menuju tujuan utama, surga-Nya.
*yap, hanya salah satu jalan.. masih banyak jalan lain yang Allah sediakan untuk menuju surga-Nya. Menuntut ilmu, shaum, jihad, dsb. Jadi kalau sekarang memang belum Allah tibakan waktunya untuk menikah, ya tenang saja, insyaAllah dengan sarana lain kita tetap di rel yang sedang mengarah ke surga,hoho
berarti ga nikah juga gapapa dong?
ya, emang sih ada orang shalih yang hingga meninggal tidak menikah. Tapi itu bukan karena ga mau, sebagaian besar karena sangaaat sibuk menuntut ilmu dan yang pasti memang Allah telah menakdirkan begitu. Yang penting tetap berniat dan berikhtiar, urusan hasil..ya, berserah pada Allah.
Lagipula dari cerita para shahabiyah dan kisah-kisah wanita shalihah, hampir kesemuanya dari mereka menikah dan justru mereka meraih keutamaan lewat menjadi istri dan ibu. :)
Kok kayaknya susah banget ya yang namanya pernikahan?
Hmm, haha, sebenernya harusnya belum bisa bilang tar bakal susah juga sih, kan memang belum berpengalaman. Tapi saya meyakini, insyaAllah, tidak akan ada yang terasa susah kok selama kita menjalankannya karena dan sesuai petunjuk-Nya..
"Tha Ha
Tidaklah Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an untuk menyusahkanmu.
Melainkan sebagai peringatan bagi mereka yang takut
Diturunkan dari Pencipta bumi dan langit yang tinggi
Yang Maha Pengasih, yang di atas Arsy' bersemayam
Milik-Nya semua yang ada di langit dan di bumi, di antara keduanya, serta di bawah tanah
Jika engkau keraskan suaramu, maka sungguh Ia tahu yang rahasia dan yang tersembunyi
(Dialah) Allah, tiada Tuhan selain Dia. Bagi-Nya Asmaul Husna."
( Tha ha (20) : 1-8)
Semua aturan yang Allah ciptakan bukanlah untuk menyusahkan kita. Jadi sesulit-sulit pernikahan yang dilandasi karena Allah tidak akan lebih sulit dari pernikahan ataupun hubungan yang bukan karena Allah atau bahkan yang melanggar aturan-Nya.
Kalau kata Syaikh Abdul Bary Yahya, hubungan (antara pria dan wanita) yang tidak sesuai aturan Allah tidak hanya full dosa tapi juga tidak produktif karena mudah sekali membuat kita patah hati.
Ya begitulah, intinya memang hal ini sangat membutuhkan persiapan. Dan seperti halnya rezeki dan kematian, jodoh pun sudah ditetapkan, namun perlu doa dan ikhtiar juga untuk membuatnya jadi terbaik di mata Allah.
sekian saja, makin deg-deg-an ngelanjutinnya (takut banyak salah soalnya) >.<
maaf kalo agak ngalor-ngidul-ngetan-ngulon
namanya juga baru mukadimah.
insyaAllah di tulisan berikutnya akan dibahas tema yang lebih spesifik dan menukik (?)
wallahua'lam bishowab
*buat adik-adik tersayang di segala jenis lingkaran :
tuh,udah teteh posting.. -_-a
semoga bermanfaat ^_^
ihiyy..
ReplyDeletemakasih,teteh..
cupcupmuach
cama-cama~~
Deletekeknya teteh tau deh ini siapa,hoho
siapa cobaaa?
Deleteeh, teteh tadi mukanya merah banget lah pas sesi tanya jawab,hoho.
aaa..jadi ga sabar mendengar "kabar bahagia" itu dari teteh, tapi juga agak sedih karena berasa mau ditinggalin,huks..
tar kalo udah nikah jangan lupain kita ya,teh :')
oia gitu?
Deletekalian sih..teteh kan jadi malu-malu dinosaurus (?)
puk..puk..puk
gimana pun kondisinya nanti, insyaAllah, saat jarak dan kesibukan menjeda raga aku akan selalu berusaha memeluk kalian lewat doa :')
TTT___TTT
Deletebanjir lokal deh..
jadi pengen bilang:
aku sayang teteh karena Allah
ana uhibbuki fillah.. <3
haduh.. cukup jakarta aja yang kebanjiran
Deleteteteh juga sayang banget sama kalian karena Allah
:')