“Carilah orang yang tidak perlu meminta apa apa, tapi kamu mau memberikan segalanya.” (Perahu Kertas)#eh salah fokus ^.^a
ehem,maksudnya mau nyeritain ini..
"teh, katanya sekarang haram ya ngasih ke pengemis?"
"Lin, MUI habis ngeluarin fatwa haram ya tentang pengemis?"
blablablabla..
Beberapa hari kemarin banyak yang bertanya dan bercerita tentang fatwa haram yang baru saja dikeluarkan MUI mengenai pengemis dan juga memberi kepada pengemis tersebut. Dan saya hanya bengong ataupun ber "ooh" ria. Agak ketinggalan berita sepertinya akhir-akhir ini -_-a
Saya pribadi sangat setuju dengan fatwa ini. Karena, ya seperti yang telah dijelaskan oleh pihak MUI, pengemis di jalanan banyak yang sudah terorganisir dan menjadi suatu profesi. Bukan lagi karena keterdesakan. Jadi dengan memberi pada mereka kita justru berkontribusi terhadap keburukan yang lebih besar sebenarnya. Kalau niatnya memang untuk bersedekah kan masih banyak jalan sedekah lain yang lebih jelas dan lebih berhak menerima.
Misalnya, melebihkan ongkos angkot yang kita bayar. Daripada recehnya diberikan pada pengemis atau pengamen yang kelihatan masih segar bugar mendingan uangnya diberikan pada bapak supir yang duduk di muka yang sedang mengendarai angkot supaya baik jalannya, tuktiktaktiktuktiktaktiktuk.. -_-a
Kan, lebih jelas tuh kalo beliau sedang berikhtiar..
Atau, kalau belanja sesuatu (keperluan sehari-hari atau sayur, buah, beras, dsb) sebisa mungkin ke warung biasa (bukan minimarket yang sekarang lagi jamuran eh menjamur itu), ke pedagang asongan, atau ke pasar. Dan pas belanja (terutama di pasar), ga usah pake ditawar-tawar deh.. apalagi kalo cuma beli bayem seiket yang harganya cuma seribu tapi kadang (dengan teganya) ada yang nawar sampe setengah harga. Kalo perlu dilebihin dikit bayarnya (haduh, kalo ini saya juga belum selalu mempraktekan >.<)
masih banyak peluang sedekah selain ke pengemis-pengemis yang nampak segar dan bugar itu..
"(Apa yang kamu infakkan adalah) untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah sehingga dia tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari minta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak minta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui" (2:273)
“Wahai Qabiishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: (1) seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti, (2) seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan (3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram”
(HR Muslim)
"Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya" (Muttafaqun ‘alaihi)
"Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api" (HR Ahmad)
ya begitulah..
meminta-minta.
Mengapa Allah begitu tak suka pada yang membiasakannya?
mungkin karena dengan meminta-minta membuat seseorang begitu gampang merasa bergantung pada selain-Nya, membuat seseorang begitu mudah berharap pada selain-Nya.
Meminta-minta..
mungkin tak selamanya perkara harta
ada juga tentang meminta- minta cinta, perhatian, kasih sayang, pertolongan, perlindungan pada selain-Nya, yang jika dibiasakan akan menjadi suatu ketergantungan. Syirik tak terasa yang lama-lama menjadi penyakit kronis yang menggerogoti aqidah
>.<
"Barang siapa yang ditimpa suatu kesulitan lalu ia mengadukannya kepada manusia, maka tidak akan tertutup kefakirannya. Dan barangsiapa yang mengadukan kesulitannya itu kepada Allah, maka Allah akan memberikannya salah satu diantara dua kecukupan: kematian yang cepat atau kecukupan yang cepat"
(HR Ahmad)
ya Allah..
semoga benar-benar bisa menghayati dan mengamalkan ayat yang terucap lebih dari 17x sehari ini
Nulis ini sambil nulis TA kan, Lin? hehe
ReplyDeletesuheee >.<
Deletemerusak flow -_-a
ya ga sambil lah, tadi udah selesai sesi nulis TA nya baru nulis di blog