Tuesday, January 22, 2013

#Tentang Setengah Agama itu (edisiselingan)

Beberapa adik-adik sudah mulai menagih-nagih part3-nya. Hmm, sebenarnya sudah akan diposting dari kemarin dan rencana untuk part-part selanjutnya juga sudah disiapkan.

Tapi..
setelah makin tahu, setelah makin banyak dapat ilmunya, kenapa tiba-tiba malah timbul (lagi) keengganan dan keraguan  untuk segera menggenapkan si "setengah agama itu", ya?
#eeaa
banyak yang nanya gitu maksudnya -_-a, saya juga sih (kadang)



Hmm, kita tidak sedang membicarakan mengapa ada yang sudah menikah dan mengapa ada yang belum, mengapa ada yang tahun ini ada yang tahun depan, mengapa ada yang sambil kuliah mengapa ada yang nunggu beres S3 dulu (?). Karena hal-hal yang demikian pasti merupakan hasil dari banyak pertimbangan.
Yang sedang dibahas di sini adalah mengapa ilmu-ilmu dan pengetahuan itu justru menimbulkan keraguan?
Bukannya seharusnya semua itu justru menumbuhkan keyakinan (tidak melulu berupa yakin untuk bersegera tapi juga yakin untuk semakin mempersiapkan)

Jadi teringat kata seorang ustadz, kurang lebih begini,

"semakin tinggi ilmu seseorang tidak menjamin orang tersebut akan mendapat hidayah, oleh karena itu hidayah itu harus senantiasa dimohonkan pada Allah..mohon pertolongan-Nya agar kita bisa mendapat hidayah.."

Ya, ternyata memang begitu. Ilmu apapun, tidak hanya tentang pernikahan tetapi juga mungkin tentang kematian, iklhas, sabar, dan sebagainya, sehapal apapun kita dan sebanyak apapun kita sudah membaca dan mendengar ilmu tersebut, bukanlah suatu keniscayaan yang membuat kita mendapat keyakinan, hidayah, maupun petunjuk dari-Nya.

Dari hal ini, sangat jelaslah bagi kita, hidayah hanyalah milik Allah, dan Allah memberi hidayah kepada orang yang dikehendakinya. Barangsiapa yang Allah beri hidayah, tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan, tidak ada seorang pun yang bisa memberi hidayah kepadanya.


“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” 
(QS. Al-Baqarah: 213) 

“Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” 
(QS. Az-zumar:23)

berarti ga usah berilmu, dong?
ya, nggaklah..yang punya ilmu aja belum tentu dapet hidayah,apalagi yang ga punya? :)

ya, begitulah..
semoga ilmu yang kita miliki dan kita ikhtiarkan untuk dipelajari bisa menambah keyakinan terhadap kesempurnaan segala perintah-Nya, semakin berharap terhadap rahmat dan pertolongan-Nya, serta semakin takut terhadap murka-Nya.



dan jika ragu itu karena takut ini dan itu, khawatir begini dan begitu..
ah, tugas kita sebagai manusia kan berikhtiar, hasilnya kita percayakan pada Allah.



Allah manages everything in the heavens and earth--the sun, the moon, the stars--with perfection, and yet we dont trust Him to manage our lives! - Yasmin Mogahed

jleb!
Ya Allah benar-benar terserah Engkau...
Bumi langit milik-Mu, apalagi aku dan takdirku
... :'|







sejatinya segala yang tertuliskan adalah nasehat-nasehat yang justru paling dibutuhkan penulisnya >.<



2 comments: