Beberapa waktu yang lalu ada suatu hal yang membuat saya sangaat merasa bersalah dan membuat agak terkoreknya memori akan dosa-dosa yang sudah-sudah. Ah, luar biasa tak enak situasi seperti ini. Ditambah lagi kelelahan perasaan dan pikiran, membuat jadi terasa "malas" untuk bergerak dan memperbaiki diri.
Seperti seorang pemain tinju (ga pernah nyobain sih), yang mukanya sudah lebam, dengan hidung yang berdarah, belum lagi tangan dan kaki yang sudah sedemikian lelah, ah, rasanya benar-benar ingin ditinju saja sampai pingsan. Teriakan penonton untuk bangkit dan bertarung satu ronde lagi sudah tak lagi mempan.
Pernah tidak kalian merasakan seperti itu?
Menyadari begitu banyak dosa kemudian bukannya bertaubat atau mengerjakan hal baik, namun justru saking merasa berdosanya jadi merasa tak layak mengerjakan itu semua T___T
aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
aku tersesat dalam lautan luka dalam
aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang..
*dan yang kedengeran malah yang begituan, huaa..*
alhamdulillah..Allah masih sayang..
tiba-tiba teringat salah satu isi dari buku "Perangkap Iblis", kata sang penulis (Ibnul Jauzi), salah satu strategi dari iblis/setan untuk menjerumuskan manusia adalah dengan membisikkan perasaan berdosa dan bersalah yang teramat sangat, dan juga membisikkan agar manusia merasa tak layak lagi memohon ampunan Allah dan mengerjakan kebaikan karena dosa-dosa tersebut. Jadi saja manusia tersebut justru semakin terjerumus dalam kesesatan. Merasa kepalang basah dalam dosa. Maka seharusnya ketika berbuat dosa manusia harus segera bertaubat dan mengerjakan amal kebaikan.
huaa..iya..kalo gitu ayo sholat dan mohon ampunan..setelah itu tilawah..ya tilawah..mana-mana quran-nya??
>.<
dan setelah tilawah dan membaca artinya sampailah pada ayat..
"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
(Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.
Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu"." (QS Fatir:32-35)
:')
Ya..
Allah memang paling tahu bagaimana cara memperingatkan dan menghibur hamba-Nya..
Kemudian, setelah lumayan lega dan tenang,
saya kemudian jadi tertarik dengan salah satu asmaul husna yang disebutkan di ayat tersebut. Asy-syakuur, Maha Mensyukuri.
Sering denger (bahkan waktu sma suruh ngapalin -_-a) tapi entah lupa atau memang belum pernah tahu, jadi baru sekarang-sekarang begitu ingin tahu maknanya.
Dan setelah mencari-cari dan bertanya-tanya, jadi ingin sekalian ditulis di sini, tapi..
berhubung mata udah kriyep-kriyep tanda ngantuk, besok-besok aja deh dilanjutin nulisnya..insyaAllah..
*atau mungkin udah ada yang tahu jawabannya dan mau berbagi disini juga buooleeh bgt *
baiklah, sekian dulu..
wallahua'lam bishowab
bismika allahumma ahya wa bismika amut
-_-ZzZ
Lints, Setahu saya itu salah satu Sifat Allah yang menunjukan betapa Allah SWT teramat mencintai hamba yang ingin dekat dengan-Nya dan bersyukur atas semua karunia-Nya,
ReplyDeletePerumpamaannya jika kita mendekat pada Allah SWT satu langkah saja, maka Allah akan mendekati kita dengan ribuan langkah. Ketika mengerjakan satu kebaika, maka Allah Swt memberi ganjaran kepada kita berkali lipat banyaknya.
Allah SWT berfirman juga :
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim :7)
Ada sebuah Hadits Qudsi juga yang menyebutkan demikian, "Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya”.
Allahua'lam Bishowwab
hmm..
Delete*angguk-angguk*
wah, alhamdulillah..makasi ya udah berbagi ilmunya, anonim..
*kenapa ga disebutin aja sih namanya ^.^a