Apalah arti sebuah nama?
Banyak. Tentu saja. Ia adalah serangkai huruf yang pada umumnya diberikan oleh orang-orang yang mencintai kita saat pertama kita menjadi bagian dari dunia. Ia adalah harapan, adalah doa, atau setidaknya serangkai huruf yang nantinya diharapkan disebut dengan penuh kebanggan dan kasih sayang.
Setiap nama memiliki makna atau setidaknya cerita yang melatarbelakanginya. Begitu pun nama saya yang katanya nampak begitu "ganteng" sehingga banyak membuat orang salah sangka -___-a
Ahaha, tapi kali ini saya tidak akan membahas asal-usul nama saya. Ya, mungkin lain kali saja.
Kali ini adalah tentang panggilan. Panggilan lebih luas, nama hanya bagian daripadanya. Karena biasanya seseorang tidak hanya dipanggil dengan nama lengkapnya, tapi bisa juga dengan nama pendek, nama yang dimodifikasi(?), kedudukan, sifat, dan sebagainya.
Dan saya terkadang agak "sengene" terkait hal ini. Sering memanggil orang dengan panggilan yang aneh-aneh. Terkadang maksudnya itu adalah tanda sayang dan biasanya menunjukkan bahwa saya sudah menganggap orang tersebut cukup dekat. Atau sering juga karena iseng saja (astaghfirullah..kalo yang ini emang sayanya yang bener-bener "sengene")
Kemudian sore ini Allah menegur dengan cara yang sangat lembut sekali,
ketika sms-an dengan seorang yang sangaaaat saya sayangi, yang isinya kurang lebih begini,
"Lint, untuk rencana "proyek ladang amal" yang waktu itu, kalo rabu ini kita kumpul buat ngebahasnya gimana?"
"Hayuuuk.. ba'da dzuhur atuh, yuuk.. ^.^"
"Oke, siapin juga setorannya,ya :)"
"Oke, Bos.."
"jangan panggil bos, ga ahsan.."
"kenapa?"
"Masih banyak panggilan lain yang lebih baik.. dan disukai oleh saudarimu ini..Oia, lint, kalo kamu punya rekomendasi orang buat diajak gabung, ajak aja ya pas hari rabu"
#JLEB#JLEB#JLEB
masih banyak panggilan lain yang lebih baik dan disukai oleh saudara/saudari kita :'(
astaghfirullah..
huaa..maaf ya kalo selama ini banyak yang saya panggil dengan panggilan yang semena-mena.
>.<
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”(49:11)
No comments:
Post a Comment