Pada suatu senja di selasar cc timur. Saya sedang duduk menunggu adik-adik untuk mentoring. Sambil menunggu saya membaca sebuah buku, judulnya "The Synagogue of SATAN". Buku ini ditulis oleh seorang nasrani dan mengungkapan pandangan mereka terhadap kaum zionis yahudi. Dalam buku ini banyak sekali dikutip ayat dari bibel.
Ngapain baca buku begituan?
ya, pengen tau aja, sih sebenarnya pandangan kaum nasrani terhadap yahudi itu seperti apa.
Ketika sedang asik-asiknya membaca tiba-tiba ada seorang perempuan mendekati saya. Duduk di depan saya kemudian berkata,
"Bukunya menarik ya.."
ia mengamati buku yang saya pegang dengan tatapan begitu menyelidik. Agak kikuk juga dipandangi begitu akhirnya saya berkata sambil menyodorkan buku tersebut,
"Oh, iya..mau baca,mbak?"
Dia pun mengambil buku itu membacanya sekilas-sekilas dengan kening berkerut.
Sebagai keterangan: posisi duduk saya agak jauh dari kerumunan orang dan saya tidak membaca buku itu dengan gaya orang yang sedang membaca undang-undang dasar ketika upacara. Jadi sebenarnya akan sulit untuk bisa melihat buku apa yang sedang saya baca.
"Kenapa beli buku ini?"
"oh, hmm..ya.."
"kalo isi buku ini salah gimana?"
"ya, gapapa.."
waduh, berasa diinterogasi gini.
"Kok gapapa?"
"ya..karena saya kan ga akan cuma baca buku ini saja dan langsung percaya. Saya juga membaca buku dan cari informasi dari sumber lain agar bisa memandang lwbih objektif..oia, mbak, kenalan dulu. Saya lintang.."
ucap saya sambil mengulurkan tangan.
"Wati.." (bukan nama sebenarnya)
Kemudian dia bercerita panjang lebar tentang kaum yahudi menurut pandangannya. Dari sini saya bisa menangkap kalau dia seorang nasrani. Dia juga bertanya tentang pandangan saya sebagai muslim terhadap kaum yahudi.
Pembicaraan berlanjut dengan apa yang diceritakan alquran tentang bangsa yahudi,
"Tanah yang dijanjikan? Di kitab kalian itu juga disebutkan?"
"iya, bahkan kisah tentang mereka (bani israil) disebutkan berkali-kali..""
"kalian percaya dengan kitab kalian?"
ya iyalah..menurut, lo?*heu, ga gitu ding jawabnya
"Iya, percaya tentu saja. Karena ini bagian dari keimanan kami. Kami harus mengimani 6 hal termasuk kitab-kitab Allah.."
fiuh..obrolan berlanjut semakin seru. Untung saja adik-adik saya sudah datang jadi kami harus mengakhiri obrolan kami itu.
Terakhir dia berkata,
"Maaf ya saya tadi tiba-tiba datang. Saya cuma ga mau orang baik kayak kamu percaya sama hal yang menyesatkan kayak buku ini.."
ah, sebenarnya saya juga ingin berkata sebaliknya.
Ya, ketika keimananku dipertanyakan. Kenapa dalam agamamu begini kenapa begitu. Begitu terasa betapa masih dangkalnya ilmu yang dipunya. Memang tak semua tercapai dengan logika, tapi itu bukan dalih untuk pengetahuan diri yang memang belum seberapa. T_T
Ya Allah
Ingatkan hamba bila ada ayat yang hamba lupa mengingatnya.
Ajarkan hamba , ayat yang hamba bodoh memahaminya..
:'(
No comments:
Post a Comment