Pernahkah engkau coba menerka
apa yang tersembunyi di sudut hati?
Derita di mata, derita dalam jiwa
kenapa tak engkau pedulikan?
Sepasang kepodang terbang melambung
Menukik bawa seberkas pelangi
Gelora cinta, gelora dalam dada
kenapa tak pernah engkau hiraukan?
Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir
cemerlang sebening embun
Pernahkah engkau coba membaca
sorot mata dalam menyimpan rindu?
Sejuta impian, sejuta harapan
kenapakah mesti engkau abaikan?
Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir
cemerlang sebening embun
(Cinta Sebening Embun)
kenapakah mesti engkau abaikan?
bukannya tak jelas tersuara, tak juga buram hingga tak terbaca, atau begitu tersembunyi hingga sulit diketahui. Hanya saja,
terkadang hati hanya mengetahui apa yang ingin dia ketahui.
No comments:
Post a Comment