Hai, kamu.
Tadinya aku ingin menuliskan hal ini nanti saja tapi begitu banyak hal yang berputar-putar di kepala dan aku ini agak pelupa jadi lebih baik kutuliskan saja dulu meski aku juga belum tahu pasti kapan akan aku kirimkan.
Baiklah, sebaiknya kita mulai dari mana, ya? Ah, kata "mulai" ini sering membuatku kebingungan. Mungkin kau harus mulai terbiasa dengan gerakku yang acak dan spontan lalu nikmati saja kemana semua ini nantinya bermuara.
Mungkin kau (dan mungkin awalnya juga aku) begitu mencemaskan perkenalan. Seberapa lama harus kita lakukan sampai kita menemukan kata: cukup ? Tak ada, karena kita tak akan pernah mengeja kata cukup pada bab perkenalan. Perkenalan ini bukan suatu titik yang harus kita lompati. Ini adalah jalan panjang yang harus bersama kita susuri. Maka nikmati saja perjalanan ini, dengan warna langitku yang senantiasa berganti, dengan musimmu yang mungkin tak selalu semi. Berkenalan setiap hari dengan aku dan kamu yang selalu membaru dan membaik hingga suatu saat menghadap-Nya dalam kondisi yang terbaik. (sepertinya) Menyenangkan, bukan? :)
Kemudian tentang kecewa. Ini yang seringnya aku khawatirkan. Kecewa, bukan padamu, tapi padaku. Mengecewakan orang yang kita cintai itu hampir seperti menyakiti diri sendiri. Ah, hampir tak mungkin kisah ini (nantinya) tak tergores kecewa sama sekali. Tapi mari kita coba kurangi..
Saat masing-masing kita berharap untuk diberi, dimengerti, dimaafkan, dibantu, juga..hmm.. ya dicintai. Maka kita nampaknya harus bersiap menghadapi kecewa yang tak ada sudahnya. Sudah saatnya berusaha mengubah imbuhan di- menjadi imbuhan me-. Biarkan cinta benar-benar menjadi kata kerja (haha, kau pasti sudah sering mendengarnya). Kita..ya, kita akan sama-sama berusaha..
Dan juga yang terpenting, kisah ini haruslah menjadi satu tema, yaitu.. untuk-Nya.
Ada kisah yang berpangkal karena Allah, namun berujung pada yang lain. Adapula kisah yang berpangkal pada yang lain, namun Allah takdirkan untuk berujung pada-Nya. Maka kita berharap kisah yang berpangkal karena Allah, yang dengannya Allah menghendaki ia berujung pada-Nya.
Awal yang baik, dan berakhir dengan kebaikan pula.
Hei, jangan hanya dibaca saja. Kau harus turut mengaminkannya.
ah, sudah malam..
ikan bobo..
No comments:
Post a Comment