Beberapa hari ini agak sedikit "menggalaukan" masa depan.
Masa depan yang mana?
Tentang anak-anak.
Hah? Anak-anak?
Melihat zaman yang sepertinya kian kacau dan penuh kerusakan jadi berpikir, bagaimana nanti ya ketika zamannya anak saya? Ah, berarti tidak bisa tidak, anak-anak saya harus diasuh dengan pola yang berbeda dengan yang saya alami. Akhirnya sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal itu saya mulai rajin beli buku tentang parenting (rajin "beli"? Haduh, iya nih..hobi baca buku saya nyaris bergeser menjadi hobi beli buku, karena sekarang masih ada buku yang saya beli tapi belum sempat saya baca >.<). Mulai dari tentang parenting nabawiyah, teknik NLP, menghapal quran bagi balita, mendidik sejak dalam kandungan.. @_@
Dan kegalauan mulai muncul saat saya menginap di rumah seorang sahabat yang ternyata di sana ada tantenya yang menerapkan metode homeschooling bagi anak-anaknya. Hmm, menarik. Kemudian semenjak itu saya jadi tertarik mencari tahu tentang homeschooling. Tapi ternyata semakin dibaca malah jadi semakin galau, nanti anak-anak saya homeschooling atau sekolah biasa aja, ya? Soalnya kan banyak juga pengalaman dan pembelajaran kehidupan yang saya dapat di masa sekolah. Atau boarding school/pesantren aja?
Haaa..bingung..
Sampai akhirnya pada suatu sore saya bertemu lagi dengan sahabat saya tersebut dan mengungkapkan kegalauan saya,
"baiknya gimana,ya? homeschooling, pesantren, sekolah islam, atau sekolah umum aja?"
"Hmm, masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Tapi yang penting tuh, lin..orang tua harus deket sama anaknya apapun sistem pendidikan yang dipilih.."
Aha, eta pisan >.<
mencerahkan!
ah, lintang. mikirnya kejauhan.
haha..biarin, deh
toh untuk hari akhirat kelak saja Allah memerintahkan untuk mempersiapkan dari sekarang
^_^
Tuesday, April 9, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment