Syekh Abdullah Al Azzam pernah memberikan contoh terkait dengan batas kemampuan kita . Yang merupakan daya upaya yg kita kerjakan sampai Allah sendiri yg menghentikannya.
Suatu ketika sang syekh ditanya oleh seorang muridnya. Ya syekh apa yang dimaksud dengan semampumu (mastato’tum). Syekh pun membawa muridnya ke lapangan dan meminta mereka mengelilingi lapangan semampu mereka. Startnya sama tapi finish dan jumlah putaran masing masing berbeda.
Ada yang 3 kali putaran sudah kecapean dan menyerah ada yang lebih dari itu. Setelah muridnya sudah menepi untuk istirahat syekh pun gantian berlari. Para muridpun kaget dan tidak tega melihat gurunya yang sudah tua lari mengelilingi lapangan, mereka berupaya menahan apa yang akan dilakukan syekh tapi tidak berhasil. Sang murid sudah melihat muka syeknya pucat pasi tanda kelelahan tapi sang murid hanya bisa berteriak dan memohon “ya syekh cukup, saya tidak tega melihat yang syekh lakukan. Saya takut terjadi apa-apa sama syekh. Hentikan syekh.” Tapi syekh abdullah al-azzam terus berlari dan pada akhirnya syekhpun jatuh pingsan.
Para muridnya tambah panik dan berusaha membuat syekh abdullah al-azzam terbangun. Beliaupun akhirnya siuman dan sadar. Bliau langsung mengatakan.
“Inilah yang dinamakan semampu kita (mastato’tum). Kita berusaha maksimal sampai Allah sendiri yang akan menghentikan perjuangan kita”.
cerita ini, sudah didengar dan dibaca berkali-kali tapi tetap saja rasanya #nampol banget >.<
mungkin karena (masih saja) diri ini sering berbuat semaunya bukan semampunya
T_T
No comments:
Post a Comment