Friday, September 6, 2013

Yang Meninggalkan


Pada setiap kisah perpisahan, entah mengapa sorot kamera atau sudut pandang cerita seringnya mengarah pada dia yang ditinggalkan. Seolah dia yang ditinggalkan adalah satu-satunya korban yang layak untuk diperhatikan.

Pernahkah coba merasakan apa yang terjadi pada dia yang meninggalkan?
Kau tahu ? Ada berkubik air mata yang berusaha tertahan ketika melihat sembab matamu yang melukiskan "jangan pergi". Ada yang mati-matian membunuh kesepian saat bayangmu perlahan ia tinggalkan di belakang.
Mungkin serupa gejolak jiwa Nabi Ibrahim yang harus dengan tega meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil di tengah gurun pasir, gejolak jiwa yang sampai membuat ia tak mampu menjawab pertanyaan yang hingga terulang tiga kali, "kenapa kau tinggalkan kami di sini?"

dan tak pernah terpikirkan olehku
untuk tinggalkan engkau seperti ini
tak terbayangkan jika kuberanjak pergi

ah, entahlah..
hanya ingin mengatakan, ia yang meninggalkan, meski terlihat lebih kejam memang,
terkadang ia pergi dengan luka dan kehilangan yang lebih dalam daripada yang kau rasakan..

-------

meniup-niup dandelion lagi..
semoga di tempatmu yang baru kau bisa bersemi
:')



No comments:

Post a Comment