Tuesday, September 3, 2013

Sore


Di langit wajahnya terbekas rona-rona pelangi
Namun aku tak tahu rinai hujan mana
Yang baru saja sejukkan nuraninya

Di matanya ada kilau-kilau cahaya
Ada pendar-pendar asa
Tapi aku tak tahu bintang mana
Yang baru saja melintas dan jatuh di hatinya



Beberapa waktu yang lalu sampai hari ini pun masih begitu, aku masih tak tahu. Tapi tak mengapa, tak berharap tahu rinai dan bintang-gemintang itu aku apa. Biarkan saja aku seperti pejalan kaki yang menikmati setapak perjalanan ini, tanpa bertanya dimana akhirnya. Karena sungguh sebenarnya aku takut jawabannya akan membuatku terjengkang ke belakang atau tersungkur ke depan, limbung tak karuan. Tenang saja, toh pada akhirnya Dia yang akan menghentikannya atau memberiku petunjuk untuk semakin mempercepat langkah atau memilih berputar berganti arah.

Ah, sebenarnya hanya ingin bilang:

"sore ini sungguh indah, yaa.."


-------

S: "Lintaang.."
L: "wah.. masyaAllah S, baru aja aku mikirin kamu, eh, terus kok kita tiba-tiba bisa ketemu di sini.."
S:" mungkin karena kita udah deket kali, ya.. jadi pas kamu mikirin aku aku bisa jadi tiba-tiba di deket kamu atau sebaliknya karena aku di sekitar kamu, meski kamu ga tahu, kamu bisa tiba-tiba mikirin aku.."
L:" hmm..bisa jadi.."
S: "sayur oyong?"

---------------

terimakasih kepada yang telah membuat sore ini sedemikian indah
semoga Allah limpahkan kepada kita, emm.. maksudku kepadaku dan kepadamu, kehidupan yang berkah..
aamiin..
:)


No comments:

Post a Comment