Wednesday, July 25, 2012

Untung Saja Bukan yang Paling Ganteng



Alhamdulillahirabbil'alamin..

Maha Suci Allah yang telah menakdirkan bahwa manusia yang paling baik dan dicintai-Nya adalah manusia yang PALING BERMANFAAT bagi manusia lain. Ga kebayang gimana kecewanya saya seandainya Allah menakdirkan bahwa manusia yang paling baik dan dicintai-Nya adalah yang paling ganteng, yang paling cantik, yang paling kaya, yang paling pinter,dsb.

"...Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..." [HR. Thabrani dalam Al-Ausath]


Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?” Rasulullah saw menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).”
(HR. Thabrani dengan isnad hasan)
Dari semua parameter untuk menjatuhkan predikat " sebaik-baik manusia"  pada seorang hamba, Allah SWT memilih parameter kebermanfaatan. Semua manusia, apapun keterbatasannya, selalu memiliki kesempatan dan potensi untuk menjadi bermanfaat. Semua manusia, bagaimanapun kondisi dan asal-usulnya, memiliki peluang yang sama untuk memenangkan kompetisi bergengsi menjadi "sebaik-baik manusia" di mata Allah SWT.

Dalam Al Quran pun Allah SWT memberikan perumpamaan yang indah akan eksistensi seseorang yang dilihat dari kebermanfaatan

"..Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi
manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi..." [QS. Ar-Ra'd : 17]

Ya begitulah..
Meskipun nampak tak mudah, kebermanfaatan selalu melegakan, membahagiakan dan mendatangkan berkah



Barangkali kini kau seumpama pokok pohon yang dijadikan pagar pembatas
tanpa bunga, tanpa buah
Namun tahukah?
derita kesuburan yang tak termanfaatkan bahkan jauh lebih pahit daripada kegersangan setelah masa panen panjang

Mungkin juga kini kau merasa seorang papa
yang hanya bisa bersedekah dengan senyum merekah
Namun kau bisa jadi lebih bahagia daripada seorang hartawan yang kecewa di kala hartanya tak mampu membantu apa-apa

Atau barangkali kau kini bagai sumur kering
dan hanya menjadi tempat tupai-tupai kecil menghangatkan diri di malam kemarau yang dingin
Namun itu jauh lebih baik daripada telaga bening yang tak pernah tersentuh bibir-bibir kehausan

Atau mungkin kau adalah jembatan bambu yang retak terinjak
namun itu jauh lebih baik dibandingkan alat musik lira di rumah seseorang yang jarinya melepuh dan tuli akan bunyi




ya Rabb..jadikanlah hamba selalu dalam kelebihbaikan dan kelebihbermanfaatan seiring dengan bertambah dekatnya perjumpaan hamba dengan-Mu..aamiin...>.<




3 comments: