Tadi senja meninggalkanku begitu saja
tanpa rona
hanya menyisakan langit yang sedari siang memang kelam tertutup awan
kemudian malam pun datang
malam ini tak adakah untukku sepotong rembulan?
tak..
atau..atau..sekerlip saja bintang?
tak juga
aku terduduk
tertunduk..
kemudian..
ah..ada bulir yang mengalir
menangis ?
tidak,aku tak sedang menangis..
ini hujan..
hujan datang
mungkin kau sudah bosan mendengar betapa aku menyukai hujan
tapi tahukah kau
pada hujan sering kali kumengeja namamu pelan-pelan
berharap Ia berkenan memberimu sejuta kebaikan
tak terkecuali pada hujan malam ini
Subscribe
Posts
Comments
Paling sering ditengok
-
Siang itu kami berdua termenung di atas marmer hitam menyejukkan. "Mau cari kemana ?" tanyaku dengan mata masih menatap langi... -
Pagi ini sedikit membaca tentang tafsir QS Al Ma'arij di buku tafsir Fii Zhilalil Qur’an (FZQ) karyanya Sayyid Quthb, s urat ke 70, ... -
Pepatah yang aneh.. Ya..pepatah yang terdengar asal comot dan main tempel sembarangan. Ahli bahasa Indonesia mungkin akan memprotesnya,a... -
Pada salah satu kajiannya, ustadz Salim A Fillah pernah berkata, " Kahlil Gibran pernah menyatakan, jangan kau kira cinta datang dari ... -
Sebagai manusia biasa tentunya kita semua tahu bahwa hubungan sengan sesama manusia pada umumnya dan persaudaraan dengan sesama m... -
Pundung itu beda bgt sama marah. Kebanyakan orang, terutama perempuan pasti sepakat sama hal ini. Kalo marah, kita bisa marah sama siapa a... -
Ini tentang perkara pilih-memilih. Pada mulanya adalah baik ketika kita mampu memilih, dari sekian banyak pilihan, mana yang terbaik. Nam... -
Seusai perbincangan panjang lebar kali tinggi samadengan volume kemarin- tentang segenap takut, harap, bahagia, dan keheranan yang meng...
No comments:
Post a Comment