Monday, May 28, 2012

Sedikit Meracau tentang "Cinta"

Sejak dari dulu,beginilah cinta..
deritanya tiada akhir
(Tit Pat Kai dalam "Kera Sakti")

ahh..sebegitunya kah cinta?
sehingga orang begitu rela jatuh di dalamnya dan dimabuk olehnya..
jika cinta memang hanya tentang derita, bodoh sekali nampaknya jika saya mau mengenal cinta

hingga pada akhirnya saya mengenal sebuah frasa yang memupuskan kecurigaan saya terhadap cinta

"cinta karena Allah"


Lalu,jika saya mencintai karena Allah, saya dapat apa?
kalau derita,lalu apa bedanya ?

“Barangsiapa yang ingin meraih kelezatan iman hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” (Hasan lighairihi, diriwatakan oleh Waki’ dalam Kitab az-Zuhd 9337) dengan sanad yang shahih dari Ali bin Al-Husain secara marfu)




“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada yang bukan Nabi, tetapi para Nabi dan Syuhada merasa cemburu terhadap mereka. Ditanyakan : “Siapakah mereka? Semoga kami dapat mencintai mereka. Nabinya menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena cahaya Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Wajah-wajah mereka tidak takut di saat manusia takut dan mereka tidak bersedih di saat manusia bersedih. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membacakan ayat : “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS. Yunus : 62).(Shahih, at-Tirmidzi (2390) dan Ahmad (V/236-237) dari jalur Ja’far bin Barqan )


“Allah berfirman : “Cinta-Ku telah ditetapkan bagi siapa saja yang saling mencintai karena Aku”(HR Bukhari-Muslim)




“Sesungguhnya Allah akan bertanya nanti pada hari Kiamat : “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka di bawah naungan-Ku yang tiada yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Ahmad (V/229, al-Hakim (IV/169) dan selain keduanya dari hadits ‘Ubaidah bin ash Shamit) 


Seorang laki-laki mengunjungi saudaranya (seiman) di kota lain. Lalu Allah mengirim satu malaikat untuk mengikuti perjalanannya. Tatkala bertemu dengannya, Malaikat itu bertanya : “Ke manakah engkau hendak pergi? “Ia menjawab : “Aku hendak mengunjungi saudaraku di kota ini’.Malaikat itu bertanya lagi : “Adakah suatu keuntungan yang engaku harapkan darinya?’ Ia menjawab : ‘Tidak ada, hanya saja aku mencintainya karena Allah. Maka malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintainya karena Allah”(Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (544), Ibnu Hibban (2509), al-Hakim (IV/171) dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (XIII/52) dari jalur Mubarak bin Fudhalah)




 lalu..lalu, bagaimana saya tahu bahwa saya mencintai seseorang karena Allah?
bagaimana melakukannya?
kemudian sedikit terjawablah..

Tanda seseorang mencintai orang lain karena Allah adalah ia tak rela orang yang ia cintai itu berbuat dosa dan melanggar aturan Allah..ia akan sekuat tenaga mencegahnya, meskipun hanya dengan sebuah nasehat


ah..cinta karena Allah..
cinta yang abadi karena lahir dari sebab yang abadi

Siapa yang Paling Dicintai Allah ?
“Apabila dua orang laki-laki saling mencintai karena Allah, maka yang paling utama adalah yang paling mencintai rekannya” (Shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd (712) dan Abdullah bin Wahab dalam Al-Jaami’ (hal. 36) dari jalur Ibnu Lahi’ah)
Diantara orang yang saling mencinta
dia yang paling utama bukanlah yang paling luas ilmunya
bukan pula yang paling berlimpah harta
atau paling elok rupa atau paling tinggi jabatannya
dia yang utama adalah dia yang paling mencintai saudaranya karena Allah :')

jadi bagaimana mungkin model kisah cinta seperti ini akan jenuh dan berakhir?
bagaimana mungkin struktur cinta seperti ini melahirkan derita?
sedangkan mereka para pencinta karena Allah akan selalu berlomba untuk menjadi yang paling mencintai saudaranya

Maka ijinkan aku..
“Apabila salah seorang dari kamu mencintai saudaranya karena Allah hendaklah ia memberitahu kepadanya, karena hal itu dapat melanggengkan kasih sayang dan memperkuat rasa cinta.” (Shahiihul Jaami’ ash wa Ziyaadatuhu no. 3562)

di atas semua keutamaannya..
di tengah setapak panjang hubungan kita
terteladankan pula oleh Rasulullah shalallahu'alaihiwassalam,sang manusia utama..
dan tentunya karena perintah-Nya ..
maka..ijinkan aku mencintaimu karena Allah :')
*boleh,ya?




#pagipagisudahgerimis
mungkin sudah banyak lembar kisah kita yang terbuka
mungkin yang lalu banyak coretan yang tak kita inginkan
atau bahkan mungkin kita biarkan kosong dan terabaikan
namun hari ini dan esok kita masih punya lembar baru
yang siap diisi dengan kisah manisnya iman,tawa,dan haru
hingga nanti di firdaus kita bisa tersenyum mengenang masa lalu


No comments:

Post a Comment