Wednesday, July 3, 2013

Robohnya Kosan Kami



Kemarin malam ketika saya sedang sholat isya di kamar, tepat ketika rakaat kedua, saat sujud pertama, tiba-tiba lantai kamar saya terasa bergetar, kemudian terdengar suara gemuruh dan puncaknya..

GUBRAK!
terdengar seperti bunyi benda yang sangat besar yang jatuh menghantam tanah dan juga terdengar suara takbir dan teriakan dari bawah (kamar saya ada di lantai 3). Saya yang sedang sujud segera beranjak ke posisi duduk iftirasy dengan jantung yang berdegup sangat kencang, menunggu sesaat apa yang akan terjadi selanjutnya



astaghfirullah, gempa? gimana ini? lanjutin sholat atau keluar dulu, huaa.. mana ini di lantai 3 lagi. Loncat atau naik tangga, ya? atau panggil helikopter? Eh, tapi kok ga ada goncagan lagi? Jangan-jangan rak piring yang di bawah? Tapi kok bunyinya kenceng banget? kayaknya bukan, deh..

sambil sekilas (berusaha) mendengar suara-suara orang yang ada di bawah,

setelah dirasa aman dan tidak ada ribut-ribut dan goncangan lagi akhirnya saya melanjutkan sholat. Setelah selesai sholat langsung keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Hoo, ternyata bunyi tadi adalah bunyi robohnya dinding pembatas antara kosan kami dengan rumah sebelah yang sedang dibangun.Fiuhh..alhamdulillah..

setelah kejadian itu ada seorang saudari yang datang untuk menginap di kosan saya, mendengar cerita kejadian barusan ia "hanya" berkata "ringan" yang kurang lebih,

"wah delisa aja (tokoh di novel "Hapalan Sholat Delisa") sampai kebawa tsunami kan karena saking khusyuknya ngepraktekin hapalan sholatnya.."

#JLEB

lalu saya?
boro-boro T_T
masih sempet mikir dulu beberapa lama ketika sholat. Belum lagi malah (berusaha) ngedengerin obrolan orang yang di bawah saking penasarannya tentang apa yang barusan terjadi.
T_T
astaghfirullah..

jadi teringat kisah Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'anhu saat anak panah yang menancap di kakinya karena perang dicabut ketika beliau sholat. Ya, saking khusyuknya sholat beliau hingga rasa sakit karena anak panah itu dicabut pun tidak terasa.

kemudia, dengan kondisi sholat yang sekarang, apakah diri sudah merasa khusyuk?
haihata..haihata..
:'(



“Sesungguhnya ada seseorang yang mengerjakan shalat
dimana dia tidak mendapatkan nilai shalatnya
kecuali 1/10, 1/9, 1/8, 1/6, 1/5, 1/4, 1/3,
atau 1/2-nya” (HR Abu Daud, Nasai)




“Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu yang khusyu dalam shalatnya” 
(QS Al Muminun: 1-2)


1 comment:

  1. jadi inget dulu ngerasain gempa di jogja juga teh hehe. sampe sekarang takut kalo lantai getar dikit

    ReplyDelete