Friday, September 21, 2012

Gadis Ini


Pagi ini seorang gadis nampak gugup. Sesekali ia menarik ujung jilbab untuk membuatnya rapi dan simetri. Atau sekedar mengusap-usap rok panjangnya agar tak nampak kusut. Padahal sedari tadi nampaknya semua telah rapi.

Kemudian akhirnya ia merasa siap. Siap untuk memulai pidatonya pagi ini. Tanpa kertas contekan. Hanya dengan segumpal keyakinan yang berhari-hari ini telah ia siapkan.

Ia lalu menatap kedepan. Berusaha sedikit tersenyum dan akhirnya memulai pidatonya...

"Gadis ini.." tercekat, ia merasa tenggorokannya tercekat. Namun kemudian ia menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan.

"Gadis ini, tengah diberi beban yang sedemikian berat dan jalan yang sedemikian mendaki, hal ini karena DIA percaya bahwa gadis ini cukup berotot dan berotak untuk membawanya hingga ke puncak.


Gadis ini, tak diberi jeda terlampau lama pada setiap episode masalahnya, karena DIA yakin gadis ini cukup pintar untuk menghadapi semua masalah itu secara bersamaan.

Gadis ini tak akan pernah kalah karena ia tak pernah memilih untuk menyerah. Gadis ini telah memilih jalannya dan akan menyelesaikannya. Semangat gadis ini yang kemarin kau lihat begitu retak dan patah kini tengah menjadi kepingan-kepingan yang justru lebih kuat dari semula.

Gadis ini tak biasa dan ia memang tak pernah mau jadi biasa saja.

Sekian."

Sempurna. Ia telah menyelesaikan pidatonya. Sejenak ia menatap kedepan, menatap mata pendengarnya. Yak, berhasil! Pendengarnya nampak begitu yakin dengan apa yang ia katakan barusan. Baiklah, terimakasih. Memang tatapan penuh keyakinan dari pendengarnya itu yang sedari kemarin ia butuhkan.

Kemudian ia kembali memeriksa jilbab panjangnya, merapikan roknya, dan kini ia siap. Membuka pintu kamar dengan penuh keyakinan untuk menghadapi hari ini.

Tapi tunggu..
Ada sesuatu yang tertinggal. kemdian ia kembali ke tempat ia semula berpidato. Di hadapan cermin. Kemudian ia menatap cermin itu dan tersenyum semanis mungkin. Menatap senyum itu, mengambilnya, dan mengenakannya di wajahnya.
Yak, dan kini ia benar-benar siap. Hari ini kembali akan menjadi hari yang berkah dan menyenangkan :)




bismillahi tawakaltu alallahi la haula wa laquwwata ila billah...

No comments:

Post a Comment