Monday, August 11, 2014

Miskom (jilid 3)

August 11, 2014 2 Comments
Suatu hari di rumah baru orang tua saya diadakan sebuah arisan,
A: ibu saya
B: ibu-ibu tetangga

B: "Anak bu Tommy (ibu saya) ada berapa?"
A: "oh, ada dua, bu.. yang satu udah lulus kuliah, udah nikah malah. Namanya Lintang. Yang kedua baru tahun ini masuk kuliah, namanya Wulan.."
B: "hoo.. udah lama nikahnya?"
A: " Baru januari kemarin, ini ada album foto nikahannya..", ucap ibu saya seraya menyodorkan sebuah album.
B: " Wah, anak bu Tommy pinter ya milih mantu buat bu Tommy, wajahya mirip banget sama bu Tommy.."
A: "ah, masa?"
B: " Iya, tuh mirip banget.." , ucap ibu-ibu tetangga sembari menunjuk sebuah wajah di album tersebut.
A: "Lah, anak saya memang yang perempuan, bu.. yang laki-laki baru menantu saya.."
B: " Hoo, kirain..habis tadi namanya Lintang.."

-_-

*****

Suatu hari ketika saya berkumpul bersama sesama "ibu-ibu",
A: Saya
B: Ibu-ibu lain

B: "Ibu namanya bu siapa, bu?"
A: " Bu Lintang, bu.."
B: " Oh,,pak Lintangnya kerja dimana, bu?"
A: "eh, anu.. Lintang itu nama saya, nama suami saya Bambang.."

-_-a


Saturday, April 19, 2014

Selamat Malam, Hujan

April 19, 2014 0 Comments

Have you ever felt some kind of emptiness inside 
You will never measure up, to those people you
Must be strong, can't show them that you're weak 

Have you ever told someone something 
That's far from the truth 
Let them know that you're okay 
Just to make them stop 
All the wondering, and questions they may have 

Friday, January 31, 2014

Fa

January 31, 2014 0 Comments


وَŲ§Ų¶ْŲ±ِŲØْ Ł„َهُŁ…ْ Ł…َŲ«َŁ„َ Ų§Ł„ْŲ­َيَŲ§Ų©ِ الدُّنْيَŲ§ كَŁ…َŲ§Ų”ٍ Ų£َنْŲ²َŁ„ْنَاهُ Ł…ِنَ السَّŁ…َŲ§Ų”ِ فَŲ§Ų®ْŲŖَŁ„َŲ·َ ŲØِهِ نَŲØَŲ§ŲŖُ Ų§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ِ فَŲ£َŲµْŲØَŲ­َ هَŲ“ِŁŠŁ…ًŲ§ ŲŖَŲ°ْŲ±ُŁˆŁ‡ُ الرِّيَŲ§Ų­ُ ۗوَكَانَ اللَّهُ Ų¹َŁ„َىٰ كُŁ„ِّ Ų“َيْŲ”ٍ Ł…ُŁ‚ْŲŖَŲÆِŲ±ًŲ§

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Al Kahfi :45)


Friday, December 20, 2013

Al Furqan 74

December 20, 2013 2 Comments




kata Syaikh Abdul Bary Yahya:



"If love has blinded you, marriage will be an eye opener

Just be prepared that it's not all butterflies and rainbows, requires a lot of patience hence the reason for it 'completing half your deen'."


-----

hmm, well..
Allah has perfect timing 
Never early
Never late
It takes a little patience
And a lot of faith

bismillah
^_^

Sunday, December 15, 2013

Pundung

December 15, 2013 0 Comments
Pundung itu beda bgt sama marah.

Kebanyakan orang, terutama perempuan pasti sepakat sama hal ini. Kalo marah, kita bisa marah sama siapa aja, bahkan sama yg ga kenal. Misalnya di jalan ada yang nyaris nyerempet, kita bisa aja langsung marah. Atau di tv liat berita tentang korupsi, bisa aja kita ikutan ngerasa marah ke koruptor itu. Padahal ga kenal.

Tapi kalo pundung..
kita hanya bisa pundung sama orang yg sudah kita anggap dekat. Atau setidaknya secara emosional dekat. Dan biasanya, seseorang pundung bkn krn masalah yg besar. Cuma karena masalah yang kecil-kecil justru. Yang padahal kalo orang lain (yang ga dirasa deket)yang melakukan kesalahan itu, ga akan bikin pundung.

Thursday, December 12, 2013

Ada yang Tidak Tinggal Diam

December 12, 2013 2 Comments

Kenapa, ya di saat-saat seperti ini, di saat hampir sampai, selalu saja sulit untuk berlari lebih kencang. Seharusnya semakin mendekati garis akhir larinya semakin kencang, seperti pelari marathon, kan?

Di saat seharusnya lebih bersemangat, yang di hari-hari sebelumnya perasaan itu mudah sekali didapat, sekarang jadi suliit sekali. Justru sering dan mudah sekali merasa sesak dan sempit hati. Di saat seharusnya banyak tersenyum dan bersyukur, entah kenapa, ada saja masalah-masalah sempalan yang membuat hari-hari jadi terasa sangat menyebalkan.

Friday, November 29, 2013

Pelangi Sejelas Ini

November 29, 2013 0 Comments

*Catatan kemarin lusa*

sore ini, di langit yang menaungi lingkaran kami ada pelangi.
"Teteh.. teteeh..lihat,deh.. ada pelangi.."
kami semua menoleh ke arah langit, terpaku, memandangnya penuh kagum. Semua kemudian mengeluarkan kamera, tak ingin lengkung indah itu hanya tertangkap oleh mata.
"Wah, masyaAllah.. jangan-jangan malaikat lagi pada turun lewat pelangi itu ya,teh.. kan kata teteh kalo kita lagi berkumpul di majelis ilmu bakal banyak malaikat yang berkumpul di atas kita.."

:')

-----
kau tahu? Sedari kecil aku belum pernah melihat pelagi sejelas ini. Bahkan momenku melihat pelangi yang muncul samar-samar saja bisa dihitung jari. Mungkin karena itu, sewaktu kecil aku tak terlalu menghayati lagu "rindu pelangiku datang lagi..", padahal lagu itu dinyanyikan oleh penyanyi kesukaanku sewaktu kecil.

Ya, bagaimana hendak rindu, melihatnya dengan jelas saja belum pernah. 

Dan sore ini, di atas lantai marmer hitam, aku menatap pelangi dengan jelas sekali. Di atas lantai yang sama dan pada sudut langit yang sama dimana kita biasa melihat rapatnya pelukan hujan, senja yang sendu, atau mentari pagi yang muncul dengan malu-malu.

Iya, di atas lantai yang sama dan pada sudut langit yang sama dimana kita biasa.. ya.

Sekali lagi, kau tahu.. belum pernah aku melihat pelangi sejelas sore ini. Mungkin lewatnya Allah ingin menunjukkan dan menjawab ragu-raguku belakangan ini.

Ia ingin menjawab bahwa nantinya di langit kita juga bisa muncul banyak pelangi. Dari "gerimis" yang aku bawa sesekali yang mungkin berulang kali kau pertemukan dengan hangat sinar mentari. Dari terik dan kemaraunya kehidupan yang bergantian kita hujani dengan sabar dan syukur yang tak berhenti.

Ah,..
Ya Rabb..
:')

Sungguh, maukah kita (terutama diriku sendiri) berjanji bahwa ini bukan pelangi terakhir yang bisa kulihat dengan jelas sekali?

-----

"Kamu yakin?"
"iya.."
"kamu sebenarnya tidak ingin bersama-sama kamu hanya tak suka perasaan sendirian, iya, kan?"
"Ah, sok tahu.. aku tidak begitu"
"kamu tahu kan, ini hanya seperti dua buah garis sejajar yang tak punya titik temu? Kamu selalu bilang bahwa hal ini seperti itu.."
"entahlah, yang pasti aku sudah mengubah gradienku, yang artinya entah jauh entah dekat, pasti dua garis ini akan memiliki titik temu"