Wednesday, September 12, 2012

Kisah Dua Pemuda di Perpustakaan Salman

September 12, 2012 1 Comments


Tadi siang saya ke perpustakaan Salman untuk membaca *ya iyalah, masa maen bulu tangkis*. Di sebelah tempat saya duduk ada dua orang mahasiswa yang sedang belajar. Sepertinya sih mereka berdua anak TPB karena sesekali terdengar mereka sedang mendiskusikan soal kalkulus.

Kemudian secara tak sengaja saya mendengar secuil perbincangan mereka,

pemuda 1 : "Haduuh, ngantuk bangeet..padahal satu soal aja belum beres"

pemuda 2 : "Ho, ngantuk ya..hmm ,eh, udah baca Quran belum ?"

pemuda 1 : "oh, belum.."

pemuda 2 : "Tuh,kan..pantesan ngantuk.."




*bletak*

Saya berasa ditimpuk sandal mendengar perbincangan mereka.

Ya, ngantuk. Dan yang ditawarkan bukan permen, bukan cuci muka.

Yang ditanya bukan "Begadang ya tadi malem?"

tapi,

"udah baca Quran,belum ?"




Jadi inget pasukannya Al Fatih, pasukan penakluk konstatinopel, pasukan yang merupakan sebaik-baik pasukan. Hal yang utama yang senantiasa dicek bukanlah jumlah senjata, bukan kesiapan logistik, tapi yang dicek pertama adalah kondisi ruhiyah mereka. Bagaimana sholat mereka, puasa mereka, tilawah mereka..


ahh..



*bletak*

lagi-lagi saya berasa ditimpuk sandal jika ingat lagi perbincangan siang tadi..

Baca Quran bisa bikin ga ngantuk? Apa iya?

Iya, lah..iya banget..

Coba bayangkan, gimana semangat dan "seger" nya kita ketika membaca komik favorit atau buku karya penulis favorit kita. Atau kita dapat surat, atau sms, atau tulisan dari orang yang kita cintai. Pasti bacanya sambil penuh dengan bunga (ada yang putih dan ada yang merah, setiap hari kusiram semua, mawar melati semuanya indah -_-a). Bahagia, semangat, dan ga bosen buat diulang-ulang.

Lalu bukankah kita (mengaku) mencintai Allah?

Berarti membaca surat-surat Nya (seharusnya) akan menimbulkan efek yang sama (bahkan lebih), bukan?



Ya Rabb :'(

dan saya masih sering terkantuk ketika membaca Quran..

astaghfirullah..






“Sungguh malam ini hatiku bahagia sekali setelah duduk mengaji walau aku sangat lelah. Mengaji itu pupuknya hati dan akal, ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan iman kita di era hebat ma’siyat ini.” - Ust. M Arifin Ilham

Dan

saya pun juga tidak tahu jika ada hal lain yang lebih mengistirahatkan dan menyembuhkan daripada shalat dan membaca quran.. 




*ya Allah tumbuhkanlah di hati hamba kecintaan untuk berinteraksi dengan Quran, serta mampu mencintai dan dicintai oleh orang-orang yang juga memiliki kecintaan berinteraksi dengannya..
aamiin >.<



Tuesday, September 11, 2012

Jika Kau Datang

September 11, 2012 0 Comments

jika kelak kau akhirnya datang, aku tak akan bertanya mengapa baru sekarang.
jika kelak kau akhirnya datang, aku tak akan biarkanmu menunggu di depan pintu terlalu lama.
aku juga berjanji tak akan bertanya pintu mana saja yang telah kau lewati sampai kau mengetuk di sini.
aku akan abaikan penantian sepanjang musim penghujan
aku akan lupakan segenap risau sepanjang kemarau

cukup saja kau datang, maka aku tenang.
:')









balada ketika menanti petugas laundry yang sudah hampir dua minggu tak datang -_-"

Monday, September 10, 2012

Hanya Laki-laki yang Punya Satu Hati

September 10, 2012 0 Comments


Sedikit merenungi QS Al Ahzab ayat 4..





مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِفِي جَوْفِهِ


"Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati bagi rongganya..."

perhatikan..perhatikan..
dalam ayat di atas Allah menggunakan kata "rojulin" yang berasal dari kata "ar-rijal" yang artinya laki-laki. Allah tidak menyebutkan kata "annisa'" yang artinya perempuan dan juga tidak menyebutkan kata "al-insan" yang artinya manusia (yang berarti di dalamnya juga termasuk laki-laki dan perempuan).


Mengapa ??
Karena perempuan bisa hamil. Ya, dan ketika seorang perempuan hamil maka dalam rongga tubuhnya mungkin terdapat dua hati, bahkan tiga, empat, lima, dst.


MasyaAllah...
Al Qur'an sangat presisi..bahkan untuk hal sesingkat ini.
:')






Allahumma faqihna fid diin...


and
may Allah ta'ala grant us understanding of His book, aamiin.. >.<

Sunday, September 9, 2012

Susah Payah

September 09, 2012 0 Comments


قَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ
la qad khalaqna al insana fee kabad

We have certainly created man into hardship

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah
(QS Al Balad : 4)




Kata "kabad" jika diterjemahkan memiliki arti : kuat, bekerja keras, perangkap yang banyak dan menyerang dari berbagai arah, perjuangan tiada akhir.


Ya, begitulah. manusia diciptakan dalam keadaan susah payah yang mengharuskan manusia untuk terus.


Apapun jalan yang kita pilih, kita akan selalu mengalami kesusahan dan kepayahan. Hanya saja, ada jalan yang berujung pada pahala dan ampunan Allah dan ada pula jalan yang berujung pada azab dan murka Allah. Orang yang lari dari segala perintah Allah mungkin merasa akan terbebas dari kesusahpayahan. Mereka tak menyadari, walaupun mereka telah lari dari kesusahan yang mereka pikir akan timbul jika mentaati perintah Allah, mereka akan tetap dibuat susah payah dan stres oleh masalah hidup yang lain. Begitulah, karena kesusahpayahan adalah sesuatu yang pasti dialami manusia.


"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah"
(QS An-nisa' : 28)


Kita memang diciptakan dalam keadaan susah payah namun Allah telah menciptakan aturan dan memberikan perintah-perintah-Nya tidak lain adalah untuk meringankan kehidupan kita dan pada akhirnya berujung pada keselamatan dan kebahagiaan bagi kita pula. MasyaAllah :)



Humans are never free from worry. The richest one is worried about their relationship with their family members, and it might not be worrying to you – but it is extremely worrying to them.
The worries in the world are contrasting and scaled in many ways. Some people might be worried that they will be tortured in the next few minutes like many Muslims in the secret prisons, whereas another worries about why their carpet and curtains don’t match.

Each person has their own form of enormous struggle in life. So why not strive for the greatest of good deeds which hold the greatest rewards? Because aren’t you going to struggle – no matter what – anyway? :)


"..Bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas (neraka)" (QS Al Ghasiyah : 3-4)


Bagaimanapun, tanpa kita minta, kita akan selalu berada dalam kesusahan dan kepayahan. Tinggal kita memastikan, apakah kita tengan bersusah payah di jalan-Nya ataukah sebaliknya..







Saturday, September 8, 2012

Apakah Sepele Bagimu ?

September 08, 2012 0 Comments


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
QS. ar-Rum (30) : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
QS. ar-Rum (30) : 22

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
QS. ar-Rum (30) : 23

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
QS. ar-Rum (30) : 24

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu ke luar (dari kubur).
QS. ar-Rum (30) : 25

Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.
QS. ar-Rum (30) : 26


Pada hari-hari kita, 
yang sering kali kita anggap tak istimewa, berserak tanda-tanda kekuasaan-Nya

Hanya saja, sering kali kekerdilan jiwa membuat kesyukuran hanya mengalir atas serangkai doa yang menjadi realita
Selebihnya, segala yang ada pada semesta, nampak biasa

Seringkali kekeruhan hati mempersempit persepsi sehingga definisi kasih sayang-Nya hanya terbatas pada terijabahinya hal-hal yang kita pinta

Padahal,
Apakah sepele bagimu
jika suatu masa
kau menyaksikan harapan yang pernah hanya terlintas dalam benak
tidak terlantun dalam doa
hanya mengalir dalam bening suara hatimu saja
kemudian ia menjadi nyata milik realitasmu…

Apakah sepele bagimu
ketika apa-apa yang kau anggap biasa dan tak begitu kau pedulikan
menjadi karunia yang justru menopang segenapa kehidupan
dua kaki yang masih lincah melangkah
tangan yang masih diberi kekuatan untuk melakukan segala kegiatan
telinga, mulut, hidung, kulit, jantung,...
ah..
apakah sepele ??

Kemudian,
ketentraman dalam kecenderungan
bahasa dan kulit yang berlainan
bergantiannya siang dan malam
iringan awan membawa takut dan harapan lewat kilat dan hujan
langit yang ditegakkan

semua
tidak kebetulan
semesta sempurna tercipta untuk menopang hidup mahluk kecil bernama manusia

buka mata, hati, dan telinga
masih banyak kewajiban kesyukuran pada hal-hal yang justru sering kita anggap biasa

ah, iya
dan tentang doa-doa
Dia pasti paling tahu bagaimana berkonspirasi dengan waktu dan mengondisikan semesta bagi realitas sebuah doa






astaghfirullah..
ampuni hamba atas hari-hari belakangan yang penuh pembanding-bandingan hingga menjauhkan hamba dari kesyukuran :'(



Wednesday, September 5, 2012

Kau Beri Nama Apa ?

September 05, 2012 0 Comments

Kau beri nama apa ?
Pada jiwa
Seumpama debur ombak yang menggulung dan menenggelam
Lalu diam-diam mengikis karang keangkuhan perlahan

Kau beri nama apa?
Genang pada mata yang sering kau rintikkan pada pucuk-pucuk malam

Kau beri nama apa?
Selip-selip rasa
Yang frasanya selalu kau terjemahkan dalam panjangnya doa
Yang dalam diam sebenarnya membuatmu selalu merenungkan



Ah, jadi ini yang kau sebut rindu ?



dan (sepertinya) aku (mulai) merasakannya..

Monday, September 3, 2012

Ditolak!

September 03, 2012 0 Comments


Don't break anybody's heart, they have only one...

Break their bones, they have 206... (anonim)


Ditolak. (Kata orang) rasanya sakit. Bikin hati hancur dan patah, atau minimal sedikit menyesakkan. Ya begitulah, agak terasa berlebihan mungkin, tapi memang ditolak itu tidak enak. Setidaknya itu yang saya alami beberapa waktu yang lalu.

Beberapa waktu yang lalu saya pulang ke rumah saya di daerah Tangerang. Karena keluarga saya baru pidah ke sana dan saya agak jarang pulang (walaupun ga separah bang Toyib) saya agak belum terbiasa dengan suasana lingkungan sekitar rumah saya. Kemudian pada suatu pagi seorang pria datang ke rumah saya. Dia berdiri di depan pagar rumah sambil mengucapkan salam (?),

"misii,bu..misi..."

Dari pengamatan yang saya lakukan dari lubang jendela, sekilas terlihat bahwa dia adalah pria separuh baya dengan penampilan cukup sederhana. Kemudian segera saja saya melapor pada ibu saya,

"bu, ada tamu.."

"oh, itu pengemis, bukan tamu. Ambilin uang di dompet terus kasiin ke pengemis itu.."

"masa sih pengemis? tapi kayaknya bukan pengemis,deh.."

"itu pengemis, udah sering masuk perumahan ini. Udah sana cepetan ambilin uang.."

Kemudian saya ambil beberapa uang receh (haduh,kok pelit banget ya saya >.<) dan segera keluar untuk menemui bapak pengemis tersebut. Ternyata benar beliau seorang pengemis karena begitu melihat saya keluar beliau langsung mengulurkan belalainya eh mengulurkan tangannya. Sebenarnya beliau terlihat (terlampau) sehat, tegap, dan rapi untuk ukuran seorang pengemis. Ah,ya sudahlah, siapa tahu dia memang sangat membutuhkan.

Lalu segera saja saya serahkan uang tersebut, namun tiba-tiba..
"ahh,apaan receh doang ??? ogah-ogah,mending ga usah. Seribu,kek.. receh doang" hardik bapak pengemis itu. saya jadi agak tersentak dan bingung.
"ya,udah, saya pergi aja. Dasar, masa cuma ngasih receh doang, seribu kek minimal ", bapak pengemis itu berlalu sambil menggerutu.
Haduh, saya ditolak.

Pengemis itu menolak uang receh. Padahal setelah saya lihat kembali uang receh yang akan saya berikan ternyata adalah uang receh dengan nominal seribu rupiah pada tiap kepingnya dan jumlahnya pun cukup lumayan. Ingin rasanya memanggil bapak pengemis tersebut dan menyerahkan uang yang saya genggam. Yah..tapi bapak pengemis itu sudah menghilang.
fiuhh..

Ternyata beliau bukan pengemis pertama di hari itu, ada sekitar 3-4 pengemis yang datang semenjak pagi hingga sore. (tapi mereka ga nolak uang recehan) Dan itu berulang setiap hari padahal mereka masih terlihat sangat bugar. Belum genap seminggu di rumah saya sudah mulai hapal wajah-wajah mereka dan jadwal "kunjungan rutin" masing-masing. Ya, mengemis sudah menjadi profesi..

Jadi teringat kisah Umar bin Abdul Aziz yang hanya dalam dua tahun masa kepemimpinannya mampu membuat tak ada lagi rakyat di negerinya yang layak menerima zakat. Hmm, awalnya saya mengira bahwa rakyat yang dipimpin Umar bin Abdul Aziz pasti kaya raya semua hingga tak ada yang layak menerima zakat. Atau Umar bin Abdul Aziz sebelumnya sepertinya rajin sekali membagi-bagikan harta (mungkin semacam BLT di zaman sekarang) sehingga pada akhir kepemimpinannya semua rakyatnya berkecukupan.

Ah,tapi ternyata bukan seperti itu. Setelah membaca kisahnya, ternyata tak adanya rakyat yang layak menerima zakat bukan karena semua rakyatnya kaya raya namun karena semua rakyatnya memiliki harga diri (izzah) yang tinggi sehingga mereka enggan menerima zakat meskipun mereka hidup kekurangan. Semiskin apapun mereka, mereka akan selalu berusaha untuk bekerja dan tidak meminta-minta.

Jadi selama dua tahun kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, ia memang membuat rakyatnya kaya namun bukan kaya akan harta, yang ia kayakan adalah hati-hati mereka. Ia memang memberantas kemiskinan, ya memberantas kemiskinan yang paling utama, yaitu kemiskinan akan harga diri dan rasa malu. :')





Ya, negeri ini memang rakyatnya banyak yang miskin

bukan harta,bukan itu yang utama

namun jiwa

miskin jiwa hingga ia terbiasa hanya menerima dan meminta-minta


negeri ini memang penuh dengan jiwa peminta-minta

yang tak pernah puas pada harta

pada dunia yang hina

bukan saja mereka yang menengadahkan tangan di jalan-jalan

namun juga mereka kaum intelek berdasi di gedung-gedung tinggi


kemiskinan jiwa..

penyakit yang menjangkit karena cinta dunia

hingga selalu merasa kurang terhadapnya

dan akhirnya tak tabu lagi untuk selalu hanya menerima dan meminta-minta




ah,kemiskinan jiwa..

jangan-jangan ia juga mulai hinggap dan menginfeksi hati-hati kita




naudzubillahi mindzalik >.<



"Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya". (Muttafaqun ‘alaihi)

"Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api" (HR Ahmad)

"Minta-minta itu merupakan cakaran, yang seseorang mencakar wajahnya dengannya, kecuali jika seseorang meminta kepada penguasa, atau atas suatu hal atau perkara yang sangat perlu"(HR At Tirmidzi)

"Wahai Hakiim! Sesungguhnya harta itu indah dan manis. Barang siapa mengambilnya dengan berlapang hati, maka akan diberikan berkah padanya. Barang siapa mengambilnya dengan kerakusan (mengharap-harap harta), maka Allah tidak memberikan berkah kepadanya, dan perumpamaannya (orang yang meminta dengan mengharap-harap) bagaikan orang yang makan, tetapi ia tidak kenyang (karena tidak ada berkah padanya). Tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang meminta)". (HR Bukhari-Muslim)