Friday, May 27, 2011

Suami Saya Seorang Hafidz

May 27, 2011 3 Comments

Senja kian merona
Namun ronanya tak membuat langkahku melambat untuk sekedar menikmati kepergian sang mentari
Aku terus saja melaju berkejaran dengan waktu

Ah..untungnya dia masih berdiri di sana
Ya,lelaki itu masih berdiri di sana
Di ujung jalan setapak penuh kenangan, jalan setapak menuju salman..
Segera saja kumenghampirinya
Dengan masih sibuk mengatur nafas yang terengah akupun dengan tak sabar segera berkata padanya

Monday, May 2, 2011

Aku Ingin Tetap Berada di Bawah Hujan

May 02, 2011 0 Comments


Aku ingin tetap berada di bawah hujan
Belajar padanya tentang ketulusan
Karena ia tak pernah peduli di bumi mana ia kan dijatuhkan

Aku ingin tetap berada di bawah hujan
Merasakan tiap bulir mengalir hingga ke sepetak lahan gersang bernama jiwa
Dan sedang tak ingin aku bertemu dengan purnama yang  menguning
Karena hari ini aku hanya ingin berada di bawah hujan untuk menyeka hati agar kembali bening

Aku ingin tetap berada di bawah hujan
Agar semua air mata ini dapat tersamarkan...
Tak peduli aku dengan rona senja yang kucinta
Karena hari ini aku hanya ingin berada di bawah hujan
Berusaha  berdamai dengan kegelisahan

Sunday, April 24, 2011

Dialog Sunyi (2)

April 24, 2011 0 Comments
menghadapimu
lelah
aku merasa seperti sampah

mendengarkanmu
bising
hanya membuat kepalaku pening

Menurutimu
Seolah semua adalah kebutuhanku

Berusaha merajaiku
disaat harusnya akulah yang memperbudakmu


Seandainya kita tidaklah satu
sudah lama kuingin tinggalkanmu

#hawanafsu

Sunday, March 13, 2011

Antara Aku, Dia, dan Anjing Itu (Part2)

March 13, 2011 0 Comments
assalamu'alaykum tareman-teman,karawan-kawan...yang di sini....yang di sana..di mana-mana..berhubung banyaknya permintaan untuk melanjutkan note ini(sampai2 SBY aja bilang LANJUTKAN!!!) dan berhubung saya tidak mau ada demo besar-besaran untuk menuntut kelanjutan note ini maka dengan ini saya memutuskan untuk melanjutkan note ini..ok dari pada banyak berbasa basi busuk mending langsung baca aja y..

waduhhhh...posisi lintang semakin tersudut(untung g sampe ngeluarin tendangan sudut)
wanita itu semakin mendekat dan akhirnya berdiri di samping lintang. Lintang menahan nafas sejenak berharap wanita itu berkata "coba lihat ke arah sana..di sana ada kamera..anda masuk acara tv kami KENA DEH!!".hahh..tapi ternyata tidak.
Dan waktu lintang liat ke bawah,ternyata kaki wanita itu tidak menginjak tanah!!!
melainkan menginjak kaki lintang,terang aja lintang cuma bisa meringis kesakitan.
sedangkan anjing yang ada di depan kami terus saja berjalan berputar-putar tanpa memberi komentar apa2.
wanita itu:"dek.."wanita itu tiba2 mengeluarkan suara dan menjabat tangan lintang.Tangannya terasa
sangat dingin
lints:"eh..oh..mmmm"
wanita itu :"mau jalan kedepan?"
sambil menggelengkan kepala lintang jawab:"iya.."(?)
Wanita itu:"boleh bareng g?saya takut banget sama anjing.."

GUBRAAAAKKKKK
lints:"oh iya boleh mbak.."
Akhiranya kami bergandengan sampai ujung jalan,sayup-sayup pun terdengar lagusepanjang jalan kenangan kita slalu bergandeng tangan..
dan anjing itu ikut berjalan kira2 2 meter di samping kami.
setelah sampai di ujung jalan,wanita tersebut naik angkot
dan anehnya anjing itu langsung berlari kembali ke arah rumah yang tadi dimasuki majikannya
heehhh..ada2 aja..eh tapi kok serasa ada yang kurang?
wahhhh pukul 07.10!!!!
waduhh.TELAAAAT!!!

hmmm..
coba bayangkan kalau wanita itu tak berkata apa2
mungkin ia akan terus tercekik rasa ketakutannnya sendiri
kalau ia tak berkata apa2
mungkin lintang akan terus terbelenggu prasangka2 yang tidak2
kalau ia tak berkata apa2
mungkin anjing itu hanya bisa menggonggong dan kafilah tetap berlalu(?)

saat kita merasa sedang tertekan,punya banyak masalah..
kita justru cenderung ingin menyendiri
berharap rasa sepi kan memberi solusi
padahal siapa tahu Allah telah menitipkan solusi pada orang2 yang ada di sekitar kita
atau mereka kan dapat meringankan jiwa walau hanya sekedar jadi pendengar cerita kita
bukankah garam yang dinikmati dalm kebersamaan akan terasa lebih nikmat dari pada puding yang dinikmati dalam kesendirian??

ketertutupan kita yang berlebihan justru terkadang menimbulkan prasangka yang tidak2 dari orang lain dan akan membuat kita justru makin tersiksa

jadi kenapa kita masih ragu untuk berbagi??
memang tak semua hal layak untuk diceritakan
tapi tak segalanya pula boleh disimpan sendiri
ya kan?^^

wallahu'alam bishowab

Sunday, March 6, 2011

Dialog Sunyi

March 06, 2011 0 Comments
Biarkan aku menulis di sini
Tak dibaca?
Aku tak peduli
Karena terkadang aku butuh ruang yang sunyi
Untuk berdialog dengan hati

Biarkan aku menulis di sini
Layaknya  awan
Yang tak peduli di bumi bagian mana hujan akan ia jatuhkan
Di atas tanah gersang
Di atas lautan
Atau bahkan di atas selokan

Biarkan aku menulis di sini
Tersenyum dan tertawa bersama kata-kata nan jenaka
Merenung dan menangis  bergulat dengan kata melankolis atau romantis
Bersitegang dengan kata-kata serius
Atau sekedar berkelana tak menentu bersama  kata-kata labil dan misterius

Biarkan aku menulis di sini
Bertemu dengan bagian diriku yang mungkin tak pernah kau kenali
Menyapa sudut –sudut  hati yang tak pernah kau kunjungi

Biarkan aku menulis di sini
Melakukan dialog sunyi...

Monday, February 14, 2011

Yakin Udah Siap Berkeluarga?!

February 14, 2011 0 Comments
Catatan si Ika*

Hmm..jadi yakin udah bener2 siap berkeluarga??
atau masih ragu?
tidak baik memulai sesuatu dengan keraguan (ya walaupun itu lebih baik dari tidak memulai sama sekali)
di notes "Siapa takut berkeluarga?!" kita udah bahas panjang lebar kali tinggi sama dengan volume tentang cara "berkelurga" yang benar.
Nah sekarang biar lebih mantep yuk kita simak tulisan di bawah ini...^^


Da'wah adalah seruan dengan metode tertentu agar orang bergerak dari gelap menuju cahaya. Dari jahiliyah pada suatu yang fitrah. Dan karena kita mencintai orang tua kita, sudah selayaknyalah kita berda'wah pada mereka. Ya..da'wah karena cinta..dan cinta itu butuh pengorbanan. Sejauh apa pengorbanan kita? sejauh itulah jangkauan cinta kita.
Tapi pengorbanan yang seperti apa?
Allah telah mengajarkan bagaimana seharusnya berkorban tanpa menjadi "korban" keadaan dan kebodohan kita sendiri.

Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.
QS. Maryam (19) : 41
ceritakanlah...ya Allah meminta Rasulullah untuk menceritakan kisah Nabi Ibrahim.Berarti kisah ini adalah suatu kisah yang sangat penting dan harus diambil hikmahnya

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
QS. Maryam (19) : 42
"wahai bapakku.."suatu sapaan yang menunjukkan hubungan yang sangat dekat. Sejatinya menyampaikan pesan, apalagi suatu perintah ada seninya, agar yang menerima pesan atau perintah itu bersedia melakukan apa yang kita minta dengan kelegaan hati.dan kata-kata tersebut menunjukkan penghormatan dan kasih sayang yang teramat sangat.
Selain itu , dalam ayat ini nabi Ibrahim tidak memojokkan ayahnya sebagai tersangka dan penyekutu Allah melainkan mengajaknya berdiskusi dan menanyakan baik-baik

Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
QS. Maryam (19) : 43
"telah datang kepadaku sebahagian ilmu.." kalimat ini menunjukkan kerendahan hati nabi Ibrahim. Ketika berda'wah kita tidak boleh merasa lebih pintar ataupun lebih sholeh dari orang yang kita da'wahi.

Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
QS. Maryam (19) : 44
Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaithan ".

QS. Maryam (19) : 45
"sesungguhnya aku khwatir.."merupakan kata-kata yang menunjukkan kasih sayang kita terhadap orang tua. Kita menda'wahi mereka bukan karena kita merasa lebih berilmu dan lebih sholeh melainkan karena kita khawatir jikalau mereka ditimpa azab Allah.

Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama ".
QS. Maryam (19) : 46
beginilah da'wah..tak selalu mulus. Sering kali da'wah kita dapat mengalami penolakkan bahkan dari orang tua kita sendiri

Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku.
QS. Maryam (19) : 47
ketika da'wah nabi Ibrahim mengalami penolakkan, beliau tidak marah kepada ayahnya melainkan mendo'akan dan memohonkan ampun. 

Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan daripada apa yang kamu seru selain dari Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku ".
QS. Maryam (19) : 48
ketika hasil da'wah tidak sesuai dengan yang diharapkan,tak perlu kecewa,toh tugas kita hanya meyeru dan masalah hidayah adalah hak prerogatif Allah. Selain itu ayat ini senada dengan hadits Rasulullah bahawa tiada ketaatan kepada mahluk selain dalam hal yang ma'ruf (kebaikan). Kita memang wajib mentaati orang tua kita namun ketika ketaatan itu justru menyimpang dari aturan Allah maka kewajiban itu gugur.


Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Yaqub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
QS. Maryam (19) : 49
tiada akan pernah sia-sia da'wah ini jika memang diniatkan untuk Allah semata, karena nanti Allah-lah yang akan membalas segala usaha kita dengan sebaik-baik dan seadil-adilnya.


Wahai saudaraku..
jadi sudah benar-benar yakinkah bahwa kita telah siap "berkeluarga" ?
dengan tidak melalaikan hak-hak orang tua kita untuk dida'wahi?
dengan tidak melalaikan hak mereka untuk diseru menuju cahaya dan kebaikan?
dengan tidak melalaikan hak mereka untuk membersamai kita di surga nantinya?

wallahu'alam bishowwab



Friday, February 11, 2011

Ibnu Qayim Mengingatkan Kita dengan Tiga Kata

February 11, 2011 0 Comments
Beliau rahimahullah berkata: Hendaknya setiap orang berhati-hati agar tidak menyombongkan diri dengan kata "أنا" (saya) "لى"(milikku) "عندى"(kepunyaanku).

Karena dengan ketiga kata diatas Allah Ta'ala menguji iblis, Fir'aun dan Qarun.


Adapun kata أنا terdaptat pada perkataan Iblis:
أنَا خَيْرٌ مِنْهُ
"Aku lebih baik dari dirinya (Adam)"


Kata لى pada perkataan Fir'aun:
لِى مُلْكُ مِصْرَ
"Kerajaan Mesir adalah milikku."


Kata عندى pada perkataan Qarun:
إنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِى
"Aku diberi (kekayaan) semata-mata karena ilmu yang ada pada diriku."


Akan tetapi yang pantas bagi seorang hamba, hendaknya dia mengatakan
Kata أنا seperti dalam kalimat:
أنا العبدُ المذنب، المخطئ، المستغفر،المعترِف
"Aku adalah seorang hamba yang penuh dengan dosa, orang yang bersalah, orang yang selalu memohon ampun (atas dosa-dosanya), orang yang mengakui (kesalahannya)"


Adapun kata لى, seperti:
لى الذنب، ولى الجُرم، ولى المسكنةُ، ولى الفقرُ والذل
"Dosa-dosa itu adalah milikku, kesalahan itu adalah milikku, kemiskinan itu adalah milikku, faqir dan hina itu adalah milikku."


Adapun kata عندى seperti pada kalimat
اغْفِرْ لى جِدِّى، وَهَزْلِىوخَطَئِى، وَعَمْدِى، وَكُلُّ ذلِكَ عِنْدِى
Ya Allah berikanlah ampunan padaku atas ketergesa-gesaanku, kelemahanku, kesalahanku dan kesengajaanku dan semua itu ada pada diriku."


-Zaadul Ma’aad Juz ke 2-

Wallahu'alam bishowab

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)