I'm just a little bit caught in the middle
Life is a maze and love is a riddle
I don't know where to go I can't do it alone I've tried
And I don't know why
("The Show"-Lenka)
Beberapa waktu ini entah mengapa saya merasa begitu kacau, rumit, dan kurang stabil. Seolah-olah semua hal yang saya lakukan tak beres dan tak memuaskan. Sebab apa?
Ah, pertanyaan ini juga yang selalu ditanyakan oleh suami saya. Dan saya tak pernah yakin betul apa jawabannya.
Pekerjaan rumah yang (seolah) tak kunjung beres?
Ya, bisa jadi. Kepala saya sering terserang cenat-cenut akut ketika melihat pekerjaan rumah belum beres. Beruntungnya saya dikaruniai seorang suami yang baik hati, lapang dada, dan ganteng (pujian berbayar :p ) yang akan tetap tersenyum ketika pulang ke rumah dan melihat banyak pekerjaan rumah yang belum beres dan dengan senang hati ia membereskannya. Enak dong? Harusnya iya..tapiii.. segera setelah itu saya akan diserang cenat-cenut akut lagi karena perasaan bersalah dan perasaan tak cukup baik menjadi istri. Duh.
Belum lagi tentang saya yang merasa tidak cukup baik dalam mengurus Bintang (seolah-olah saat menimbang Bintang adalah saat dimana saya harus membuka situs "ol-akademik" untuk melihat IP). Ah, dan sebagainya..(bisa jadi panjang lebar kali tinggi samadengan volume kalau saya tulis semua disini) yang walaupun segenap hal tadi telah saya ceritakan pada suami saya dan dia selalu meyakinkan bahwa semuanya tidak seburuk itu, tetap saja rasanya semuanya berjalan tidak beres.
Di tengah kerumitan perasaan yang saya rasakan, suatu pagi saat Bintang sedang tidur dhuha (Bintang punya kebiasaan tidur setelah mandi dan sarapan) saya yang sedang iseng ceklak-ceklik remote mencari tontonan yang bagus tetiba terhenti di chanel HBO. Ada sebuah film yang ditayangkan disana. Judulnya "Moms' Night Out". Ceritanya tentang seorang ibu dengan 3 anak balita yang merasa jenuh dan tak bahagia dengan hidupnya dan kemudian ia merencanakan sebuah acara bersenang-senang dengan teman-teman wanitanya.
Sedari awal menonton film ini terasa "gue bangeet" hingga pada akhir cerita ada dialog yang menurut saya sangat bermakna dan menjadi jawaban atas kerumitan perasaan yang saya alami akhir-akhir ini.
Allyson: "No matter how hard I try, no matter how much I give, I'm just...I'm not enough.
Bones: "For who?"
Allyson: "What?"
Bones: "Not enough for who?"
Allyson: "I mean, Sean, the kids, for my mother, God, everybody. I don't know."
Bones: "You? Not enough for you? I was raised in church. This might surprise you, but I have since
drifted from the faith."
Allyson: "Shocker."
Bones: "My mama worked three jobs. I never met my daddy. I had to get up early and walk to school,
but I'd wait up for her coming home from the diner. I'd wait up every night. Cause she'd come home
and she'd put me to bed and she'd tell me something. She'd tell me the same
thing every night.
"He loves you, Charles.And I'd smile and go off to sleep. You know, I saw something on Pinterest the other day. It was an eagle. Just caring for its young. It's a beautiful thing to watch one of God's creations just doing what He made it to do. Just being an eagle. And that's enough. You all spend so much time beating yourselves up. Must be exhausting. Let me tell you something, girl. I doubt the Good Lord made a mistake giving your kiddos the mama He did. So you just be you. He'll take care of the rest."
"No matter who you are, no matter
what you do, or how far you run,
"Jesus will always be loving
you with his arms open wide,
"just for being you."
*****
Ah, diriku..
Bukankah dahulu salah satu keluarga yang paling agung telah mencontohkan? Keluarga Ibrahim 'alaihis salam.
Bagaimana Nabi Ibrahim hanya yakin bahwa Allah yang memerintahkan ia untuk meninggalkan istri dan anaknya di gurun nan gersang. Cukup dengan alasan itu maka ia kerjakan. Tak peduli ia dengan cemoohan orang jika saja ada yang mengatakannya ayah yang keterlaluan. Bahkan ia tak peduli pada perasaannya sendiri. Cukup, cukup sudah alasan "karena ini perintah Allah".
Bagaimana pula bunda Hajar rela ditinggalkan bersama anaknya di tengah padang tak bertuan. Yang padahal disana jangankan ada pasar atau hiburan, tetangga ataupun kawan, air saja sulit didapatkan. Cukup saja jawaban "ya" atas pertanyaan "apakah ini perintah Allah?" yang ia ajukan membuatnya tenang.
Lalu lihat pula bagaimana Ismail kecil yang rela disembelih oleh ayahanda tercinta,yang padahal baru saja ia nikmati kasih sayangnya setelah semenjak bayi tak berjumpa. Ya, hanya karena satu alasan yang sama "karena perintah Allah".
*****
ya, seperti kata Bones, " Just do what He made you to do. Just be you. He'll take care of the rest.."
:')
cukup berusaha laksanakan perintah Allah untuk jadi istri dan ibu yang baik, sisanya..biar Allah yang bereskan. Itu saja.
*****
My life needs to change for me to be happy—FALSE.
My life hasn’t changed at all.
I have.
Mbak Lintaang, peluuuk :* Ini tulisannya juga acha banget hiks.. Semangat mbak! :)
ReplyDeleteAchaaa..peluk balik \(>.<)/
DeleteYosh..semangat juga ya, acha..semoga internshipnya berkah :')