Tuan Hujan
Kamu sedang apa? Menatap masa depan? Oh, kamu sedang memandangi dia..
menatap dunia dari berbagai sisi
Pada salah satu kajiannya, ustadz Salim A Fillah pernah berkata,
" Kahlil Gibran pernah menyatakan, jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Tidak. Cinta itu adalah anak dari kecocokan jiwa. Dan selama kecocokan jiwa itu tiada, cinta tak akan pernah hadir. Dalam hitungan tahun..bahkan milenia.
Sebab apa?
Ruh-ruh itu seperti pasukan yang ada di dalam kesatuan-kesatuan. Kalau mereka saling mengenal maka mereka itu mudah untuk sepakat. Kalau mereka tidak saling mengenal maka mereka gampang untuk berselisih.
Pasukan itu kenal satu sama lain pakai apa? Pakai sandi. Pakai kode. Kalaupun tidak bertemu, hatta terhalang bukit tapi kalau kodenya nyambung, maka merela sepakat.
Yang sama adalah rumus jodoh itu, kalau sama-sama hati mereka tunduk pada Allah, mengenal Allah swt, dan mengabdikan hidup ini untuk Allah.
Agama itu cara memandang hidup, cara memandang mati, cara memandang hidup setelah mati, cara memandang pencipta hidup dan mati, cara memandang pasangan, lingkungan, dan kesemua mahluk Allah swt.
Maka kesamaan dalam hal itu, kesejiwaan, adalah jaminan kebaikan bagi pernikahan."
*****
Tetiba terputar memori saat aku mengajukan pertanyaan terakhir di sesi "perkenalan" kita,
"Kenapa saya?"
"Apa?"
"Iya, kenapa memilih saya untuk menjalani proses ta'aruf ini?"
Aku sudah menebak kau akan menjawab dengan klise, "ya..karena lintang demikian, demikian.."
"Karena saya merasa ada kecocokan jiwa", jawabmu singkat.
Ah, oke. Skakmat. Selesai perkara.
*****
All of my doubt
suddenly goes away somehow
One step closer..
:')
Mungkin,
mungkin saja ini hanya seperti bebiji yang mengalami dormansi. Hanya tinggal menunggu kondisi yang tepat maka nanti kau akan melihatnya tumbuh dengan pesat.
Atau ini hanya layaknya merindunya padang ilalang pada hujan. Yang, meskipun entah kapan, ia yakini betul akan datang.
Ah, sudahlah.. apa perlu kunyanyikan untukmu sebuah lagu?
"Langit tak selamanya kelabu
Jangan larut dalam haru-biru
Bersabar selami waktu
Semua pasti berlalu..
Dan mentari yang kan bersinar
Memberi cahaya harapan
Bangkitlah raih impian capai masa depan.."
Lalu, jika semuanya tetap begini sampai nanti bagaimana?
Tak apa, seperti katanya, dunia ini kan sesaat. Iya. Sesaat..