Wednesday, September 24, 2014

kzl

Katanya, kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal.


Ya, marah, kesal, pundung..atau apapun namanya. Entah mengapa memang seringnya kita timpakan pada orang yang paling kita cintai. Dan ya, terutama tentang pundung (yang menurutku sebenarnya sangat berbeda degan marah). Aku pernah bercerita padamu tentang "pundung" bukan?



Dan kau seharusnya bisa sedikit "lega" karena tahu bahwa segenap kekesalan dan pundung yang sering aku lakukan adalah pertanda cinta yang teramat sangat. Baiklah, aku tahu itu adalah cara yang tidak menyenangkan untuk mengetahui bahwa kita dicintai. Oleh karenanya aku ingin meminta maaf. Maaf atas segenap kekesalan dan rasa "pundung" yang aku lampiaskan begitu rupa. Yang seringnya membuatmu bingung apa sebabnya dan harus bagaimana (ah, tolong..jangan tanyakan itu, terkadang aku juga tak begitu paham mengapa semua itu bisa aku rasakan).


Dan tahukah kamu?
Sebenarnya sedari dulu aku tak bisa merasa kesal padamu terlalu lama. Entah, matamu yang sungai itu selalu bisa menghanyutkan segenap marah, kesal, dan raguku. Sampai-sampai seolah aku yakin jika pun suatu hari matahari membeku matamu akan bisa menghadirkan kehangatan yang lain. 

Hmm..apalagi ya..
Ah, tahukah ? Sesungguhnya aku merasa agak kikuk meracau kembali disini. Ya, mungkin karena kau bukan lagi alamat yang tak ada dalam peta dan membuatku tak tahu bagaimana harus kesana. Kau sekarang sejelas hilir bagi sungai yang meski seberapapun berliku tak perlu bertanya kemana ia akan bermuara. 

Ya, sudahlah itu saja..
sekali lagi maafkan aku, ya..
terimakasih juga selama ini telah maklum dan berusaha paham. semoga Allah menetapkan untukmu pahala tak berkesudahan sebagai balasan.




2 comments:

  1. *****

    Kali ini gak perlu nebak2, tulisan ini pasti ditujukan buat suamimu ya neng ? :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa jadi..bisa jadi.. :p
      *apa sih, bang..sok2 pake anonim segala -___-a

      Delete