Thursday, September 25, 2014

Behind The Scene



Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
 (Q.S. An-Nisaa’ : 32)




Ah, membaca ayat ini terasa sungguh mak jleb..

Pernahkah kalian membaca alquran kemudian kalian merasa bahwa sebenernya bukan alquranlah yang tengah kalian baca melainkan kalianlah yang dibaca oleh alquran ?

Hari ini saya merasakannya lagi untuk kesekian kali :'(


Ayat di atas sedang sangat pas dengan kondisi saya saat ini. Ayat tersebut mengingatkan saya pada masa-masa bersila di "lingkaran-lingkaran cahaya" yang pada saat ayat ini dibacakan biasanya kami tengah membicarakan rasa iri dan dengki terhadap orang lain.

Kalau mau jujur, ya memang salah satu PR terbesar abad ini adalah bagaimana kita bisa sungguh-sungguh-tulus ikut berbahagia melihat sahabat-sahabat, teman-teman, dan orang-orang sekitar kita satu persatu bisa meraih impian-impian mereka. Mendoakan kebaikan-kebaikan bagi mereka dan tersenyum melihat pertumbuhan-pertumbuhan mereka. Kemudian dengannya, kita mampu menyerap energi positif untuk menumbuhkan diri kita.

Tapi namanya juga salah satu PR terbesar abad ini.. terkadang sulit sekali melakukannya di setiap situasi. Rasa iri, dengki, atau sekedar mupeng biasanya gampang muncul. Eh, tapi ada juga sih teman saya yang keren banget. Dia bilang, dia tak pernah ngiler kalau ada orang lain yang bisa berprestasi, dia juga ga ngiler kalau ada orang yang kaya, beli mobil dan gadget baru, jalan-jalan terus, dan sebagainya. Dia bilang dia cuma ngiler kalau lagi tidur miring. *ih, jijay..*


Maaf-maaf.. mari kembali ke jalan yang benar..
Jika orang lain merasa iri atau mupeng melihat kelebihan, atau prestasi, atau pencapaian hebat orang lain, pada saya efeknya seringnya sebenarnya tidak separah itu (atau justru sebenarnya hal inilah yang lebih parah, ya? >.<). Jika melihat hal seperti itu saya seringnya jatuh meratapi diri, merasa tak berharga, tiada berguna. Merasa hanya sekedar kuah-kuah sop, remah-remah cake Nutritiaflava *promo*, atau sekedar tusuk-tusuk cilor (Maaf, efek lapar)

Sungguh.. seringnya jadi merasa "terus gue ngapain aja selama ini..huks..dasar tak berguna.." Tapi perasaan seperti ini parahnya justru tidak menjadi motivasi malah menjadikan diri minder, rendah diri, dan..ah, ya begitulah..

Dan juga kadang jadi merasa orang lain lebih bahagia, lebih beruntung... sedangkan saya..astaghfirullah.. jadi nyerempet-nyerempet kufur nikmat gini >.<

Rumput tetangga jadi kelihatan lebih hijau (kalau kata temen sih, "ya iyalah rumput tetangga lebih hijau, orang kamunya kerjaannya ngeliatin rumput tetangga terus, bukannya nyiramin dan ngurusin rumput sendiri >.<)

Dan kemudian sebenarnya salah satu penawarnya teramat sederhana. Salah satu penawarnya waktu itu justru saya temukan dalam salah satu gambar yang ada di situs 9gag. Tapi sayang seribu sayang saya lupa menyimpannya dan ketika ingin dicari lagi sulit sekali dan bingung juga apa kata kuncinya.

Gambarnya cukup sederhana. Gambar terbagi menjadi dua kolom, di sisi kiri menggambarkan orang-orang yang berada di atas kapal yang sepertinya baru saja porak poranda terkena badai dan mereka berada di tengah lautan. Masih di gambar yang ada di sisi kiri, orang-orang yang berada di atas kapal tadi melihat ada siluet pulau dimana di pulau itu ada siluet manusia yang seperinya sedang menatap ke arah mereka. Orang-orang di atas kapal itu bersorak gembira "daratan..daratan.."

Di kolom sebelah kanan, ada seseorang yang sedang berdiri di pinggir pantai dengan pakaian compang-camping. Sepertinya orang tersebut terdampar di pulau asing tersebut. Dan dari kejauhan nampak siluet kapal yang tengah mendekat. Orang yang berdiri di tepi pantai itu pun bersorak gembira, "kapal penyelamat..kapal penyelamat.."

Ah, ironis sekali melihat gambar itu..

Dan lebih ironis lagi mungkin itulah yang sering kita (saya) alami. Melihat kehidupan orang lain yang sepertinya lebih indah, lebih beruntung, dan ingin sekali rasanya seperti itu. Padahal pada saat yang sama orang lain sedang melihat kehidupan kita dan merasa kitalah yang jauh lebih bahagia dan beruntung, padahal diri kita sendiri tidak merasa seberuntung itu.

Ya, menyadari bahwa setiap orang memiliki masalah masing-masing, ujiannya masing-masing, dan peperangannya masing-masing, seharusnya bisa membuat kita lega dan bersyukur atas kehidupan yang kita miliki, bagaimanapun pahit-manisnya. Kita sejatinya juga tak pernah benar-benar tahu apa yang terjadi di balik senyuman-senyuman yang mereka tunjukkan, di balik kebahagiaan-kebahagiaan yang mereka tampakkan, ya, dan segalanya yang tak kasat mata. Apalagi seseorang memang cenderung hanya menunjukkan sisi kehidupan sekedar yang ingin ia tunjukkan saja. Terlalu banyak cerita di balik layar yang mungkin jika kita diberi kesempatan tahu dan melihat lebih dekat membuat kita diberi imbalan apapun tak akan mau menukar kisah hidupnya dengan kisah hidup kita.

Hmm.. ya, lagi pula Allah pasti sudah mengukur segalanya. Termasuk mengukur ujian tiap-tiap kita. Boleh jadi jika kita diuji dengan kesenangan yang selama ini kita lihat pada orang lain iman kita justru tak akan sanggup.


Astaghfirullah T_T


"...(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu..."
*****


semoga segala yang tertampak di khalayak menjadi energi positif yang menumbuhkan dan segala yang tersembunyi bisa menjadi simpanan kebaikan...

aamiiin :(

2 comments:

  1. Setiap orang pasti punya ujiannya sendiri, mba. Bedanya ada orang yang ga suka cerita, ada yang mengumbar dengan mudahnya mengeluh tiap hari. Ga perlu risau, karena memang sudah sesuai takarannya. Kadang malah kalau ujiannya udah selesai kita baru nyadar ternyata bisa sekuat itu melewati ujian yang berat dan luar biasa.

    ReplyDelete