Saya suka sekali dengan kata-kata, frasa-frasa, ungkapan-ungkapan dan segenap kalimat-kalimat yang terangkai dan terjalin karenanya.
MasyaAllah...alhamdulillah Allah telah menciptakan itu semua :')
Tapi akhir-akhir ini saya agak terganggu dengan beberapa ungkapan. Mulai dari
"SO WHAT?!"
terus, "SIAPA *dengan nada menggantung, pas lawan bicaranya udah jawab baru dilanjutin* YANG NANYA/ YANG PEDULI?"
atau,
"IYA KALEE"
sampe yang paling anyar,
"TERUS GUE HARUS BILANG 'WOW' GITU??"
Awalnya sih biasa aja, seru-seru aja dengernya. Tapi perlahan kok agak mulai menyebalkan ya ketika itu terjadi berkali-kali bahkan pada pembicaraan-pembicaraan yang penting.
Kalo lagi ngomong sama orang dan orang itu mengucapkan kalimat-kalimat di atas rasanya pengen nimpuk orang itu pake buku, biar orang itu baca buku itu sampai dia menemukan kalimat, "“Someone to tell it to is one of the fundamental needs of human beings.” (kalo ga salah quotesnya Miles Franklin)
Fundamental needs,oii!! Ngarti kagak sih,ente ?? :'(
Lama-lama saya jadi sempat berpikir kok sekarang orang semakin kurang menghargai orang lain. Dengan gampangnya setiap orang mengucapkan kalimat-kalimat di atas. Apa susahnya sih mendengar dan merespon orang lain dengan penuh empati? Apa susahnya menjawab dengan baik? Meski hanya sekedar ber"oh" atau ber"hmm" ria..
Sama-sama bersuara,
atau,
"IYA KALEE"
sampe yang paling anyar,
"TERUS GUE HARUS BILANG 'WOW' GITU??"
Awalnya sih biasa aja, seru-seru aja dengernya. Tapi perlahan kok agak mulai menyebalkan ya ketika itu terjadi berkali-kali bahkan pada pembicaraan-pembicaraan yang penting.
Kalo lagi ngomong sama orang dan orang itu mengucapkan kalimat-kalimat di atas rasanya pengen nimpuk orang itu pake buku, biar orang itu baca buku itu sampai dia menemukan kalimat, "“Someone to tell it to is one of the fundamental needs of human beings.” (kalo ga salah quotesnya Miles Franklin)
Fundamental needs,oii!! Ngarti kagak sih,ente ?? :'(
Lama-lama saya jadi sempat berpikir kok sekarang orang semakin kurang menghargai orang lain. Dengan gampangnya setiap orang mengucapkan kalimat-kalimat di atas. Apa susahnya sih mendengar dan merespon orang lain dengan penuh empati? Apa susahnya menjawab dengan baik? Meski hanya sekedar ber"oh" atau ber"hmm" ria..
Sama-sama bersuara,
dan bukankah lebih baik kita memilih suara yang tidak menyakiti orang lain?
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)
fiuhh..
harus banyak interospeksi juga karena seseorang tidak akan mendapat selian yang ia usahakan *bletak! berasa ditimpuk sandal*
tapi menurut saya ucapan ini masih lebih halus dibanding respons seperti, "Siapa yang nanya?" atau "Nggak nanya tuh!" yang terasa sangat tidak enak di telinga
ReplyDeletememang betul gan.. kata2 itu memang amat sangat menyebalkan.. ane sering dengar kata2 itu dari teman2 ane. pas diskusi / rapat atau pas makan siang jln gt... kl pas mood nya baik bcanda gt c menurut ane gpp, tp pas keadaan serius macam diskusi dalam rapat kita mengeluarkan ide2 di depan rekan2 trus ada yg melontarkan kata2 itu " trus gw harus bilang wow gt? " dia jwb sendiri " gak kn " gt orang itu bilang. menurut ane sebetulnya itu kata2 yg gak perlu di jawab.
ReplyDeleteintinya, kita mesti liat situasi dan mood orang yg akan kita " katain " itu. kl lg santai it's ok tp kl pas mood nya krg baik bkn pake buku lg gan, pake bata merah hehe....
Lucu gambar kucingnya, termasuk tulisannya juga menarik, aldirahmanuntoro.blogspot.com
ReplyDelete