Beberapa waktu yang lalu, ada seorang adik yang datang dari tempat yang jauh. Baru saja menyandang tambahan predikat "maha" di depan julukan siswi selama ini.
Qadarullah..
Orang tua adik tersebut mengetahui saya dari seorang teman. Kemudian mereka sering menelepon saya untuk "menitipkan" putri kesayangannya. Lalu suatu hari, saat sang ayah datang ke bandung untuk mengantar putrinya tersebut, sang ayah berkata pada saya, dengan wajah sendu,
" nitip putri saya ini ya, mbak.. kalo berkenan mohon dianggap adik sendiri. Dia ga punya keluarga yang lain di sini dan sebelumnya belum pernah jauh dari kami untuk sejauh dan selama ini.."
ada bulir-bulir "gerimis" mengalir dari mata. Mata mereka? Bukan, sepertinya mereka sudah melalui proses yg panjang untuk akhirnya mampu melalui momen ini tanpa sesenggukan yang panjang. Bulir- bulir itu dari mata saya..
Ah, entah..
-----
Kau tahu salah satu perasaan yang menurutku sangat indah adalah perasaan dipertahankan. Ya, mengetahui bahwa dirimu dipertahankan, terlebih oleh orang yang kau cintai, adalah sangat luar biasa.
Meski terkadang kau melihatnya seolah seperti pengekangan. Menahan sayap-sayap kecilmu untuk terbang. Tetap percayalah, itulah tanda cinta yang dalam, karena kau sedang dipertahankan.
Meski terkadang ada pintu-pintu yang ia kunci, membuatmu terkadang nyaris benci. Tapi percayalah, itu hanya sebentuk usaha agar kau tak pergi. Tak menjauh.
Meski terkadang rengekan dan tangisanmu seolah tak diperhatikan. Dan hanya dibalas dengan kalimat "tidak boleh" yang berulang-ulang. Percayalah, itu hanya sedikit upaya, yang sekali lagi berarti kau tengah dipertahankan.
Dan bahkan kalau kau mau lebih peka, "hujan" di langit hatinya jauh lebih deras dari gerimis kecil di matamu saat itu.
Maka tidakkah kau ingin sedikit saja bersyukur demi mengetahui bahwa kau tengah dipertahankan?
-----
:'(
Hai, pria yang menuntun langkah kakiku yang pertama..
Kau tahu?
langkahku pergi belum pernah seberat ini..
aaaaa Lints.. pas pisan.. hiks.. :)
ReplyDelete