Dan kau tahu? Pekan kemarin perkara "cuaca" ini menjadi semakin rumit bagiku. Dari mulai sekedar bingung menentukan akan mengeluarkan sang jemuran atau tidak, tak sengaja terhenti di suatu tempat berjam-jam karena hujan, hingga kesal sendiri melihat "langitmu" yang tetiba cerah dan tetiba mendung itu. Ah, ditambah pula hatiku yang sedang ber-manis-asem-asin-rame-rasanya. Lengkap sudah kerumitan ini. Bahkan mungkin efek kerumitannya juga bisa kau rasakan lewat begitu acak dan abstraknya tulisan ini.
Ah, ya.. cuaca tak menentu ini seringnya membuatku terlalu banyak menduga-duga, terlampau sering berperasangka, hingga akhirnya tak demikian paham dengan apa maksud Allah sebenarnya.
Dan memang Allah selalu paling tahu bagaimana menegur hamba-Nya dengan sedemikian halus dan mengena. Pada senja di hari selasa, di majelis yang semoga rahmat dan sakinah selalu dicurahkan Allah kedalamnya, sang ustadz berkata,
"secara lughawi atau bahasa, subhanallah berasal dari kata sabaha yang artinya adalah menjauh. Menjauh dari apa? Menjauhkan Allah dari prasangkaan kita yang bukan-bukan. Menjauhkan Allah, dalam pikiran kita, dari sifat-sifat yang buruk. Jadi, seseorang yang membaca subhanallah sepenuh hati pasti terjauh dari prasangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah. Selalu berbaik sangka terhadap rencana-Nya dan meyakini janji-janji-Nya.."
#JLEB
Benar.. mungkin beberapa hari kemarin tasbihnya belum sampai ke hati jadi masih bisa-bisanya berprasangka yang bukan-bukan terhadap rencana Allah dan janji-Nya.
T_T
Ya, dan semenjak saat itu, aku telah memutuskan untuk menikmati semua episode perubahan cuaca ini.
Tak peduli mendung ini akan membawa hujan melengkung pelangi atau justru langit berubah cerah lagi.
------
pergilah gundah
pergilah resah
jauhkanlah aku dari salah prasangka
pergilah gundah
jauhkan resah
lihat segalanya lebih dekat dan kubisa menilai
lebih bijaksana..
Sherina-Lihatlah Lebih Dekat
No comments:
Post a Comment